Sejak kamu datang dan masuk dalam kehidupanku
Aku merasa nyaman
Dan itu membuat aku tidak lagi tertarik dengan siapapun.
Selain kamu....
Iya kamu....(Alnira)
*****
Sabtu ini, seperti biasa aku sudah berada di kampusku bersama teman-temanku yang lain. Aku langsung mengintrogasi beberapa temanku yang aku curigai memberikan PIN BBM ku pada Anjar."Aku nggak pernah kasih nomor kamu ke dia kok." Aku Tiwi salah satu temanku.
"Terus siapa ya yang kasih, terus dia itu tiba-tiba ada di BBM ku gitu, padahal aku nggak ngerasa accept dia, aku juga sebelumnya pernah blokir dia, harusnya dia nggak bisa chat aku kan?" Tiwi mengangguk.
"Emang dia chat apa sih?" tanyanya penasaran.
"Baca aja sendiri." Aku memberikan ponselku pada Tiwi, dia mulai membaca chat yang dikirimkan oleh Anjar.
"Alay banget sih dia. Blokir lagi aja Dir." Sarannya.
"Iya memang mau aku blokir, tapi nanti deh aku mau lihatin BBM ini ke seseorang dulu." Bagaimana ya kalau aku menunjukkan BBM Anjar pada Ransi? Apa dia akan cemburu?
"Sama Ransi, Ransi itu ya?" tebak Tiwi. Aku tersenyum sambil mengangguk.
"Hubungan kalian udah ada kemajuan?" aku menggeleng.
"Dia masih kayak gitu, penuh dengan kode. Aku juga nggak ngerti maunya apa."
"Kamu nggak pernah nanya langsung gitu maunya dia apa? Aku yang denger dari cerita kamu aja langsung gregetan sendiri." Aku terkekeh, bagaimana aku yang hampir tujuh tahun diperlakukan seperti ini.
"Aku terlalu pengecut untuk nanya ke dia, feeling aku bilang dia ada rasa juga sama aku. Tapi aku takut seandainya aku ngomong sejujurnya malah bikin dia menjauh. Dan aku juga masih mempertahankan prinsip, perempuan itu kodratnya dikejar bukan mengejar." Dan dia juga bilang kalau dia yang akan ngejar kalau dia memang suka sama seseorang. Perkara orang itu aku atau bukan aku juga nggak tahu. Dia terlalu penuh teka teki.
"Iya juga sih, harga diri ya kalau mau bilang duluan, tapi kalau nggak bilang malah capek sendiri. Kamu capek nggak sih Dir diginiin terus sama dia?"
"Ya pasti capek. Pernah aku ada di satu titik yang buat aku menyerah dan milih buat ngelupain dia, tapi dia itu kayak punya radar yang bisa mendeteksi kalau perasaan aku ke dia mulai nurun dan dia pasti mulai ngeluarin cara yang bikin aku nggak bisa nggak mikirin dia."
"Hebat banget sih dia." Aku menggangguk setuju.
"Dia memang hebat banget, bisa bikin orang merasa bersalah, padahal yang sebenarnya salah itu dia. Tapi dia juga yang bisa bikin aku ketawa lepas dan cara dia memperlakukan aku itu, apa ya... dibilang romantis sih enggak, cuma... beda dari yang lain dan menurut aku itu jadi nilai lebih buat dia dibanding sama cowok lain." Tiwi memandangku, "Beda sama si Anjar ini ya?"
"Ya iyalah! Jauh, cara si Anjar ini itu basi dan bikin orang illfeel." Menurutku pribadi, perempuan itu lebih suka pria yang banyak tindakan daripada kata-kata manis yang jatuhnya nggak tepat dan malah bikin memutar bola mata, sambil mikir 'ini cowok aneh banget sih'
Tapi di dunia ini memang banyak banget sih tipe-tipe model Anjar begini. "Dia pikir kamu mudah kali, digodain dikit langsung kepancing sama dia." Kata Tiwi.
"Dia mancing di kolam yang salah." Kataku dan kami berdua tertawa bersama.
Anjar : Dek, nggak ada dosen ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lempar Kode, Sembunyi Hati (Sebagian Part dihapus)
General FictionMenurut lo friendzone itu apa? Tempat main kayak timezone, tapi bedanya ini main perasaan. Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan, semacam tak punya status namun merasakan kecemburuan.