23

3K 711 169
                                    

"Iya, gue maunya nembak elo Nakamoto Yura..."

Yura masih ngeblank sengeblank-ngeblanknya. Dia cuma natap Eleven bingung sambil mikir ini dia beneran atau cuma lagi ngampasain gue sih.

Eleven tersenyum simpul lalu menunduk dan menghela nafas lega, "Hhhh akhirnya gue bisa ngungkapin ini, Ra."

Yura mengerjapkan matanya semakin bingung. Jadi Yura masih diem aja ini, soalnya nggak tau juga dia musti ngomong apa.

"Lo pasti kaget dan nggak nyangka kenapa gue bilang gini.." Eleven menatap Yura kemudian melanjutkan, "Tapi gue serius."

Nyangakanya sih udah, tapi kagetnya iya. Ya Yura nggak nyangka aja si Eleven bakal confess secepat ini.

"Ke-kenapa?" tanya Yura.

Eleven tersenyum manis ke arah Yura, "Bukannya menyukai seseorang itu seharusnya tanpa alasan? Karena gue juga nggak tau kenapa gue tiba-tiba bisa menaruh hati sama lo. Yang gue tau gue sayang banget sama lo, lebih dari temen dan kakak ke adeknya."

Yura makin blank. Senyuman manis Eleven dan perkataan Eleven barusan menjadi kombinasi yang cukup bikin Yura deg-deg ser.

Yura juga suka Eleven?

Sebenarnya Yura juga bingung apakah ini adalah perasaan suka atau bukan, terus Arsen....gimana?

"Lo nggak harus jawab sekarang kok Ra. Lo pikirin dulu bener-bener, jangan sampai salah langkah." tambah Eleven.

Yura malah bengong.

"Hey, kok malah bengong sih?!" Eleven ngacak gemas rambut Yura.

"Huh?" Yura mendongak menatap Eleven.

Eleven melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, "Udah sore nih, ayo pulang. Kita udah seharian jalan. Aku nggak enak sama ayah sama bunda."

Aku? Aku ya, El? Okeee 😅

"O-oh ya yaudah kak. Ayo pulang.."

Suasananya jadi agak beda antara waktu mereka berangkat dan pulang. Ya mereka nggak saling diem sih, cuma ya feel-nya beda aja. Jadi sedikit awkwrd.

👯👯👯

Pulang dari jalan sama Eleven, Yura langsung ngamar. Merenung, kemudian guling-guling di kasur. Nggak tau, galau aja rasanya.

Sampai tiba-tiba Yura denger suara pintu kamarnya diketuk.

"Iya?" jawab Yura.

"Ini ayah. Ayah masuk ya?"

"Iya yah masuk aja."

Pintu pun terbuka dan menampakkan sosok tampan Pak Nakamoto di ambang pintu.

"Ada Arsen tuh di depan. Kalian mau keluar?" tanya Yuta ke putri sulungnya.

"Hah? Yura nggak ada janji sama si alien kok yah."

"Katanya dia mau ngajak kamu makan malam itu." Yuta masih di ambang pintu sembari bersedekap dan menyandar gawang pintu.

"Hah?"

Replay 2016✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang