Volume 02 - Accident

3.2K 442 41
                                    

I don't feel anything,❞

Flashback

"Irene-ah, cepat! Aku tidak ingin melewatkannya!" suara ceria milik Wendy menginterupsi kegiatan Irene. Gadis cantik itu tadinya asyik bergelut dengan komik-komik kesukaannya. Namun sekarang dia terpaksa bergerak dari posisinya dan menyusul Wendy yang sudah berdiri dengan tidak sabaran di ambang pintu.

"Iya, sabar! Kau ingin melihat siapa sih?" dengus Irene kesal tetapi kakinya tetap juga melangkah mendekati sang sahabat.

"Ayo!" Wendy lekas menarik tangan Irene, membawa gadis bermarga Bae itu berlari menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai.

"Ya! Son Wendy! Pelan-pelan!" omel Irene sebal, pasalnya daritadi dia terus-terusan menubruk tubuh orang lain dan itu cukup menyakiti gadis itu. Dia bahkan sudah menerima beberapa macam umpatan pagi ini.

"Kita harus cepat, sebelum dia masuk ke kelas!" Irene hanya mendecak pelan, sungguh dia tidak tahu siapa 'dia' yang dimaksud oleh Wendy. Dengan separuh hati, dia menyamakan kecepatan langkahnya dengan langkah Wendy.

Setelah beberapa menit berlari mereka berdua akhirnya berhenti di taman, ikut bergabung dengan beberapa kerumunan yang mayoritas berasal dari kalangan para gadis, mulai dari kelas 10 hingga 12. Para siswi berjejer rapi di pinggir taman sehingga membentuk pagar yang sulit dilewati.

"Ini ada acara apa, sih?" tanya Irene tak mengerti ketika dia dan Wendy sudah mendapat posisi yang tepatmenurut Wendy. Wendy menoleh kepada Irene, namun gadis itu hanya tersenyum manis seakan enggan menjawab pertanyaan Irene.

"Nanti, aku beritahu." Wendy mengedipkan sebelah matanya lalu memfokuskan matanya ke satu titik. Irene hanya membuang nafas pelan lalu sibuk memperhatikan gadis-gadis yang nampak merapikan penampilannya atau memasang ekspresi imut yang dibuat-buat. Irene hanya berdecih jijik. Belum lagi Irene melihat gadis-gadis itu mulai berdesak-desakkan dan berebut tempat.

"OH SEHUN!"

Irene tersentak karena kaget dengan teriakan-teriakan melengking milik para gadis yang sudah berkerumun sedari tadi. Irene hanya memasang tampang melongo karena sama sekali tidak mengerti dan tak tahu apa yang tengah terjadi. Yang dia tahu hanya satu hal, para gadis ini meneriaki nama seseorang dan itu pasti nama seorang pria. Irene dan Wendy memang masih kelas 10. Berbeda dengan Wendy, Irene sama sekali tidak peduli dengan orang-orang populer atau semacamnya. Baginya, dia lebih baik tidur daripada sibuk menggosipi orang lain.

"Irene, itu dia, pria yang aku maksud," Wendy mengembangkan senyumnya, senyum yang tidak pernah dilihat oleh Irene sebelumnya. Ditolehkan Irene pandangannya mengikuti arah pandangan Wendy. Matanya menemukan sosok pria dengan tubuh tinggi, wajah tampan namun tanpa ekspresi. Pria itu bahkan bersikap tak peduli dengan para gadis yang mulai memamerkan diri mereka.

"Itu, yang namanya Oh Sehun?" tanya Irene—Irene tahu nama pria itu pun karena teriakan para gadis barusan—kepada Wendy yang masih asyik memandangi ciptaan Tuhan tersebut dengan mata berbinar. Irene tersadar bahwa Wendy sudah benar-benar jatuh cinta pada pria itu. Untuk menjawab pertanyaan Irene, Wendy hanya mengangguk-angguk.

"Ahh~ jadi kau suka pria yang seperti dia. Seleramu bagus." celoteh Irene kemudian, Wendy hanya menoleh singkat pada gadis itu dan kembali menikmati wajah tampan milik Oh Sehun, pria yang belakangan ini mencuri perhatiannya.

Tepat ketika Sehun melewati mereka, pipi Wendy berubah merah. Irene yang melihat hal itu hanya terkekeh pelan, jarang-jarang melihat Wendy yang biasanya bersikap frontal berubah malu-malu meong seperti ini.

L♡DK: Living With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang