Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )

Chapter Twelve

"Scarlett...sayangku," bisik Chris lembut sebelum bibirnya bergerak memagut bibir milik Scarlett dan menyeretnya ke dalam sebuah ciuman lembut namun sarat akan gairah.

Chris tahu jika Scarlett sempat sedikit ketakutan dengan gairah yang diperlihatkannya secara nyata pada gadisnya itu. Namun Chris bukan seorang munafik yang suka berpura-pura. Sejak awal Chris memang tertarik secara seksual dengan Scarlett. Dan Chris sangat mencintai Scarlet, walaupun cintanya tidak serta merta dia jadikan sebagai alasan utama untuk gairahnya ini.

Scarlett adalah satu-satunya perempuan yang mampu membuat Chris selalu kehilangan kontrol diri. Gadis itu tidak pernah harus bertingkah yang berlebihan hanya untuk memicu hasratnya. Scarlett sangat sederhana dalam bersikap maupun berpenampilan. Jiwa Scarlett adalah jiwa seorang lady yang selalu menjaga martabatnya sebagai seorang perempuan. Namun kepolosan Scarlett itu tidak lantas mampu membunuh gairah Chris yang berapi-api terhadapnya.

Chris tidak selalu berhasil untuk menjelaskan dengan kata-kata, atas arti dari perasaannya saat ini. Pria itu hanya merasa jika yang terjadi saat ini dikarenakan suratan takdir milik Sang penguasa alam. Bahwa Scarlett adalah sosok yang sudah lama dinantikan Chris untuk hadir dan menetap selamanya di sisinya. Secara garis besar mungkin itulah alasan kenapa tubuhnya selalu bereaksi terhadap Scarlett. Mungkin karena dirinya telah bertemu dengan belahan jiwanya.

"Jangan takut padaku, my love. Aku mencintaimu. Aku hanya ingin mencintaimu."

Scarlett terengah. Aliran darahnya seolah-olah mengalir deras ke arah naik hingga ke kepala, hingga raganya terasa melayang ketika mendengar bisikan Chris - sebelum akhirnya pria itu kembali mencium bibirnya dengan sepenuh gairah. Hasrat yang menyala dari sorot mata Chris yang tajam, terasa panas dan membakar habis hasratnya sendiri. Scarlett tidak punya kuasa lagi pada tubuhnya, untuk sekedar menolak gejolak hasratnya sendiri - yang terlanjur membesar dan berubah menjadi sebuah kebutuhan.

"Kau cantik, sayang. Ijinkan aku mengagumimu. Ijinkan aku memujamu..."

Kecupan Chris kini menjalar dari bibir ke seluruh bagian wajah Scarlett. Hidung, kedua matan, pipi hingga rahangnya, semua mendapatkan pemujaan dan sentuhan lembut dari bibir Chris yang panas dan basah.

"Chris...Chris..."

"Aku di sini, my love."

Scarlett menyerah. Gadis itu membiarkan Chris menguasai tubuhnya dan melimpahi dirinya dengan gairah. Kendali diri Scarlett lenyap ketika kedua tangan Chris bergerak sensual di setiap lekukan tubuhnya yang lembut dan sensitif. Jari-jari tangan Chris begitu sangat terlatih, dan seakan tahu bagaimana caranya membuat Scarlett terus terengah karena gairah. Chris Seperti sudah mengenal tubuh Scarlett sejak beratus-ratus tahun yang lalu.

"Sayangku...aku ingin bercinta denganmu. Sekarang, cintaku. Sebelum aku menjadi gila, karena sangat menginginkanmu," bisik Chris parau di telinga Scarlett. Tatapan matanya membara, bagaikan api yang siap membakar Scarlett hingga menjadi abu.

"Ya, Chris. Ya...bercintalah denganku, sayang."

Scarlett pun menyambut tautan bibir Chris yang menggebu dengan gairah yang sama besarnya. Kedua tangannya bergerak melingkar di leher Chris. Chris mengerang saat merasakan lidah Scarlett bertaut dengan lidahnya. Seluruh tubuh mereka kini menempel dengan eratnya. Lekuk lembut kini bertemu dengan otot yang kencang. Nyaris tanpa jeda.

Chris pun akhirnya membopong Scarlett erat tepat di depan dadanya. Diangkatnya tubuh kekasihnya itu tanpa melepaskan ciuman mereka. Chris melangkahkan kaki membawa Scarlett masuk ke dalam kamar tidurnya. Dengan lembut Chris pun membaringkan Scarlett di atas ranjangnya.

"Aku bersumpah padamu, sayangku. Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin mencintaimu," bisik Chris sambil mengecup kulit halus dan harum di leher Scarlett yang jenjang. Aroma mawar yang lembut pun tercium dari lekukan leher Scarlett yang sangat sialan seksi bagi Chris.