cafe time?
#
Gia
"gie... ayo ... ciah , malah tidur... bangun gie bangun jadi pergi kan?!" lala tiba tiba membangunkannku .
"Hmm bentar"
Aku bersiap seadanya dan mengikuti lala menuju mobilnya.Huuuh hari minggu kayak gini biasanya aku bisa hibernasi sepuas hati. itulah alasan utama kenapa aku tak mau ikut ajakan lala,tapi gak enak kalau aku bilang ke lala kayak gitu. Yang ada malah aku yang dia omelin paling paling gini nih kata katanya ' ok ya gie katanya udah mau ikut dan sekarang malah batal, ok fix ,kita gak usah ngomong sebulan' dan tak pernah terjadi seperti itu .
sebenernya yang bikin paling males itu ada adnan, bisa bisa ini jadi hari terburuk dalam sejarah SMA ku.
Tunggu dulu. Kalau aku pintar harusnya aku ngerti, adnan udah ngilang selama 2 tahun terakhir, dan asal kalian tau... aku itu masih digantungin sama dia, mungkinkah ini yang namanya nggak bunuh diri tapi serasa kayak bunuh diri(digantung).
"ingat gie... ini Cuma hang out biasa.."aku bicara pada diriku sendiri.
"gie lo ga napa napakan? Kita udah di depan Camp loh."aku bahkan tak sadar kalau seekarang kami sudah ada di depan camp.
" Kalau nggak mau nggapapa kok, kita putar balik aja mobilnya, atau kita pergi ke tempat yang lain ya" ucap lala.tumben
"ngga usah putar balik la. Kita kan udah sampai disini, jadi lanjut aja, itung itung ketemu teman lama,"
"bukan karena mau ketemu adnan ya..."lala nyagil
"NGGAK"
Kami masuk kedalam camp dan melihat hampir semua kursi sudah penuh
"oh god. Kenapa kursi yang kosong Cuma di dekat adnan?apa salahku....."
"gie. Ayo duduk itu ada kursi kosong di dekat adnan" ucap lala dengan antusiasme tinggi dan sambil menunjuk nujuk kursi kosong itu.
Tanpa basa basi, aku injak kaki lala sampai dia meringis kesakitan "apaan sih gie?!"
"la... inget janji kita tadi?"
"ups, sorry gie.. ngga ada kursi yang lain.. di pojok sana rombongan kakak kelas... gak ada yang dikenal pula, katanya gak papa karena kita udah di sini, please gie..kita tinggal duduk dan pesan makanan udah itu foto bareng then go home okay?"
"gie...im sure you'll be fine. Trust me" lanjutnya
Tak lama kemudia ada seseorang menepuk bahuku dari belakang. "gilly is that you?"
Suara khasnya... ku putar balik badanku dan mendapatka adnan benar benar ada di belakang ku. "apa kabar"
Suara ini.. suara yang dahulu selalu aku rindukan...suara yang selalu membuatku merasa aman dan nyaman.
"fine fine aja kok" ups , seketika nada suaraku berubah ketus. Dan akhirnya duduk juga di kursi paling luar dan memesan minuman 'floated cappucino'
Ah. Kenapa adnan harus ada disebelah ku?
Ok... saat ini aku berusaha bertahan selama mungkin . namun mendengar suaranya saja bisa membuatku gila, kucoba alihkan perhatian ku dengan melihat sekeliling .
Ada sebuah tangga yang menuju ke lantai dua mungkin?
"la...lala" aku mencoba untuk memanggil lala yang ada di sebrangku namun sepertinya sia sia....lala yang termasuk mudah bergaul sudah ikut masuk kedalam pembicaraan nostalgia ditambah mungkin suaraku lebih terdengar seperti sebuah bisikan angin lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Each Of Us
أدب المراهقينKurasa tak perlu prolog yang menggambarkan seorang tokoh utama dalam sebuah cerita. karena masing-masing tokoh dalam cerita ini berhak untuk menjadi tokoh utama dari sudut pandang mereka masing-masing. Bahkan bila cerita ini terhenti. Setiap tokoh a...