.Part 5

132 10 4
                                    

"Biar gue yang bawa Keyla ke rumah sakit"

Segera Elang menghentikan langkahnya dan membalik badanya menatap tajam orang itu.

"Siapa lo,Huh? Mungkin gue yang lebih berhak buat bawa dia..."ujar Elang tajam

"Lo juga siapa?"tanya orang itu dengan sinis

Elang tersenyum sinis lalu menatap orang itu dengan pandangan tajam penuh dengan ke sinisan

"Gue.Pacarnya.yang.selalu.peduli.dengan.dia.lebih.dari.MANTAN.ataupun.Keluarganya"ucap Elang dengan menekan seluruh perkataannya.

Lelaki itu tersenyum sinis melihat keterdiaman orang itu lalu mengeratkan gendongannya lalu segera berjalan keluar membawa Keyla menuju rumah sakit.

•••

"Kakek...awasss..."

Elang menatap Keyla khawatir. Lelaki itu tamba mengeratkan pelukannya pada tubuh Keyla.

"Arlan...Buruan cepet!!!"teriak Elang panik

"Udah diluar bates,lang. Bentar lagi kita sampai..."ujar Arlan kembali mempercepat laju mobilnya.

Raina yang berada disebelah Elang terus menggenggam tangan Keyla dengan erat. Gadis itu tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya pada Keyla. Sebab, baru kali ini gadis itu sakit seperti ini.

"Keyl...bangun dong. Keyla..."isak Raina sambil terus menggenggam tangan Keyla dengan erat

Laju mobil itu pun tiba-tiba berhenti. Membuat Elang segera memperbaiki letak tubuh Keyla. Lalu keluar dari mobil saat Arlan membukakan pintu untuknya.

"Sus...tolong teman saya"teriak Elang pada petugas rumah sakit yang berada di dekatnya.

Dengan segera petugas rumah sakit itu, menarik bankar menuju Elang. Lelaki itu segera meletakkan tubuh lemah Keyla. Dan mendorong menuju ruang UGD.

Racauan yang masih terus keluar dari bibir pucat Keyla, menambahkan rasa khawatir Elang pada Keyla. Sebab, mungkin saat ini Keyla sedang berkelana di alam bawa sadarnya. Dan kejadian 2 tahun lalu kembali menghantui gadis itu.

'Gue mohon lo cepet sembuh keyl. Gue gak mau lo seperti ini lagi. Gue janji setelah ini, gue gak akan ninggalin lo lagi seperti keluarga kita yang ninggalin lo. Dan gue gak bisa janji untuk bisa menyembunyikan ini semua dari dia. Gue gak bisa janji. Ini demi lo, demi kehidupan lo"batin Elang sambil menatap Keyla sendu.

•••

Afkar terduduk didepan kursi yang berada tepat didepan jendela. Lelaki itu tampak berfikir sesuatu yang panjang hingga Dylan yang memanggilnya pun tak di tanggapi oleh lelaki itu.

"Lo kenapa sih, fkar?"tanya Dylan sambil menepuk bahu Afkar hingga membuat lelaki itu terlonjak kaget.

"Gue gak papa..."ucap Afkar sambil memperbaiki posisi duduknya dan membuka sebuah proposal yang sempat ia abaikan tadi

"Aneh lo... atau jangan-jangan lo lagi mikirin si pembawa sial itu?"tanya Dylan tepat pada sasarannya

Afkar segera menatap tajam Dylan, "gue gak mikirin dia..."

Segera Afkar berdiri dari duduknya lalu menuju sebuah lemari yang berada disudut ruangan.

"Terus lo kenapa? Gue tahu lo mikirin dia kan, kalau enggak kenapa lo sampe mau bela-Belaian ngaterin dia kerumah sakit? Kalau lo enggak peduli ataupun mikirin dia, Huh?"tanya Dylan bagaikan sebuah bom yang jatuh ke tubuh Afkar sehingga membuat gerakan lelaki itu terhenti.

"Gue tahu perasaan lo ke dia belum berbuah kan? Lo sebenarnya nolak tunangan sama Keira. Tapi ego lo itu terlalu tinggi buat batalin pertunangan itu jadi lo diam aja saat itu. Bener kan gue? Ngapain juga lo peduli sama dia, diakan pembawa si---"

Cinta Untuk Keyla [Very Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang