Second chapt

41 18 0
                                    

Ajakan

"Aku pulang.."

"Giaaaaaaaa!!!" Suara khas lala terdengar nyaring sampai menggema di ruang tamu ku

"La? Kok kamu ada di sini?" Aku bingung saat menyadari lala mengenakan dress putih milikku dan ada di dalam rumahku.

"napa emangnya? Lupa kalau mau diskusi ? Kan udah janji dari kemaren!..."aku langsung memotong kalimatnya dengan membungkam mulutnya dengan tanganku .

"bukan itu maksudku , kok kamu ada di dalam sini dan aku nggak liat mobilmu ? Sejak kapan datangnya? Ini kan masih jam em... HAH JAM 6 SORE!!!...." aku terkejut dan langsung menutup mulutku sendiri dengan kedua tangan.

"Tuh kan...mobil aku ada di halaman depanmu gilian sayang. yaudah pokoknya malam ini aku nginap di rumah mu ya , titik ga pake koma. Toh besok juga minggu" Ujung ujungnya lala nginap di rumah ku.

"Aduuuh gadis gadis gak pada istirahat nih ...gia juga... kan cape baru pulang . Oh ya emang kamu kemana aja gia? Biasanya kamu pulang lebih cepat dari lala kenapa sekarang kebalik"

Ah. mamaku muncul setiap aku pulang dan seperti biasa... selalu dengan paras rupawan dan sikap yang membuat siapapun bisa betah di rumah ini

"Abis nyasar di bis ma" jawab ku dengan raut dan nada yang menunjukan diriku yang kelelahan taklupa memasang muka cemberut.

"Aduuuh kasian anak mama. Yaudah gia sayang kamu istirahat aja dulu yah ,dan lala kamu mau gak bantu tante beliin yang ada dalam daftar ini di minimarket yang ada di persimpangan pertama dari sini... gak papakan la.. nanti sisanya kamu boleh beli camilan buat kalian nanti malam .oke?! "

"dengan senang hati tante" lala tersenyum manis sambil menerima catatan dan uang dari mamaku.

"Ok....gia naik ya ma..."

lala sudah pergi .akupun langsung naik ke kamarku yang ada di lantai dua , membersihkan diri lalu istirahat sejenak.

Beberapa waktu kemudian.

Lala belum kembali setelah langsung pergi saat mamaku mengatakan kalimat terakhirnya tadi sore 'sisanya kamu boleh beli camilan buat kalian nanti malam .oke?!'

"Dasar tukang ngemil" batin ku berbisik.

Emang sih ,hal kayak gini udah biasa terjadi tapi tetap aja aku selalu merasa ... entahlah aku bingung bagaimana mengekspresi kan nya.

Hampir 1 jam dan lala belum kembali. Sang surya sudah kembali tertidur membuat langit menjadi gelap namun juga terang karena banyaknya lampu jalan . Aku baru saja ingin menelepon cewek satu ini tapi kata orang kalau seseorang habis mikirin orang yang lain dan orang yang lain itu langsung muncul berarti dia panjang umur , abaikan !

Terdengar suara langkah kaki mendekat dan pintu dibuka tanda ada orang yang akan masuk. Tebak siapa orangnya... ah bukan lala, itu mamaku . Yah tidak heran sih karena kalau lala yang datang suara kakinya akan terdengar sangat tergesa gesa layaknya dikejar setan.

Aku yang sedang duduk di pinggir kusen jendela melihat wanita paruh baya yang tak lain adalah mamaku mengintip kearah dalam kamarku. Lantas itu membuatku bertanya "ada apa ma?"

Wanita paruh baya itu masih saja terdiam sambil menatap sekeliling ruang kamarku yang lumayan lenggang lalu menghela nafas "kirain mama lala langsung naik ke sini, abisnya di meja dapur cuma ada belanjaan aja masih rapi dan orangnya gak ada"

Tentu saja itu membuatku bingung , jarang sekali lala hanya meninggalkan barang begitu saja .paling nggak dia pasti ngobrak ngabrik belanjaannya dan ngemil sampai tinggal setengah di ruang tv baru dia manggil aku. Karena mamaku tadi bilang itu anak ninggalin belanjaan tanpa membongkar isinya membuatku penasaran sebenernya kemana sih tu anak?

Each Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang