2 - Aresha Carabella

3.3K 381 169
                                    

"Pelukan. Itu saja yang kubutuhkan saat ini. Oh satu lagi. Kamu."

Cara membuka pintu toko dan langsung disambut dengan bau khas buku. Tidak tahu mengapa dia sangat menyukainya.

Sekarang ia berjalan mencari peralatan sekolah untuk besok. Cara memang lebih suka mencari-cari barang dengan mendadak, lagi pula siapa yang peduli dengannya? Haha.

Raka is calling...

"Halo."

"Eh kang cendol lu dimana?"

"Udah, kaga ngape, panggil ae terus tukang cendol. Dasar kang getuk."

"Mana ada tukang getuk secakep gue, ye gak."

"O kotak."

"Lu dimana?"

"Di toko buku biasa"

"Oh"

"Dih oh doang"

"Oh doang emang ngapa?"

*tut tut tut*

"Ck, kebiasaan," decaknya.

Setelah membayar semua yang ia beli, Cara pergi ke caffe biasa. Untung caffe-nya dekat dengan toko buku, jadi dia hanya berjalan kurang lebih lima meter.

***

Mata coklatnya kini menyisir caffe. Hingga tiba-tiba menemukan cowok yang mengenakan hoodie hitam dengan rambut acak-acakan di pojok dekat kaca, sepertinya ia mengenalnya. Cara menghampiri cowok itu.

"Raka."

Cowo itu tersenyum manis padanya dengan lesung pipi yang dalam, "Hai, Cara."

"Apa lo!" sahutnya sambil melotot.

"Awas itu mata keluar mbak," ledeknya karena memang mata Cara yang besar alias belo. Apalagi jika dia melotot, bisa- bisa matanya keluar.

"Au ah," ucapnya yang duduk di kursi depan Raka.

"Gue kira pas tadi lu telepon gue, lu tuh mau jemput gue kayak di novel-novel yang gue baca gitu. Eh pas gue keluar dari toko buku gue kira motor lu udah terpampang jelas di depan. Eh pas gue buka pintu malah ada-"

"Tukang sate, tukang batagor, tukang nasgor, dan lu, tukang cendol," sahut Raka yang memotong omongan Cara.

Saat Cara mau membalas omongannya, Raka langsung berkata, "Gini ya Caraku sayang, jarak toko buku sama caffe itu dekat. Ngapain gue anterin lu dari toko buku ke caffe, ngabisin bensin doang tau ngga? Trus lu lebih memilih gue anterin lu dari toko buku ke caffe terus nanti lu pulang ke rumah jalan kaki? Lagi pula lu kan tau gue ngga suka toko buku."

Ocehan Raka membuat telinga Cara panas mendengarnya. Gini deh kalau orang bawel ketemu sama orang bawel, ngga akan ada habisnya kalau tidak ada yang mengalah.

Cara menatap arlojinya yang menandakan pukul 20.12

"Au ah dari pada gue dengerin omongan lu, mending gue pulang, ayo pulang."

Raka menaikkan sebelah alis, "dih siapa lu?"

"RAKAAAAAA!!!!" teriak Cara yang membuat semua orang menengok ke arah mereka.

Cara & RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang