BAGIAN 1-A

98 8 9
                                    

Sabilla Pitaloka. Salah satu mahasiswi jurusan Elektro itu berjalan dengan santai melewati koridor kampus. Dengan kemeja putih yang bermotif bunga-bunga kecil dan celana jeans hitam, Sabilla tidak berhenti diperhatikan oleh setiap orang yang gadis itu lewati. Mereka menatap Sabilla dengan pandangan menilai. Kebanyakan menilai jika Sabilla itu gadis yang kecentilan, hanya karena Sabilla berjalan dengan percaya diri dan tampilan nya yang begitu feminim.

Tapi Sabilla tidak pernah ambil pusing. Selama mereka tidak mengusik hidupnya, kenapa Sabilla harus sibuk?

Sampai di depan sebuah pintu bertuliskan ruang 2, Sabilla melongo kan kepala nya terlebih dahulu. Mengecek apa benar kelas pertama nya di ruangan itu, kan tidak lucu kalau benar Sabilla asal buka dan ternyata di dalam ada orang lain atau kakak tingkat nya.

Senyum Sabilla mengembang mendapati semua temannya ada di sana. "Haiii!" Teriak nya senang. Penghuni kelas yang semua nya laki-laki itu langsung menatap Sabilla. Kebanyakan tidak merespon, tapi ada juga yang ikut tersenyum pada Sabilla.

"Bill, ntar malem ikut nggak? Kita mau hotspot?"

Setelah melempar tas nya di sebuah bangku yang terletak dekat dinding, Sabilla langsung menghampiri Jio, teman nya yang mempunyai tinggi menjulang. "Jam berapa?"

"Woi jam berapa ntar malem?" Bukannya menjawab, Jio justru bertanya pada temannya yang lain.

"Habis Isya, Yo." Jawab Dirga, laki-laki itu tengah sibuk bermain game di ponsel nya sampai tidak sempat menoleh pada Jio ataupun Sabilla.

Sabilla mengerutkan keningnya, jari nya dia ketuk-ketuk ke meja yang Jio duduki. "Boleh, tapi jemput ya." Ujarnya dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar manis. Cara paling ampuh agar temannya mau menuruti permintaan Sabilla.

Jio melengos tapi tetap mengangguk. Sabilla tersenyum puas dan mengeluarkan ponsel dari saku celana nya. "Yo, ikutan nggak? Aku mau buat vlog?"

Jio bergidik, "Sok artis lo Bill." Sabilla mengibaskan rambut hitam nya dan terkekeh sendiri.

Tanpa memperdulikan aktivitas lain dari teman-temannya, Sabilla menyiapkan tripod dan ponsel nya untuk membuat vlog. Tren yang sedang digandrungi para remaja sekarang. Dan Sabilla juga tidak ingin ketinggalan.

Sabilla itu penari. Ya,walaupun tidak terlalu terkenal, paling tidak Sabilla punya modal untuk membuat vlog yang baru dua kali dia buat ini ada penontonnya. Banyak followers nya yang ingin tau bagaimana kehidupan Sabilla, itu kenapa Sabilla memilih membuat vlog. Dia ingin menuntaskan segala tanda tanya dari teman-teman followers nya.

Apalagi setelah Sabilla bercerita kalau dia di kampus hanya ada dua perempuan di angakatan prodi nya tahun ini. Banyak lalu bertanya gimana rasa nya dikelilingi para lelaki. Dan hari ini Sabilla akan membocorkan semua. Bagaimana manis dan pahit nya berada di sekeliling para lelaki.

*

"Haiii, selamat pagi!" Sapa Sabilla ceria sebagai pembuka vlog nya.

"Ini vlog aku kedua, yeayy! Jadi sekarang aku lagi ada di kampus. Mumpung belum ada dosen aku sempetin buat vlog dulu hehe. Oh ya yang penasaran nih aku tunjukin sesuatu." Sabilla memegang tripod dan mulai men-shoot seluruh bagian kelas.

Teman-temannya yang pemalu langsung menutupi wajah mereka karena tidak mau tampil di vlog Sabilla yang dia beri nama '#SaVlog' atau sama arti nya dengan 'Sabilla Vlog'. Mereka yang mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi justru melambai dan tersenyum penuh pesona saat kamera menyorot wajahnya. "Wahh, sekalian tebar pesona ya mas?" Komen Sabilla.

"Iya lah, mana tau ketemu jodoh kan?"

Sabilla mengarahkan kamera nya ke diri nya sendiri, "Nih ini nama nya Roy." Kamera Sabilla kembali menyorot Roy. "Ganteng nggak? Nggak terlalu yah? Hehe."

#SaVlog Dahulu Cinta KemudianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang