20

3.6K 855 90
                                    

Yura lagi duduk sendirian di gazebo deket parkiran fakultas. Kelas Yura hari ini selesai lebih cepet karena ini pertemuan pertama dan cuma bahas kontrak kuliah doang. Sekarang dia lagi nungguin Arsen, mau minta anter pulang. Kali ini Arsen sama Yura nggak ambil kelas yang sama karena kemaren pas krs-an Yura telat, mau samaan kelasnya sama Arsen sama Rossy kelasnya udah keburu penuh.

Kenapa Yura ngga bareng Eleven aja?

Dosen Eleven suka ngetroll jadwal kuliah. Yura males jadinya.

"Ngapain lo Yur di sini?" Rossy nyamperin Yura.

Yura mendongak dan mendapati Rossy dan David jalan ke arah dia.

"Kok belum pulang, Yur?" tanya David.

"Gue lagi nungguin Arsen.."

"Arsen? Arsen tadi pergi sama Kak Airin si ketua hima, kayaknya buru-buru gitu tadi.." ujar Rossy.

"Kak Airin kating yang cantik itu, yang?"

Dan pertanyaan David barusan cuma dibalas lirikan galak oleh Rossy. Posesif emang. David sih jadi cowo ganteng amat.

"Oh.." Yura menghela nafas, menundukkan wajahnya sembari mengayun-ayunkan kakinya.

Rossy menatap Yura, kemudian mengerutkan keningnya bingung dan berucap, "Are you jealous?".

"Enggak lah! Ngapain?" sergah Yura.

"Tapi muka lo kayak orang kecewa karena patah hati, Yur!" celetuk David yang diangguki oleh Rossy.

"Nggak gituuu... Cuma kenapa dia nggak bilang sama gue, mana udah terlanjur gue tungguin coba."

"Mungkin dia lupa sama lo karena kecantikan Kak Airin." kata Rossy sambil senyum ngejek ke arah Yura.

"Ampas lo, Ros!"

Rossy sama David cuma ketawa nanggepin Yura. Apalagi liat muka Yura yang makin ditekuk, membuat mereka tertawa semakin puas. Pasangan ampas emang.

Tawa Rossy sama David baru berenti ketika mereka ngeliat Eleven jalan ke arah mereka. Bukan ke arah mereka juga sih sebenernya, ke arah Yura lebih tepatnya.

"Lhoh, kok lo di sini sih cil? Gue pikir tadi yang dibonceng Arsen elo." kata Eleven setelah berdiri di hadapan Yura.

"Kak Airin itu kak bukan gue." ujar Yura yang terkesan ogah-ogahan.

"Cemburu menguras hati~" celetuk Rossy.

"Galau kini menyiksa diri~" timpal David.

Membuat Eleven mengangkat satu alisnya.

"Berisik ya lo pada!" amuk Yura sembari noleh ke arah Rossy sama David.

"Ngg lo cemburu sama Arsen?" tanya Eleven pada akhirnya walaupun terkesan ragu-ragu.

"Enggak lah kak! Ngapain gue cemburu sama si alien." sahut Yura cepat yang membuat Eleven mengulas senyum.

"Yaudah lo pulangnya gue anter aja.." tawar Eleven.

Yura langsung mengembangkan senyumnya.

"Serius kak lo mau nganter gue??? Emang udah nggak ada kuliah?" tanya Yura yang dibalas gelengan oleh Eleven.

"Asiiikk gue ngga jadi naik angkot! Nggak perlu keluar duit."

"Yeuuu dasar!" Eleven noyor kepala Yura.

Yura mengercutkan bibirnya sembari mengusap-usap kepalanya bekas toyoran Eleven.

"Jadi lo tadi galau gara-gara khawatir harus pulang naik angkot?" tanya Rossy nggak habis pikir.

Yura noleh ke arah Rossy sambil nyengir.

"Ampas bener lo, Yur!" rasanya Rossy mau ngumpat aja liat tingkah Yura.

"Yaudah ayo.." Eleven narik tangan Yura supaya Yura lekas bangkit dari dudukmya. Namun belum sempat Yura beranjak ada sura cewek yang manggil nama Eleven.

"El,"

Mereka beremapat pun kompak noleh ke sumber suara.

"Alice?"

Cewek yang dipanggil Alice oleh Eleven tadi jalan mendekat ke arah Eleven membuat Eleven melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Yura.

"Lo nggak lupa kan abis ini kita ada latihan dance buat penyambutan anggota baru UKM seni?" ujar Alice.

Jadi Eleven emang anak UKM seni. Dia jago banget dance kayak papanya.

Eleven megang kepalanya sembari berucap, "Oiya gue lupa!" lalu ia beralih menatap Yura. "Aduh cil sorry gue ada latihan. Gue ngga bisa nganter elo." ujar Eleven sedikit menyesal.

Yura diam mengerjap-ngerjapkan matanya.

"O-oh ya yaudah kak. Nggapapa.."

"Lo bareng Rossy sama David aja. Vid, lo bawa mobil kan?" tambah Eleven.

"Hah? Oh iya kak gue bawa.."

"Nah lo sama mereka aja ya." Eleven tersenyum ke arah Yura.

"Titip Yura ya.." Eleven mengacak rambut Yura sembari tersenyum ke arah David sama Rossy, sedangkan Yuranya masih bengong.

"Ayo, El!" ajak Alice. "Kita duluan ya.." pamit Alice sembari pergi diikuti Eleven di belakangnya.

Yura masih diam menatap kepergian Eleven dan Alice. Eleven dan Alice terlihat sangat akrab dan dekat. Bahkan mereka terus ngobrol dan bercanda sembari berjalan.

"Gue bingung ama lo, Yur.." interupsi Rossy yang bikin lamunan Yura buyar.

Yura pun noleh ke arah Rossy dengan tatapan bingung.

"Gue tau kalo lo ngga suka liat Arsen sama Kak Eleven deket sama cewe lain.."

"Sok tau lo njir!" cibir Yura.

Rossy mengabaikan cibiran Yura dan malah lanjut bertanya. "Lo sebenernya pilih Arsen apa Kak Eleven sih?"

"Hah?" Yura makin bingung.

"Ah, gini deh.. Lo lebih sebel Arsen jalan sama Kak Airin apa Kak Eleven jalan sama Kak Alice?"

Hhhhh sebenernya Yura juga nggak ngerti sama perasaannya sendiri. Yura sebel sama kedua-duanya. Gimana dong?

David memiting kepala Rossy sembari berucap, "Kamu kok kepo banget sih yang? Hm?"

Rossy melepaskan diri lalu merapihkan rambut panjangnya yang jadi berantakan karena ulah David.

"Ya abis aku penasaran.. Soalnya Yura antara bego dan pura-pura bego."

"Lo penasaran gue lebih sebel sama yang mana?" tanya Yura.

Rossy mengangguk cepat.

"Gue lebih sebel liat lo ama David!"

"Kampret lo, Yur! Pulang naik angkot aja lo sana." sungut Rossy.

"Emang lo mau Yur jadi yang ke dua?" tanya David sembari memgerling jail ke arah Yura.

"Asalkan cowoknya elo mah gue rela lahir batin, Vid." jawab Yura dengan tawanya.

"KALIAN BERDUA MINTA BANGET YA GUE BAKAR!!!"

..

..

..

TBC

Replay 2016✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang