1. MOS--masa Orientasi Siswa

169 8 0
                                    

Kriing... Kriing.. Kriing

Jam beker telah menunjukkan pukul lima pagi. Seorang gadis yang beranjak remaja terpaksa meninggalkan alam mimpinya hanya untuk menuju ke sekolah yang baru dan pada tingkat yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Atas. Gadis cantik nan manis tersebut adalah Crysan Parisya. Seorang gadis yang menyukai Paris dan eiffel juga sangat suka sekali dengan bunga krisan.

Seperti biasa setelah merapikan tempat tidurnya yang bernuansa biru, Crysan langsung menyambar handuk yang sengaja ia gantungkan di dekat pintu kamar mandi. Menyalakan shower, Crysan mengguyur tubuhnya dibawah air dingin. Lebih memilih menutup matanya dan menikmati setiap tetes air yang menimpa wajahnya. Selesai dengan urusan kamar mandi yang menghabiskan waktu selama 30 menit, Crysan memutuskan untuk keluar dari kamar mandi kesayangannya itu dan mengambil baju seragam OSIS SMPnya.

Asyik hari baru untuk melangkah di sekolah baru yang aku pilih.

Crysan, gadis itu hanya bisa mengutarakan kegembiraan yang dia rasakan di dalam hatinya saja. Dia lebih memilih diam dan terus berkomat kamit mengucapkan sesuatu yang tidak jelas. Maklum saja,setelah 30 menit Crysan mandi tadi sekarang ini sudah pukul 5.30 pagi, kalau mau berteriak sangatlah tidak mungkin. Dia tidak mau dikira membangunkan orang satu kampung karena teriakannya dan juga tidak mau disangka ronda sahur karena ini bukan bulan puasa. Pikirkan saja puasa masih beberapa bulan lagi, apakah Crysan mau ronda sahur sebelum waktunya? Gantungan kunci berbentuk eiffel tergantung manis di tas coklat muda yang juga beraksen eiffel. Gadis ini sudah siap untuk melaksanakan MOS atau Masa Orientasi Siswa pertamanya di SMA Wijaya Bakti. Salah satu sekolah yang cukup bergengsi di daerah Jakarta.

" Eh, tunggu dulu. Kenapa harus ada MOS sih? Pengenalan gurulah, lingkungan lah, teman. Ada-ada saja. Semoga MOS dihapus, amin ", ucap Crysan pelan. Dia suka dengan yang namanya sekolah. Tapi tidak dengan MOS.

Sepatu hitam yang juga senada dengan talinya always ready to wear. Selesai memakai sepatunya, Crysan melangkah menuju meja belajarnya untuk mengambil pita warna yang telah dia siapkan. Kali ini semua rambut siswa perempuan harus dikepang seperti gadis desa dengan pita yang menghiasinya. Pita warna yang tadi diambil Crysan langsung dia pasangankan dikepangannya. Warna yang serasi dengan rambut hitam Crysan, yaitu warna merah, biru, dan emas. Kemarin, beberapa hari yang lalu saat Crysan mencoba dengan gaya itu di rumah langsung ditertawakan oleh ayahnya.

" Untung rambutku panjang. Ya, walaupun nggak lurus-lurus amat kayak Anggun C. Sasmi. Tapi bagus juga kok ", ucap Crysan sekali lagi sebelum dia meninggalkan kamarnya.
" Mana rambutku item warnanya. Lucu. Hihi ", sekali lagi Crysan mengagumi dirinya sebagai suatu yang positif untuk Crysan.

" Crysan!? Udah bangun atau belum nak? ", itu adalah suara seorang perempuan hebat yang selama 16 tahun ini mau menjaga Crysan, seharusnya Crysan memanggilnya mama tapi, Crysan lebih suka memanggil perempuan itu 'ibu'.

" Iya buk. Sebentar lagi aku turun. I'm too ready to go to my new school ", entah ibunya Crysan mendengar teriakan Crysan atau tidak. Secara jaraknya cukup jauh, Crysan di kamar sementara ibunya di dapur.

Wajah lembut dengan mata berbinar menanti kedatangan anak perempuannya itu dengan rasa bangga yang tak dapat dicurahkan hanya dengan satu kalimat. Crysan langsung duduk di dekat kursi ayahnya yang kebetulan belum ada di kursi makannya. Jenuh karena harus menunggu sendiri, Crysan langsung berjalan ke dapur dan membantu ibunya yang masih memakai celemek dan memegang sendok sayur. Jarum jam yang masih menunjukkan 5.45 masih terlalu pagi untuk Crysan. Setelah dilarang secara halus untuk membantu ibunya, Crysan kembali menuju ruang makan dan melihat ayahnya dan juga Keenan adiknya disana.

" Ken, kamu makannya cepetan sedikit ya? Nanti kakak telat lagi ", candaan Crysan yang langsung mendapat pelototan dari Keenan yang masih berusia tujuh tahun. Untung ibunya langsung duduk dan melerai aksi saling mengejek diantara kedua anaknya itu.

Crysan //PAA(1)--TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang