Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Andreas baru saja sampai rumahnya setelah mengantar Khayla pulang. Sedari tadi senyuman Andreas tidak pernah luntur ketika mengingat dirinya dan Khayla kini sudah tidak terjebak friendzone.
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi Andreas bergegas masuk rumah dengan bersenandung kecil. Bahkan Ia sampai tidak menyadari papa dan mamanya yang berada di ruang tengah.
"Gimana Ndre liburannya?" tanya Kun yang membuat langkah Andreas terhenti.
Andreas tersenyum cerah ke arah orangtuanya.
"Keliatannya kamu lagi bahagia banget sampe ngga sadar ada mama sama papa di sini?" timpal Yiyang, mama Andreas.
Andreas cuma nyengir samabil garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Ya gitu deh mah.. Kayak yang mamah liat"
Yiyang senyum sambil geleng-geleng melihat tingkah putranya.
"Gimana Khayla?" tanya Kun sembari tersenyum jail.
"Hah? Ya nggak gimana-gimana pah.."
"Lhoh gimana sih? Udah jadian belum?" tanya Kun lagi.
"Hehe udah, pah. Nggg Andreas ke kamar dulu ya, pah, mah.." Andreas langsung ngancir ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Jangan lupa makan malam! Mamah udah siapin di meja makan.." ujar Yiyang.
"Iya mah nanti!" seru Andreas agak teriak karena sudah berada di dalam kamar.
Andreas ini memang lebih dekat ke papanya daripada ke mamanya. Soal Ia yang menyukai Khayla pun hanya Kun yang tahu.
"Andreas sama Khayla? Khayla anaknya Inggit?" tanya Yiyang yang diangguki oleh Kun.
"Besanan sama mantan dong?" goda Yiyang sembari terkekeh kecil.
"Terkadang sejarah emang ada yang harus terulang untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu." ujar Kun.
"Jadi menurut kamu hubungan kita ini adalah bagian dari kesalahan?" rajuk Yiyang.
"Noo.. Nggak gitu sayang-"
Melihat Kun yang sedikit panik justru membuat Yiyang tertawa. "Iya iya, aku tau kok kamu nggak maksud. Tapi hubungan kita emang berawal dari kesalahan sih."
"Yang penting sekarang semuanya berakhir manis, kamu bahagia sama aku dan Inggit sama Mas Lay." tutup Kun.
🍰🍰🍰🍰🍰
Arsen tampak gelisah di atas tempat tidurnya. Sedari tadi ia sibuk dengan ponselnya.
"Gila ya, gue temenan ama Si Sayur udah limabelas tahun lebih baru kali ini gue deg-degan mau chat dia." ujar Arsen bermonolog.
