Ninth chapt

23 11 1
                                    

#adit#

Haah...akhirnya aku bisa kembali ke sekolah. Kadang aku heran , padahal banyak anak tingkat 1 dan 2 yang kuyakini lebih berpotensi dari pada aku . tapi giliran olimp pasti aku lagi yang ditunjuk .

Oh dan ingat malaikat sekaligus iblis kecil bernama gia itu yang selalu bisa membuat mama papa untuk mendorongku ikut, belum lagi pacar yang kalo soal lomba selalu bilang "pergilah dan banggakan sekolah ini" sambil tersenyum simpul

Haah...

Rasa malas untuk menemui kepala sekolah pun muncul. Termenung akhirnya aku penasaran apa yang sedang dilakukan adel saat pagi seperti ini.

Semangat 45 ku pun kembali hanya karena memikirkan nya. Aku yang sedang berjalan di koridor guru pun memutuskan untuk melewati ruang kepsek lalu berbelok mengikuti koridor di lantai 3 melewati kelas adikku berlari kecil dengan pikiran yang melayang hanya pada adel.

Brukhhh

Tiba – tiba saja aku merasakan tubuhku limbung dengan sigap aku kembali menyeimbangkan tubuhku agar tidak terjatuh. aku berusaha melihat siapa yang menabrakku atau aku tabrak? Tapi aku hanya dapat melihat rambut panjang bergelombang yang tergerai menutupi wajahnya . seketika aku mendengar makian memenuhi telingaku.

"apaan sih gak punya mata ya ? main tabrak aja . aishh, seragamku bisa – bisa kotor tau" teriak cewek itu sambil berusaha berdiri.

"heh! nggak salah ya? bukankah lu yang nanbrak ?" ucapku pada cewek itu tanpa kubantu sedikitpun. Ku lihat dia tengah membersihkan seragamnya yang tak kotor dan masih menundukkan kepala

"dasar" ia berdiri lalu mengibaskan rambutnya dengan gemulai sambil menenggakkan kepalanya

"l...lo" ucapku dan gadis itu bersamaan

*Diwaktu yang sama

#lala#

Aku berjalan menuju kelas dengan cepat bahkan hampir berlari. Hari ini aku begitu sial karna bertemu raka dipintu gerbang dan ditambah dia yang mengikutiku sampai sekarang.

"lala" teriak raka, sejujurnya aku mendengarnya tapi sama sekali tak kuhiraukan

"lala, berhenti !!" teriaknya lagi namun kuanggap seperti angin lalu. Dia begitu membuatku malu untung saja dikoridor tidak begitu ramai.

"LABELIA ASMARANI !! GUA BILANG BERHENTI !!" teriak raka sangat keras dan aku pun terhenti tapi bukan karna teriakan raka melainkan karna aku melihat sosok laki – laki yang mirip dengan kak adit di koridor

Bukan mirip tapi aku yakin itu kak adit kakaknya gia. untuk pertama kalinya aku bisa melihat kak adit memakai seragam SMA tunas harapan perdana di depan mata . Ahh aku sangat lama menantikan ini. Tapi kebahagiaanku tak berlangsung lama karna tiba – tiba ada tangan yang menarik tanganku.

"lepasin raka, aku mau kekelas" ujarku mencoba melepaskan tangan raka

"ke kelas kok pake acara berhenti. Udah lah jam pertama ini bolos aja dulu, ada yang harus aku jelasin sama kamu"

"nggak! Aku mau ke kelas !" ucapku sambil menghentakkan tangannya kasar

Aku berjalan cepat namun seketika melambat karna melewati kak adit yang sedang berhadapan dengan chalisya mirabellya autova murid pindahan nusa bangsa yang sudah diakui kecantikkannya . Seketika mood ku nge-down

" ngapain cewek sombong kayak lu ada disini ? " ku dengar kak adit dengan suara ketusnya

"bukan urusan lo" balas chalisya singkat namun menusuk . wow

Tersadar , aku takut raka muncul jadi aku bergegas pergi kekelas . yah setidaknya kak adit bukan menyatakan perasaan atau semacamnya kan?

#adit#

Each Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang