Hari mulai pagi, aku tidak bisa tidur semalaman hanya karena memikirkan ashley dan edmund. Oke oke ashley sahabatku dan dia juga sahabat edmund jadi ashley dan edmund wajar kalau dekat, tapi kenapa kedekatan itu membuatku cemburuu. Ugh kesal...
Aku langsung bersiap menuju kampus.
"Sepertinya aku harus ngomong ke ashley dan edmund tentang ini" batinku
Aku menuju kelas edmund, tapi edmund mana ya.
"Jessica, apa kamu tau edmund?" tanyaku pada teman sekelas edmund
"Edmund? Dia kayaknya pergi deh sama itu siapa ya? Ash...ash..."
"Ashley?"
"Ya itu, dia pergi ke taman sebelah katanya sih mau kerja kelompok, edmund sama ashley itu pacaran yaa, serasi banget kalo sampe pacaran"
"Maaf jes, aku ini pacarnya"
"Oh kalo gitu maaf"
Aku segera pergi meninggalkan jessica dan menuju taman. Kesal kesal...kerja kelompok aja sampe pergi ke taman, kenapa sih kok gak dikelas aja...bikin emosi aja
"Edmund!" Teriak ku
"Vio?...ngapain sih teriak teriak malu tau gk?" Jawab edmund sambil menarik tanganku
"Apa kamu mulai menyukai ashley? Kamu tidak suka padaku lagi kan?"
"Apa sih yang kamu bicarakan? Aku menyukai ashley sebagai teman dan aku akan tetap menyukaimu. Kumohon pergilah, kelasnya mau dimulai, aku juga mau kerja kelompok" kata edmund sambil menyeret tanganku
"Beginikah caramu memperlakukan wanita?" Kata seorang pria yang tiba tiba memegang tanganku
"Eh tunggu pria ini...sama dengan difoto kartu identitas yang tak lain adalah paman Aaron." Batinku
"Eh siapa kamu? Lepaskan tangan pacarku, atau aku akan panggil polisi"
Kata edmund"Aku pamannya, singkirkan tanganmu dan jika kau memperlakukan wanita seperti ini kau sama saja seperti seorang pengecut" kata paman Aaron
Aku sama sekali tidak bisa berkata kata, orang yang membunuh ayahku seharusnya tidak boleh ada di dekatku.
Aku langsung menuju kelas dan diikuti oleh paman Aaron."Apa yang sebenarnya paman rencanakan?" Tanyaku
"Vio...aku tidak seperti yang kau pikirkan"
"Lalu kenapa kau membunuh ayahku? Dan kenapa kau membenci ibuku, paman? Tolong jelaskan" kataku sambil meneteskan air mata
"Itu kecelakaan, ibumu telah meracuni pikiranmu, aku tidak seperti itu"
"Bohong...lalu kenapa kau tidak menjelaskan pada ibu tentang semuanya?"
"Ibumu sangat membenciku karena dia iri melihatku dan kakekmu selalu bermain bersama, walaupun aku saudara tirinya tapi aku sangat menyayanginya...setelah aku tau dia tidak suka padaku, aku pergi dan menjauh dari semua itu"
"Lalu kenapa kau mencoba untuk membunuhku?"
"Karena aku ingin kau mencari asal usulku dan melacak semua keterangan tentang diriku, agar kita saling bertemu dan mengenal...dan agar kau bisa menyambungkan kembali hubungan yang pecah ini...setelah aku tau kau lahir didunia ini, aku mulai melacakmu, mengikutimu dan mulai mendekatimu. Apa kau ingat kartu identitas milikku? Itu memang sengaja kujatuhkan agar kau bisa mengenalku...aku pamanku vio, pamanmu" kata paman Aaron sambil menangis dan berlutut
"Maaf paman, tapi penjelasanmu tidak bisa merubah keputusanku, jahat tetaplah jahat. Kalau kau memang ingin mendekatiku dan meminta pertolongan dariku, lalu kenapa kau mencoba mencelakaiku? Maaf aku tidak percaya padamu, tanpa bukti semua ini tidak pernah berarti" kataku sambil pergi meninggalkannya.
"Vio...suatu saat nanti kau akan menyesal atas apa yang kau ucapkan? Kebenaran akan terungkap sebentar lagi dan ibumu akan mengerti semua ini" teriak paman Aaron
- Mempercayai orang itu memang sangat sulit -
KAMU SEDANG MEMBACA
New Moodbooster - Ft. @irgivlr
Teen FictionSeorang anak baru akan menjadi new moodbooster bagi Violetta. Tapi kedatangan Vessa dan laki laki misterius membuat Violetta kehilangan semangatnya. Bagaimana ya kisahnya? Ft. @irgivlr #colab END