Chapter Thirteen

34.8K 1.1K 99
                                    

Bibir Chris membentuk senyuman lembut ketika kedua matanya tengah menikmati wajah polos milik sang kekasih - wanita yang tertidur sedang dalam pelukannya. Raut wajah Chris yang biasanya terpahat keras dan dingin - ketika selesai berhubungan seks dengan wanita manapun - kini berubah lembut dan dihiasi kerut bahagia. Hati Chris pun kembali dijajah rasa bahagia ketika kembali mengulang kejadian indah - yang baru saja dia alami bersama dengan kekasihnya yang cantik - di dalam alam pikirannya sendiri. Sebelumnya Chris sama sekali tidak menduga, jika Scarlett-nya yang masih lugu dan polos ternyata memiliki sensualitas yang sangat luar biasa. Bahkan berhasil membuat Chris terbelenggu ke dalam pusaran gairah yang besar, dahsyat dan tak tertandingi oleh gairah apapun yang pernah dia rasakan sebelumnya.

Hati Chris bahkan penuh dengan rasa syukur. Menjadi pria pertama yang mampu memiliki Scarlett secara utuh dan penuh, membuat Chris tenggelam dalam lautan rasa puas dan bangga. Dan rasa protektif pada Scarlett yang tumbuh di jiwa Chris saat ini, membuat pria seksi itu tersenyum begitu lebar. Chris bahkan tidak merasa keberatan untuk itu, karena dia mencintai wanitanya. Walaupun Chris tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya - khususnya pada wanita manapun yang pernah ditidurinya - Chris merasa baik-baik saja dengan itu.

"Tidur lah kembali, sayang. Aku akan menjagamu di sini. Dan aku tidak akan meninggalkanmu," bisik Chris - sambil membelai lembut wajah cantik kekasihnya dan mengecup keningnya, saat melihat kedua mata indah milik Scarlett perlahan terbuka.

"Pukul berapa ini, Chris? Aku harus pulang. Granny pasti sedang menungguku," ujar Scarlett dengan suara yang parau. Rupanya terlalu banyak mendesah dan mengerang saat bercinta, sanggup menghabiskan stok suara manusia, pikir Scarlett seketika merasa malu.

"Tengah malam belum juga menyapa, sayang. Apa kau yakin akan pulang dan meninggalkanku sendiri di sini?"

Dengan perlahan ujung telunjuk Chris pun mulai menelusuri kelembutan di bahu Scarlett yang telanjang. Chris sengaja menggoda Scarlett, agar kekasihnya itu mengurungkan niat untuk pergi dari pelukannya.

"Chris...aku mohon. Aku harus pulang," erang Scarlett saat bibir hangat dan lembut milik Chris mulai mencium bahu dan punggung telanjangnya. Jemari Chris mulai menari di sepanjang pinggang dan juga pinggulnya. Napas Scarlett kini mulai terdengar memberat dan terengah.

"Aku mencintaimu, my love. Aku mencintaimu."

Bisikan Chris yang terdengar lembut namun sarat gairah itu pun berhasil membuat hati Scarlett kembali menghangat. Dengan malu-malu Scarlett pun menatap wajah Chris lalu membelai rahang kokohnya. Dengan segenap cinta yang dimilikinya, Scarlett mulai mengecup lembut pipi dan dagu Chris.

"Aku juga mencintaimu, Chris. Tapi aku tetap harus pulang," bisik Scarlett lembut.

"Kau yakin, sayang?" tanya Chris dengan raut wajah yang kecewa, sambil tidak berhenti memberikan kecupan di punggung tangan Scarlett.

"Maafkan aku, Chris. Aku tidak ingin membuat granny risau, hanya karena sibuk memikirkanku." Scarlett memberikan Chris sebuah tatapan penuh permohonan, dan tentu saja membuat pria itu tak bisa lagi berkata 'tidak'.

"Baiklah. Sepertinya malam ini aku lah yang akan terjaga sampai pagi. Aku pasti akan sulit tidur karena terus memikirkanmu, sayang."

Suara serak Chris yang seksi terdengar merajuk, dan membuat Scarlett seketika tersenyum menahan geli. Dengan sengaja Scarlett pun menyentuh ujung dagu Chris, lalu menyeret jarinya turun ke leher Chris dan berlabuh di dada prianya itu dengan cara yang sensual.

"Aku juga, sayang. Aku juga akan tersiksa sepanjang malam karena merindukanmu," bisik Scarlett kemudian di telinga Chris.

Akibatnya Chris pun mengerang karena merasakan napas Scarlett yang begitu menggelitik kulit sensitif di bagian telinganya. Siksaan jemari Scarlett di tubuhnya pun membuat gairahnya mulai kembali merambat naik.

Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang