"Chris! Please...don't..."
Scarlett masih mencoba bertahan pada akal sehatnya. Walaupun kenyataannya seluruh tubuhnya menggeliat, seakan menyambut datangnya gairah. Scarlett hanya tidak ingin dirinya dan juga Chris melupakan dimana mereka berada saat ini.
"Maafkan aku, my love. Kau selalu mampu membuatku lupa diri," bisik Chris, masih sambil mencium seluruh permukaan wajah Scarlett. Jemari Scarlett begitu erat ketika meremas bahu Chris, hanya untuk menahan laju gairahnya sendiri. Napas gadis itu masih terdengar terengah-engah, karena bibir Chris yang masih asyik mencumbuinya.
"We have to stop this, Chris. Granny..."
"Ya. Aku tahu, sayangku. Maafkan aku," potong Chris, sambil menatap lembut wajah sang kekasih.
Entah kenapa wajah cantik namun polos milik Scarlett, selalu berhasil menjungkirkan akal sehatnya. Gairah seketika membanjiri tubuh Chris, hanya dengan memandangi kepolosan Scarlett. Chris tahu pasti jika saat ini gadisnya memiliki gairah yang sama dengan dirinya. Namun Scarlett masih terlihat ketakutan, karena menyadari jika Chris sedikit lupa diri dan kehilangan kendalinya.
"Makan malam bersamaku? Besok malam di vilaku? Please..."
Scarlett ingin langsung menolak ajakan Chris. Namun permohonan yang disampaikan dengan suara sensual, dan di sela-sela kecupan yang hangat, basah dan menggoda, membuat Scarlett tidak bisa untuk berkata 'tidak'.
Scarlett sadar akan reputasi Chris sebagai seorang casanova, yang pandai merayu dengan menggunakan pesona dirinya. Dengan wajah tampan yang dimilikinya, semua wanita pasti akan bertekuk lutut dengan senang hati atas kemauan pria itu. Dan sayangnya Scarlett pun tidak punya kemampuan untuk menolak kemauan pria tampan itu. Seperti yang terjadi pada hampir semua wanita - yang pernah singgah di kehidupan Chris, Scarlett pun sama lemahnya dengan mereka. Scarlett terlanjur jatuh hati pada Chris, dan terpesona pada semua yang ada di dalam diri Chris.
"Baiklah. Aku akan datang," jawab Scarlett akhirnya, memilih mengalah pada pesona Chris yang manis.
"Thank you, my love. Aku tidak sabar lagi untuk menunggu esok hari tiba," bisik Chris sebelum mencium bibir Scarlett dengan sangat lembut untuk terakhir kalinya di malam itu.
Scarlett mengerang pelan. Ciuman Chris selalu membuat sekujur tubuhnya mendamba akan sentuhan Chris. Ciuman itu pun berhasil mencuri setengah napasnya, hingga membuat dirinya terengah.
"Selamat malam, cintaku. Aku pasti akan sangat tersiksa karena memimpikanmu nanti malam," bisik Chris mesra, sebelum beranjak dari duduknya. Diraihnya tubuh mungil Scarlett dalam pelukan eratnya sebelum pergi.
"I love you so much, Scarlett." Chris berbisik mesra di telinga Scarlett.
"A-aku juga mencintaimu, Chris. Sangat mencintaimu."
Scarlett pun membalas pelukan Chris dengan sangat erat. Jantungnya terasa seperti akan meledak karena rasa cintanya yang melimpah. Tuhanku, jika memang dia adalah pangeran yang kau kirimkan untukku, tolong jagalah cinta kami. Aku mohon tolong jauhkan keraguan ini dari hatiku. Aku sangat mencintainya, Tuhan...doa Scarlett dalam hati, sambil semakin mengeratkan pelukannya.
***
Barry terpaksa mengambil paksa gelas minuman yang berada di tangan Kimberly. Gadis itu terlihat sudah terlalu mabuk, namun masih nekat untuk terus menuangkan brendi ke dalam gelasnya yang kosong. Rupanya Kimberly merasa terlalu frustasi dengan kesedihan yang dialaminya, hingga memutuskan untuk minum-minum, di bar pribadi yang ada di dalam apartemen mewahnya.
"Kembalikan gelasku, Barry. Pergilah! Jangan menggangguku," protes Kimberly setelah Barry sengaja menjauhkan gelas minumnya dari jangkauan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )
RomansaGairah Series Book #1 ( Edisi Revisi ) Chris Evans, 32 tahun, seorang penulis novel romantis erotis. Rayuan, kata-kata manis dan kisah penuh gairah adalah keahliannya. Namanya begitu terkenal sebagai penulis jenius yang selalu menciptakan novel roma...