15 - Perhatian Yang Terbagi

1.3K 92 5
                                    

"Ingin sekali tahu kau mencariku, ingin sekali tahu kau membutuhkanku.
Tapi kenyataannya kau mengharapkan dirinya,
perhatian dengannya."

Saat keluar dari rumah Raka ternyata Morgan sudah berada di depan pintu dan baru saja ingin mengetuk.

"Eh," ucap Cara yang mundur karena terlalu dekat.

"Hai, Car." Sapanya sambil tersenyum. Subhanallah, senyumnya mengalihkan dunia.

"Hai, kak."

"Cantik banget kamu, cocok lah untuk orang itu." Ucapnya yang membuat Cara menyeritkan dahi.

Orang itu? Apa maksudnya, batin Cara

"Maksud kakak?"

"Ah ngga yaudah yuk ntar telat." Ucapnya yang menggandeng tangan Cara, tetapi Cara ragu sekarang.

"Eh kak anu aku aaaa ganti baju aja ya."

"Ngga usah kayak gini aja, udah seksi."

"Brengsek lo!!!"

PLAK

"Maaf ya kak bukannya saya ngga sopan, tapi saya paling antipati dengan kata itu. Lebih baik sekarang kakak pergi dari sini." Ucapnya tegas lalu membalikkan badan kembali ke rumah. Tetapi saat itu juga semua terasa gelap.

"Ngga semudah itu, baby." Ucap Morgan yang menggendong Cara ke mobilnya.

"Cih, brengsek!!!" Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat mereka dari kaca jendela.

***

"Dimana dia sekarang?"

"Dia dibawa seseorang, seperti orang itu ingin menculiknya."

"Ikuti dia, terus beri aku info dia dimana, aku akan menyusul."

"Siap, pak."

***

"HAHAHAHAHA gua akan jadi kaya!!!" teriak Morgan yang seperti menyeramkan. Morgan mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sementara Cara mulai membuka matanya, dia mendengar tawaan yang terdengar menyeramkan.

"Lu mau apa dari gue, hah?" ucap Cara melotot.

"Jual lah," jawabnya santai. Wat de fak, ngomong seenaknya jidat emang Cara barang.

"Brengsek lo, keluarin gue dari sini!!! Gue kira lo bakal jadi mahasiswa yang berprestasi karena sekolah di luar negeri, tapi ternyata salah!!! Kelakuan lu itu bukan kaya anak sekolah!!!" Teriak Cara marah sambil memukuli Morgan dengan sekuat tenaga. Tapi itu hanya sia- sia, tubuh Morgan lebih kuat darinya.

"Udah sayang ngomongnya?" Morgan menjambak Cara dengan kencang, membuatnya meringis kesakitan.

"Lepasin tangan kotor lu dari rambut gue brengsek, AAAWW!!!"

"Tangan kotor?"

PLAK

Tamparan itu membuat sudut bibir Cara berdarah dan pipinya memerah.

CIIIIITTT

Tiba-tiba Morgan memberhentikan mobilnya mendadak, membuat kepala Cara terbentur kencang ke cup mobil. Sehingga terdapat darah segar dari hidungnya.

Cara & RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang