He is back
*thorsSMA tunas harapan tengah dihebohkan dengan kedatangan murid baru yang terbilang sangat berprestasi karna pindahan dari SMA yang terbilang cukup berkelas, SMA nusabangsa . Koridor SMA tunas harapan juga dipenuhi para gadis yang tengah menatap siswa pindahan itu dengan tatapan kagum. Tak hanya pintar siswa itu juga tampan.
"la . kamu habis dari mana sih?" gia yang dari tadi di kelas dan tak memperdulikan kerumunan diluar bertanya pada lala yang baru saja memasuki kelas.
"ah! Itu... umm mending lo liat sendiri deh gie" ucap lala terbata . karena penasaran gia pun keluar dari kelasnya demi melihat apa yang sedang terjadi diluar sana.
"adnan?" gia bertanya dari kejauhan. "ah bukan, paling si miral...abaikan gia abaikan" gia berbicara sendiri lalu kembali ke kelas.
"itu si miral kenapa tiba tiba jadi pusat perhatian ?" tanya gia pada lala
"umm gie. Lo yakin itu miral?" bukannya menjawab lala mallah balik bertanya..
"yaaa... nggak juga sih . tapi yah, mana mungkin adnan ada di sini kan?"
" gie... itu adnan"
#
Gia
"gie...itu adnan"Blarr
Seketika rasanya seperti ada petir yang menyambar , sakit . entah kenapa dadaku terasa sesak . aku belum siap kalau harus bertemu adnan lagi . nggak itu pasti bukan adnan ! . entah kenapa kaki ini memerintah keluar dari kelas untuk memastikan.
"gie lo mau kemana?!?!?!" tak memperdulikan teriakan lala aku tetap melangkah keluar dari kelas.
Deg
"i i itu beneran a adnan ?" walau dari kejauhan hati ini tetap tak menerima 'kenapa?kenapa dia harus ada di sini? Dan lagi , itu seragam sekolah ini . apa dii dia..'
"hey gie lagi apa" belum selesai batinku bertanya, rei datang dan menepuk bahuku dari belakang .
"ah re rei ga papa kok"
Rei yang tampaknya masih penasaran perlahan mengikuti arah pandang mataku dan tebak apa yang terjadi
" loh, itu kan bang adnan . panggil namanya ah . BANG ADNAhmp" ku bungkam mulut si reihan satu ini dengan tanganku dan menariknya kedalam kelas ku berharap adnan tak mendengar atau pun melihat kami.
Lain halnya di kelas, lala sedang asyik membaca buku sejarah di tempat duduknya yang bersebelahan denganku.
"lah gie, itu rei kenapa?" tanya lala polos
"nggak denger apa la. Tadi dia teriak manggil adnan ?!" aku duduk di tempat dudukku sambil membalas ucapan lala dengan nada emosi
"denger sih. Tapi aku nggak tau kalau itu rei. Dan lagi, nggak usah pake nada marah gitu deh gie"
"..." aku hanya terdiam dan tanpa disadari, di dalam kelas ini hanya ada kami ber empat . tu tunggu ber empat?
Tersadar aku hampir saja berteriak karena adnan ada di kelas. Iya... adnan yang itu ada di dalam kelas dan berdiri di dekat meja guru!
"hai, gilly" sapa adnan dengan senyumannya sedangkan aku entah atas dasar apa malah terpaku memandangnya
"gilly, ini gua ad .." belum sempat adnan melanjutkannya aku sudah memotong
"kenapa. Kenapa kamu ada di sini ?!."
"menurutmu kenapa?
Kriiiingggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Each Of Us
Teen FictionKurasa tak perlu prolog yang menggambarkan seorang tokoh utama dalam sebuah cerita. karena masing-masing tokoh dalam cerita ini berhak untuk menjadi tokoh utama dari sudut pandang mereka masing-masing. Bahkan bila cerita ini terhenti. Setiap tokoh a...