Hari cepat berlalu hingga tanpa terasa usiaku bertambah 1 tahun. Usia yang sudah cocok untuk debut. Hubunganku juga semakin dekat dengan Henry hingga hampir semua kalangan bangsawan sudah mengetahui hubungan serta status kami.
Malam ini aku beserta kakakku akan menghadiri pesta di rumah Duke of Arlington. Pesta terakhir Gabrielle sebelum ia memasuki dunia baru bersama Nicholas. Kami segera pergi dengan kereta kuda ketika semua sudah siap.
Kereta kuda berhenti di belakang kereta milik tamu undangan lainnya. Sang kusir turun lalu menurunkan tangga untuk kami. George turun lebih dulu. Ia melihat sudah banyak para tamu yang datang. Malam ini ia berniat untuk mencari calon pendamping. Ia berharap bisa menemukan wanita yang cocok.
"Ah Henry, anda sudah tiba"sapa George melihat kedatangan Henry yang hendak menjemput aku. Ia menyalami Henry lalu menepi agar Henry bisa menyambutku. Sorot matanya telihat sedih namun senang melihat kami
Aku melongok keluar dari kereta. Terkejut melihat Henry sudah berdiri menanti. Aku tersenyum malu melihat Henry yang tampak tampan dalam balutan jasnya. Seperti biasa, Henry selalu tampak gagah serta mempesona. Wajahnya putih mulus tanpa cela, meski bakal janggut menghiasi dagunya, hal itu malah menambah ketampanan dan kegagahan Henry. Rambutnya disisir rapi. Aku tersenyum menerima uluran tangannya.
Dengan segera kehadiran aku dan kakakku menarik perhatian banyak tamu. Semua menatap kami. Beberapa wanita melirik dengan iri padaku dan Gabrielle saat kami memasuki ruang pesta yang sudah ramai.
"Ah selamat datang, Duke of Cambridge dan Duke of Ford!"sapa sang pemilik rumah, Duke of Arlington, di dampingi oleh sang Duchess.
Henry dan Nicholas menyalami sang duke sementara Duchess mengajak aku dan Gabrielle berbincang. Sang Duchess merupakan wanita yang cantik. Meski sudah berumur tapi tetap terlihat anggun.
"Anda terlihat cantik"puji sang Duchess.
"Anda juga cantik, madam"sahut Gabrielle.
"Panggil aku Amelia, sayang. Kita akan sama bukan?!"katanya seraya mengedipkan mata.
Aku dan kakak hanya tersenyum malu.
"Ayo mari aku kenalkan dengan beberapa temanku. Biarlah mereka berbicara mengenai urusan pria..."kata Amelia menggandeng tangan kami ke arah di mana para wanita bangsawan sedang berkumpul mengobrol.
Amelia memperkenalkan kami pada mereka. Para wanita yang ramai serta sangat menyenangi gosip. Bakal di antara para wanita ada yang dengan berani menyatakan kekecewaan mereka karena pria incaran mereka berkurang dua. Aku dan kakakku hanya tersenyum.
"Selamat atas pertunangan kalian, Sayang"gumam seorang lady yang kukenal bernama Lady Helena.
"Terimakasih."sahutku menyambut tangannya.
"Kau sangat beruntung mendapatkannya."
"Oh Madeleine sayang, bagaimana bisa kau mendapatkan Cavill?!"ujar Lady Adelaide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madeleine (Tamat)
Historical FictionVERSI LENGKAP SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE (Versi berbeda plus extra part) Highest rank #1 at historical fiction 22 April 2017 & 3-8 Mei 2017 😘 21++ Kisah mengenai hubungan Lord Henry dengan lady Madeleine My first story fo...