06

3.6K 993 88
                                    

Dengan langkah ragu-ragu khayla menghampiri mamanya yang lagi baca buku. Khayla duduk di samping mamanya sambil menggigiti bibir bawahnya cemas.

"mah, "

" kenapa sayang? " tanya inggit sambil masih fokus dengan buku bacaannya.

" khayla mau minta izin liburan ke puncak.. " khayla menghentikan ucapannya sambil menatap mamanya penuh harap sebelum melanjutkan ucapannya. " nginep mah, sekitar satu minggu. "

Inggit menutup bukunya kemudian beralih menatap putrinya lembut.

" kamu perginya sama siapa aja? "

" biasa mah sama andreas, kak eleven, arsen, trus yura juga. Tadi yura udah dapet izin juga dari om yuta sama tante iim. "

" kamu pengen banget ikut ya? " tanya inggit yang diangguki khayla.

Inggit menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya ia dalam masalah setelah ini.

" mamah sih izinin khayla, tapi papah? "

" nah itu dia masalahnya mah.. Khayla takut nggak dikasih izin sama papah"  balas khayla sambil menundukkan kepalanya lemas.

Lay memang overprotective sama putrinya, lebih parah dari yuta. Setiap kali khayla pergi lay harus tau putrinya ini pergi dengan siapa, mau ke mana, balik jam berapa, dan kalo balik juga harus tepat waktu.

"mamah mintain izin ke papah ya?" pinta khayla penuh harap.

"ya jangan dong.. Gimana papah bisa percaya sama kamu kalo kamu minta izin aja harus mamah yang maju. "

Khayla menggit bibirnya cemas sambil menatap mamanya. " khay takut mah.. "

" kamu ngomong aja dulu.. Nanti mamah bantuin"

Selang beberapa menit lay datang. Lay baru pulang dari tempatnya kerja. Inggit ngasih kode ke khayla buat melakukan sesuatu. Khayla yang peka pun langsung beranjak dari tempat duduknya.

"papah baru pulang?" tanya khayla lembut dengan memamerkan senyum manisnya.

Lay mengangguk sambil senyum.

"papah mau aku bikinin teh?" tawar khayla.

"huh? Boleh.. " sebenernya lay agak aneh dengan sikap khayla. Inggit yang tau akan hal itu cuma menahan senyumnya sambil pura-pura fokus dengan bukunya.

" khay kenapa sih mah? " tanya layvke inggit.

" kenapa gimana emang? " tanya inggit balik dengan masih nahan senyumnya.

Lay garuk-garuk kepalanya yang sebenernya nggak gatal. " aneh aja sikapnya. " kemudian lay duduk di samping istrinya.

" apaan sih pah? Khayla kan sering juga bikinin teh buat kamu.. "

Khayla pun datang dari dapur dengan secangkir teh buat papanya.

" ini pah.. " khayla meletakkan secangkir teh itu di meja.

" makasih sayang.. " Lay langsung meminum teh buatan putrinya.

Khayla menopang dagu sambil ngeliatin papanya. " gimna pah? "

" seperti biasa, ini enak.. " jawab lay.

Kemudian lay fokus dengan hpnya. Sedangkan khayla masih bingung bagaimana memulai pembicaraan buat minta izin ke papanya. Inggit ngelirik khayla buat ngasih kode supaya khayla ngomong sama papanya.

" pah, khay mau minta izin buat liburan di puncak sekitar satu minggu.. " akhirnya khayla buka suara.

Satu detik.

.

Dua detik.

.

Tiga detik.

.

Empat detik

.

Masih belum ada respon dari lay. Khayla pun semakin cemas. Sedari tadi khayla meremas-remas tangannya sendri karena saking cemasnya.

" emang harus banget ya nginep-nginep gitu? " tanya lay pelan.

" pah.. Semuanya nginep, masa khay enggak? "

" papa mau kok jemput khayla kalo yang lainnya mau nginep.. "

Khayla menatap mamanya minta bantuan. Inggit yang paham akan tatapan putrinya pun buka suara.

" khay bukan anak kecil lagi pah yang kemana-mana harus kamu antar jemput. "

" ya bukannya gitu juga mah.. Karena khayla udah besar dan dia perempuan kita harus jaga dia baik-baik. "

" tapi khay bisa jaga diri pah.." potong khayla dengan nada lembut as always.

"iya pah khayla bener, kita harus kasih kepercayaan buat khayla. Lagian khay juga perginya sama eleven, andreas, ar-"

Belum selesai inggit ngomong udah dipotong aja sama lay. "papah anter jemput tanpa ada nginep apa khay nggak papah kasih izin pergi sekalian?"

Khayla melengkungkan bibirnya ke bawah.  "kalo khay nggak ikut nanti yura cewek sendiri dong pah?"

"yura ikut? " tanya lay.

Khayla mengangguk.

" iya pah.. Yura udah dapet izin om yuta sama tante ima. "

" yaudah nanti papah bilang om yuta sama tante ima biar yura ngga usah ikut sekalian.. "

Khayla dan inggit membulatkan matanya.

" pah... :(" kata khayla memelas.

"ya jangan gitu dong pah.. Kasian yura lah, masa gara-gara kamu dia ngga jadi pergi? " bela inggit.

" mereka juga butuh quality time sama temen-temennya pah. Nggak baik juga terlalu membentengi khayla.. Yura juga sifatnya masih kayak anak kecil banget, kalo khayla ikut kan jadi ada yang jagain yura" tambah inggit.

Lay terdiam sambil menerawang ke depan. Kemudian ia menatap khayla yang sedang tertunduk sambil mainin tangannya.

"yaudah papah kasih izin, tapi tiap pagi siang sama malem kamu harus kasih kabar papah mamah ya.. "

" papah izinin khayla pergi? " tanya khayla antusias yang diangguki oleh lay.

Khayla langsung memeluk mamahnha. Inggit pun membalas pelukan putrinya sambil nenepuk lembut bahu putrinya.

" yang ngasih izin papah kok yang dipeluk mamah? " interupsi lay.

Khayla melepaskan peluakan mamanya lalu merentangkan ke dua tangannya dan ganti memeluk papahnya.

" makasih pah.. "

Lay juga membalas pelukan putrinya sambil mengelus pelan kepala putrinya. Inggit cuma tersenyum melihat suami dan putrinya yang tengah berpelukan.

🐱🐱🐱

khayzhang : ndre, gue dapet izin buat liburan 😊

" YES! " seru andreas setelah mendapat pesan dari khayla.

" kenapa ndre? " tanya kun yang saat itu lagi duduk nggak jauh dari andreas.

" hehe nggapapa pah.. " jawab andeeas sambil nyengir.

" khayla ya? " tanya kun lagi yang dibalas cengiran oleh andreas.

Kun senyum sambil geleng-geleng liat tingkah putranya.

...

...

...

TBC

Replay 2016✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang