seulgi;
"bang woi ih tanggung jawab!"
akhirnya, gue teriak dan ngejar chanyeol keluar kamar. ya gimana ga kesel?
chanyeol nyium pipi gue tiba-tiba tanpa izin. kan nyebelin. agak seneng juga sih heheh.
"anjir. tanggung jawab apaan? lu pikir gua hamilin lu?"
"ish bukan itu maksud gue bang. nih tanggung jawab bekas ciuman lo tadi!" gue nunjuk-nunjuk ke pipi gue yang abis dicium chanyeol tadi.
"lu mau gua tanggung jawab? dengan cara?"
"hm... gak tau."
"ye mau lu apaan sih?"
"bang..."
chanyeol nengok kearah gue. "apaan?"
"bang..."
"bang bang tut? yaelah receh amat dek"
"bukan..."
" terus apaan?"
"nge-test doang?""bukan..."
"terus apaan?"
"gue mau lo..."
"apaan?"
"gue mau lo..."
"bisa cepet ga ngomongnya?"
"hmm..."
"gue mau lo nolak ajakan kak irene.""ajakan apaan?"
"balikan.."
"hah? ohiya gua belom jawab anjir!" dia langsung masang ekspresi kaget.
"bentar dek bentar"
"tolak ya bang?"
dia senyum + ketawa kecil, anjir ga kuat, lalu ngusap rambut gue. "haha, iya sayang"
gue senyumin balik. dan dia masuk ke dalam kamarnya.
+ + +
(( Line ))
baeirenechanyeol: hm irene
chanyeol: dengerin lagu taylor swift dah
baeirene: loh tumbenan yeol nge-greet duluan
baeirene: ha? yang mana?
chanyeol: taylor swift - we are never ever getting back together
readfvck this sh*t ㅡbjh
lah jr doang? ㅡpcy
+ + +
seulgi;
keesokan paginya, gue sama bang chanyeol berangkat sekolah kayak biasa. sarapan bareng, berangkat sekolah bareng naik motor ninja merahnya, dan jalan disepanjang koridor sekolah pun juga bareng.
seneng rasanya bareng-bareng terus kayak gini, gak.
gue jalan disamping kiri tubuh tingginya dia. hening. bukan, bukan keadaan sekolah yang hening. tapi keadaan diantara gue sama bang chanyeol. ga ada satupun diantara kita yang ngomong. jalan aja, kayak biasa.
"yeol,"
"seul,"
kita manggil berbarengan. jodoh kali, gak.
"ladies first" katanya.
"ha? apaan?" gue cuma ha-he-ho aja.
"lu tuh dek dari kemaren bolot banget sih. mikirin apa hm?" tanyanya sambil ngacak-ngacak rambut gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
kakakadek-zone
Short Storykita gak pernah menanamkan apa-apa, kita gak akan pernah kehilangan apa-apa. [on revision]