"Aku akan menjadi bom nuklir bila ada yang menyakitimu. Tapi kalau yang kamu cintai adalah yang menyakitimu, maaf aku tak akan biarkan."
Kring kring
Bel masuk kelas sudah berbunyi. Dan guru berkumis itu selalu datang tepat waktu.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Kumis yang masuk ke dalam kelas.
"Ah si kumis lagi. Enek bat gua," keluh Abyan sebab Pak Kumis jika mengajar membuatnya mengantuk.
Sebenarnya namanya Pak Roberto, tapi karena kumis yang cetar membahana badai itu, anak-anak memanggilnya Pak Kumis.
"Loh Abyan, Raka mana?"ucap Pak Kumis yang melihat kursi disebelah Abyan kosong.
"Pulang, Pak. Berak di celana," ucapnya asal.
Seluruh siswa di kelas langsung tertawa ngakak.
"Bocah-bocah," ucapnya yang menggeleng-gelengkan kepala.
"Oke kita mulai ya," lanjut Pak Kumis.
"Kalo Raka tau udah di gorok lu sama dia, Yan," ucap agam yang duduk di depannya.
***
Cara berjalan keluar kelas mencari keberadaan Raka, dari pagi dia tidak melihat batang hidung Raka.
"Hai, Cara." Sapa Agam yang berada disampingnya.
"Hai, Kak."
"Nyariin Raka ya. Dia nggak masuk," ucap Agam seperti tahu apa yang dipikirkan Cara.
"Cara, Agam!"
Suara itu membuat mereka sontak kaget lalu menengok ke samping. Ternyata Pak Kumis yang barusan memanggil.
"Eh, Bapak," ucap Agam sambil menyengir dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Cara, cepat kamu masuk ke kelas."
"I-iya, Pak," ucap Cara yang langsung masuk ke dalam kelas.
Setelah melihat Cara masuk ke kelas, Pak Kumis kembali fokus ke Agam.
"Kamu mau bolos pelajaran saya lagi, iya?" tanyanya yang membentak.
"Ngga pak cuma nunggu istirahat aja di kantin," ucap Agam dengan muka polosnya.
Pak Kumis langsung menarik jambang rambut Agam,"Saya ngga bercanda, Agam mbah dukun."
"Adu du du Pak lepasin pak sakit Pak,"ucapnya meringis kesakitan.
Dan akhirnya Pak Kumis melepaskan tarikannya, "Kalau bapak marah-marah terus, kumisnya makin lebar loh Pak. Ntar saya buka warung tulisannya 'Mie Kumis Pak Kumis.' Kaburrrrrr," ucapnya sebelum lari terbirit-birit.
"Kurang ajar!!!" ucap Pak Kumis kesal dan langsung mengejar Agam.
***
Akhirnya surga anak sekolahan datang juga, alias bel pulang sekolah.
Cara membuka handphonenya lalu mencari kontak Raka.
15.20
Aresha Carabella: Rak lu gak masuk kenapa?
Aresha Carabella: P
Aresha Carabella: P
15.45
Aresha Carabella: Rak
Aresha Carabella: Bales kek elah
16.00
Aresha Carabella: Yaudah gue kerumah lu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara & Raka
أدب المراهقينCara dan Raka sudah bersahabat sejak lama. Dan bahkan bagi Raka. Cara bukan sahabatnya, dia orang yang di cintainya. Sampai kapanpun. Apapun akan dia lakukan untuk Cara. Meski cintanya tidak terbalas.
