fifth chapt

32 17 0
                                    

Another


#
Rei

"lo apain sahabat gue?!"

Tadi lala, sekarang gia. Serius, ada angin apaa sih?

"hei tenanglah ! aku menemukannya pingsan di depan uks! Biarkan aku merawatnya dulu!" ucap miral lalu membaringkan gia di kasur yang kosong.

"rei... itu gia?" tanya lala dan ku jawab hanya dengan anggukkan

Tak selang beberapa lama gia terbangun. Lala yang sudah lebih baik langsung turun dari kasur dan menghampiri gia.

"gie... lo gak papa?" tanyaku dan lala serempak.

Gia yang baru terbangun meminta untuk dibantu duduk. Menurutku sih. Jadi aku dan lala membantunya.

"gie lo gak papa kan?" tanyaku memastikan .

Gia hanya mengangguk

"lala? Loh, udah baikan? . anu... rei ...ini di uks ya? Kok aku di sini?"
Gia tampak bingung

"kata miral tadi lo pingsan di depan uks jadi ya dibawa masuk ama dia"ucapku menjelaskan

"oooh... orangnya mana?"tanya gia

"biar gue.. biar gue yang manggil" ujar lala antusias. "miraaaall... pasien yang namanya gia nyariin.." teriak lala lantang

Akul angsung membekap mulut mungil namun lantangnya itu dengan tangan ku

"apaan sih rei?! Aku kan lagi manggil yang namanya miral itu." Kata lala protes.

"Iya , tau. Tapi kan nggak gitu juga labelia" ucap ku membuat lala malah nyengir kayak kuda

Tak lama sosok miral muncul . "ada apa ?" tanyanya..

Kulihat seketika mata gia membalak dan mengucapkan "adnan?

#
Gia

"adnan?"

Aku terkejut melihat sosok yang muncul itu. Ah ... lagi lagi aku terjebak dalam masalalu. Kenapa? Kenapa hal seperti ini muncul lagi?

"hei,gia... itu miral bukan adnan."kata kata lala membuyarkan lamuanku

Seketika terlintas di pikiranku "la, rei, mau balik ke kelas gak. ?"

"ngapain balik ke kelas, mending di sini bisa ngadem pake ac , lo juga ga papa kan rei bolos pelajaran olhga demi kami?" dan rei malah membalas dengan anggukan

"haaah.. ya sudah" aku memilih tidur membelakangi cowok yang bernama miral itu.

Lucu rasanya karena hatiku mengatakaan untuk melihat wajahnya lagi.sedangkan pikiranku berkata tidak, namun hati ini memilih untuk melihatnya dan foila... saat brbalik kulihat si miral ini tersenyum manis kearahku.

Mata kami bertabrakan dalam satu garis lurus. Cukup lama hingga aku teringat satu hal. Aku harus bilang ke raka kalau lala nggak mau ketemuan. Pas sekali 5 menit lagi jam istirahat

"anu ummm.. aku mau ke taman belakang sekolah ya." ucapku sambil turun dari kasur uks dan berjalan ke luar.

"gia, lo mau ketemu si raka buat ngasih tau ke dia kalau aku gak mau ketemu dia lagi kan?" tanya lala dan aku balas dengan anggukkan kepala . "ingat ya gilian nauradityas, habis ini jangan ada urusan lagi sama si raka !!"

"iya lala ku sayang"

Baru mau keluar aku dihadang oleh si miral ini. "boleh aku ikut ?"

"terserah padamu"

Each Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang