Brother's
#gia#
Sabtu sore sendirian di rumah memang menenangkan ditambah besok hari minggu . duduk di balkon sambil makan tim-t*m ditemani secangkir milkshake vanila ala diriku membuat suasana semakin mendukung .
lala lagi nggak tau gimana kabarnya , katanya sih nanti malam bakal dateng bareng rei.
"meeaoow" suara kecil dan bulu lembutnya membasuh kakiku
"hei among ada apa?" tanya ku pada kucing ini . tak menjawab, among malah naik ke pangkuanku dan tidur mendengkur. 'haaah kucing ini'
Ku usap bulu lembutnya itu sambil melihat mentari senja
Matahari sore yang tak lagi panas benar benar terlihat indah,walau fokus melihat matahari aku merasa ada yang memanggil namaku dengan sebutan 'gilly'.
Tak peduli, aku menganggap itu hanya serpihan kenangan yang kulalui waktu bersama adnan . eh , tunggu dulu bukannya... dibalik rumah yang ada di hadapanku, ada sebuah rumah besar berwarna oranye percis seperti warna sang mentari senja.
Menajamkan pengelihatan dan pendengaranku , kulihat seorang laki laki sedang melambaikan tangan lalu berteriak "gilly!!!!!!"
Oh my... tidak ada orang lain yang memanggilku gilly selain adnan .
Risih aku pun mengabaikannya sambil meminum milkshakeku
Teeet teeet teeet
'uhukh' Hampir saja aku tersedak minumanku sendiri saat mendengar suara klakson , ah klakson ini , ini suara klakson mobilku
Ah berarti kak adit udah pulang?
Sungguh , aku ingin menyembunyikan kunci mobil itu lain kali , kalian tau, mobil itu adalah kado dari pamanku untukku , warna silvernya adalah pilihan ku sendiri, dan aku tau kak adit memakainya dengan alasan pergi ke karantina lalu menitipkan mobil itu di rumah temannya.
Kakak macam apa itu.
Langsung aku bawa among ikut turun ke lantai bawah untuk menagih kunci mobil itu atau bila ia tak mau, aku bisa memberi tau mama kalau putra pertamanya sering mengambil barang milik adiknya sendiri. Tapi tak akan kucoba
Ku buka pintu rumahku dan tada! seorang laki laki berdiri membelakangi pintu. Mungkin karena mendengar pintu terbuka orang itu membalik badannya dan.. lho? Itu....
"adnan?"
"hah? Adnan ?gia its me, miral "
"eh kak miral ya? Ngapain kakak di sini?" tanyaku masih bingung
"oh aku lagi nungguin..."
Tet tet
Sebuah ojek datang denga satu penumpang yang menggunakan tas ransel polo hitam dan berhenti tepat di depan rumahku
"nah itu orangnya" ucap kak miral sambil menunjuk orang yanng baru saja datang itu.
"dit , lo lama banget sih" ucap miral lagi, baru pertama kali aku mendengarnya dengan bahasa yang seperti itu. Biasanya kan rada formal gitu gak sih?
"sory, taxi penuh jadi aku nyari ojek." Ucap kak adit yang terlihat lelah "btw kamu udah kenalan belom sama adik kecil ku ?" tambah adit
"adik kecil? " tanya miral
"behind you" tunjuk kak adit kearah ku
"gia? You..."
"his little sister ? yes" potongku
KAMU SEDANG MEMBACA
Each Of Us
Teen FictionKurasa tak perlu prolog yang menggambarkan seorang tokoh utama dalam sebuah cerita. karena masing-masing tokoh dalam cerita ini berhak untuk menjadi tokoh utama dari sudut pandang mereka masing-masing. Bahkan bila cerita ini terhenti. Setiap tokoh a...