4 - Cinta Dalam Diam

2.4K 320 102
                                    

"Aku takut dia merebutmu dariku. Itu lebih menyakitkan dibandingkan kehilangan barang kesayangan"

Keringat bercucuran seluruh tubuh Cara. Dia terlalu bersemangat. Dance, itu hobbynya sejak kecil. Dulu papanya seorang dancer terkenal, jadi pastinya menurun ke anak-anaknya.

Lantunan musik Scars To Your Beautiful-Alessia Cara menggema di dance studio tempat Cara berlatih dance. Sebulan lagi akan ada competition nasional dimana para dancer berlomba menjadi dancer terbaik di seluruh Indonesia. Maka dari itu Cara berlatih dengan ekstra.

Tanpa Cara sadari ada seseorang yang selalu melihatnya dalam diam. Pura pura tidak peduli dengan hobbynya. Selalu bohong jika akan menjemputnya nanti saat dia sudah selesai berlatih, padahal tidak. Dia selalu menemani Cara. Selalu. Dia, Raka Adlay Shafiq.

Tanpa Cara sadari perasaan Raka mulai muncul semenjak setahun yang lalu. Tetapi Raka takut, dia takut jika dia jujur semua akan hancur. Maka dari itu ia akan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan. Tapi tidak tahu kapan.

Cara mengambil handphonenya lalu mencari nomor Raka.

incoming call from Caramel

Dengan cepat Raka mengangkat telepon dari Cara.

"Hai kang cendol,"sapanya yang berjalan keluar dari studio.

"Serah dah ah. Jemput ye bang gojek di tempat biasa. Oke, bye."

*tut tut tut*

"Anjir songong banget ni anak, untung sayang," ucapnya yang sedang membeli minuman di kantin.

***

"Thanks, Ka. Sorry ngerepotin lu terus," ucap Cara yang melepas helm.

"Emang lu ngerepotin gue mulu,"

Ucapanya membuat raut wajah Cara berubah, "Gila ya, orang-orang mah bilang gini 'ngga papa kok ngga ngerepotin' kalau lu mah ngomong suka bener."

"Ya gue mah gak muluk-muluk. Dah sana masuk udah malem, juga besok lu sekolah," ucapnya yang mengacak-acak rambut Cara.

"Iya abang ganteng, gue masuk ya, byeeeee." Ucapnya yang masuk kedalam rumah.

"Emang gue ganteng, udah gausah ngerendah gitu kalau lu jelek."

"Yang ganteng mah banyak tapi yang setia itu sedikit," ucapnya sok bijak.

Raka menaikkan sebelah alisnya, "Lah emang gue mau sama lu? Sorry gacoan gue banyak, gak level sama lu."

"Nyesel gue bilang lu ganteng, kepedeannya keluar." Ucapnya yang memutarkan bola matanya.

***

"Kamu mau jadi anak apa sih? Selalu pulang malam. Lama-lama kamu gabisa diatur ya. Seenaknya sendiri," omel mamanya yang berdiri di depan pintu.

"Ini urusan Cara, bukan urusan Mama. Urusin aja urusan Mama sendiri. Masih syukur ya Cara ngga masukin mama ke penjara," ucapnya dingin yang langsung berjalan menaiki tangga.

Hubungan Cara dan mamanya sudah lama retak semenjak papanya koma bertahun-tahun di rumah sakit.

Flashback On

3 tahun yang lalu

Hari ini hari bahagia Cara. Hari dimana dia akan dinyatakan lulus atau tidak. Hari dimana dia tau apakah nemnya akan sesuai dengan keinginannya.

Cara & RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang