"Kau akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Kansas?" tanya Emma pada Scarlett, saat mereka berdua sedang menghabiskan sore di apartemen dengan menonton serial drama romantis di televisi.
"I miss my grandma a lot. Jadi ya, aku akan mengunjungi grandma. Mungkin sekitar tiga minggu atau mungkin lebih, aku akan menikmati liburanku di Westside City."
"Apa kau yakin? Bukankah tempat tinggal nenekmu itu lumayan sepi? Apa di sana banyak pria tampan dan seksi yang bisa mewarnai musim liburanmu?" tanya Emma menggoda.
"Kau sudah punya Kevin, Emma," ketus Scarlett dengan nada bosan, sedikit menyindir kebiasaan Emma yang masih saja gemar melakukan flirting.
"Apa salahku? Aku hanya bertanya saja," jelas Emma santai sambil terkekeh geli.
"Apa yang Kevin rasakan jika dia tahu kau masih suka menebar pesona pada laki-laki lain? Kau bukan lagi perempuan single, jadi berhentilah melakukan hal itu," ujar Scarlett sambil menggelengkan kepala.
Scarlett benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Emma. Sahabat Scarlett itu sudah menjalani hubungan dengan Kevin, sejak dua tahun yang lalu. Hubungan mereka bahkan sudah tergolong sangat intim, dengan melakukan seks hampir di setiap waktu pertemuan mereka - Emma pernah dengan bangga menceritakan hal itu pada Scarlett. Tapi anehnya hal itu tidak pernah membuat Emma berhenti untuk bermain mata dengan pria lain, khususnya saat sedang tidak bersama Kevin.
"Jangan membawa candaanku ke hal yang serius, sweety. Kevin tetap akan menjadi satu-satu di hatiku," jelas Emma kemudian. Scarlett pun mencibirkan bibir, tanda jika dirinya tidak percaya dengan penjelasan Emma. Namun Emma hanya tertawa lepas untuk membalas cibiran sang sahabat.
"Jika memang Kevin selalu ada di hatimu, seharusnya kau berhenti untuk mengagumi pesona laki-laki lain," protes Scarlett polos. Tawa Emma pun semakin keras setelah mendengar kepolosan sahabat tercintanya tadi.
"Oh sayangku, kau ini sungguh menggemaskan," kata Emma masih sambil tertawa geli. Jamarinya pun bergerak untuk mencubit pelan kedua pipi Scarlett, karena gemas.
"Semua itu hanya sekedar flirting, babe. Tidak ada larangan tertulis untuk melakukan itu kan, walaupun kita sudah memiliki kekasih. Kita hidup di negara bebas, honey. So take it easy," kata Emma santai.
"Lepaskan tanganmu dari pipiku, Em. Sakit!" rajuk Scarlett jengkel karena kedua pipinya mulai memerah akibat ulah Emma.
"Kau juga harus sering-sering menebarkan pesonamu, sayang. Tunjukkan pada para laki-laki tampan di luar sana, bagaimana mengagumkannya seorang Scarlett Johansson," kata Emma kemudian, sambil mengedipkan mata kanannya dengan niat menggoda.
"Itu tidak akan terjadi, Em. Itu bukan keahlianku." Scarlett pun menggelengkan kepalanya. Dan berhasil membuat Emma berdecak tak sabar.
"Kau membutuhkan teman kencan, babe. Kau cantik, masih muda dan mempesona. Seharusnya kau bisa sedikit bersenang-senang dengan masa mudamu," ujar Emma dengan ekspresi wajah gemas dan tidak puas akan reaksi Scarlett.
"Aku baik-baik saja, Em. Tidak berkencan bukan berarti tidak pernah bersenang-senang kan," ujar Scarlett, sambil mengumbar senyum manisnya.
"Oh my God, babe. Kau sungguh-sungguh akan membuatku mati muda karena gemas. Apa yang harus aku lakukan untuk mengubah pikiranmu itu?" gumam Emma dengan wajah cemberut. Wanita itu terlihat jengkel dengan sikap Scarlett yang cenderung keras kepala. Dan Scarlett pun hanya bisa tergelak melihat ekspresi wajah Emma yang berkerut-kerut kesal.
***
Chris tersenyum sayang setelah melihat wajah Kimberly yang sedang terlihat kesal. Wajah cantik yang berkerut-kerut itu tampak sangat menggemaskan bagi Chris. Perempuan yang sudah dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri itu, terlihat tidak senang karena baru saja Chris menolak untuk mampir ke apartemen Kimberly. Chris dan Kimberly baru saja pulang dari acara makan malam mereka. Dan sebagai seorang pria yang baik, Chris pun mengantar Kimberly pulang ke apartemen mewahnya di Manhattan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )
RomanceGairah Series Book #1 ( Edisi Revisi ) Chris Evans, 32 tahun, seorang penulis novel romantis erotis. Rayuan, kata-kata manis dan kisah penuh gairah adalah keahliannya. Namanya begitu terkenal sebagai penulis jenius yang selalu menciptakan novel roma...