09

3.9K 934 209
                                    

"Dek, kamu nggak mandi?" tanya khayla yang baru keluar dari kamar mandi.

Yura cuma menggeleng sambil masih sibuk nata-nata barangnya.

Mereka udah sampai dari satu jam yang lalu dan udah pada ke kamar masing-masing. Yura satu kamar sama khayla.

"Mandi gih dek, nggak gerah abis perjalanan?"

"Dingin kak.. Males hehe" kata yura sambil nyengir.

"Dasar kamu ya.. Dari dulu nggak pwenah berubah. Paling susah kalo disuruh mandi." ujar khayla sambil mengoleskan krim pelembab di wajahnya.

"Kalo aku sering mandi nanti amis kak"

Khayla noleh ke yura masang muka penuh tanya. "Heh? Kok bisa?"

"Ikan hidupnya dia air malah amis tuh kak hehehe"

Khayla terkekeh denger candaan garing adik sepupunya. "Ada-ada aja kamu dek. Pinter banget kalo suruh ngeles!"

Yura nyengir sambil ngangkat dua jarinya ke atas. Lalu yura merhatiin khayla yang sekarang lagi pake bedak

"Kak khayla kok cantik banget sih? Yura kesyeelll.." gerutu yura sambil merhatiin khayla dari kaca.

"Yura juga cantik kok.. Cucunya eyang kita kan nggak ada yang jelek.." balas khayla sambil senyum manis natap yura dari kaca juga.

"Tapi kak khayla yang paling cantik :("

Khayla noleh ke belakang dan menghadap ke arah yura.

"Nooo.. Kata om yuta sama tante iim cantikan kamu.."

"Iya lah mereka kan ayah bunda aku kak -_-"

Khayla ketawa liat yura yang masang wajah bete.

"Udah jangan cemberut gitu.. Kamu juga cantik kok sayang." khayla narik pipi yura gemas.

Kemudian mata khayla menangkap satu kotak coklat di samping yura.

"Wah ada coklat.. Bagi dong dek.." khayla udah bersiap mau buka coklat itu tapi dengan sigap ditahan oleh yura.

"Hengg jangan kak.."

Khayla menatap yura bingung.

"Mmmm itu buat kak andreas.."

DEG!

Khayla makin bengong. Hatinya nggak baik-baik aja waktu yura bilang coklat itu buat andreas.

"Kalo kak khay mau yang ini aja" tambah yura sambil nyodorin satu bungkus coklat kecil ke khayla.

Khayla masih bengong.

"Kak," yura gerak-gerakin tangannya di depan khayla. "Kakak mau nggak?"

"Ehm.. Dek, kamu suka sama andreas.."

Yura senyum malu-malu sampai muncul semburat merah di kedua pipinya.

"Hehe emang keliatan banget ya kak?" tanya yura malu-malu.

Khayla senyum canggung ke arah yura. Dia nggak bisa berkata-kata. Kenapa mereka harus menyukai orang yang sama batin khayla.

Khayla ngelus lembut rambut yura. "Sejak kapan?"

"Sejak SMP kak. Kak andreas baik banget sih.. Dulu aja waktu kecil waktu aku ngambek sama kak eleven, kak khay, sama arsen kak andreas hibur aku.." yura senyum-senyum ngingat memori itu. "Dan perasaan kagum berubah jadi suka waktu aku SMP."

Khayla senyum lagi. Mau nangis sebenernya, tapi dia tahan.

"Dek, aku keluar dulu ya.. Mau bikinin makan malam buat kita."

Replay 2016✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang