Keyla menatap Elang kesal. Pasalnya, sudah satu setengah jam dirinya menunggu makhluk astal bin tak jelas itu untuk pulang. Namun, tak kunjung pulang.
"Lo, mau sampe kapan disini huh? Dah malem anak jomblo gak boleh pulang malem"cerocos Keyla tak jelas
"Lo tuh yang jomblo"jawab Elang santai sambil menikmati film movie yang tayang pada televisi di depannya ditemani dengan brownis yang entah lelaki itu dapatkan dari mana.
"Lo bayar, kalau makan brownsi cafe"ucap Keyla sengsi
"Gue dapet dari Sean"
"Pulang gak lo. Kesel liat muka lo terus gue seharian ini"
Namun, Elang tak mengubris perkataan gadis dibelakangnya. Malah memposisikan badannya dengan nyaman.
Keyla yang kesal hanya dapat menghela nafas kasar. Daripada meladeni makhluk astral yang akan tak berkesudahan. Lebih baik mengistirahatkan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian, Elang dapat mendengar dengkuran kecil yang keluar dari bibir Keyla. Lelaki itu membalik badannya. Menatap Keyla yang tertidur dengan pulas ditempat tidur.
Lelaki itupun mematikan televisi yang sejak tadi menemaninya. Lalu beranjak menuju gadis itu.
Elang memperbaiki letak selimut Keyla lalu mengusap sedikit kepala gadis itu lalu memberikan kecupan kecil di puncak kepala.
"Good Night, Ratu Cerewet"
-CUKyl-
Keira menuruni tangga rumahnya dengan sesekali bersenandung kecil. Menyanyikan lagu favoritnya.
Gadis itu berjalan menuju meja makan yang telah di penuhi oleh kedua orang tuanya dan dua kakaknya.
"Kamu pagi ini pergi kesekolah sama siapa, sayang?"tanya Resta kepada Keira sambil mengulurkan piring yang berisikan nasi goreng itu.
"Afkar gak menghubungi aku dari semalem ma. Mungkin bakalan sama Dylan"ujar Keira
Dylan hanya menghela nafasnya. Sebuah rencana yang ia susun tadi pagi akan gagal sepertinya. Pikir Dylan.
"Aku selesai. Aku pergi"
Revan memundurkan kursinya mengambil jas dokternya beserta tasnya. Lalu berjalan keluar ruang makan itu. Mengabaikan tatapan heran dari kedua orang tua dan adiknya.
Namun, semuanya pun hanya mengangkat bahunya. Lalu kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda.
••
Keyla menatap dirinya di cermin lekat. Lalu melihat kondisi kakinya.
"Sepertinya baikan. Tanpa tongkat"gumam Keyla
Gadis itupun segara mengambil tasnya lalu berjalan keluar secara perlahan. Pasalnya rasa nyeri itu masih ada.
"Lo sekolah, keyl?" Yogi menghampiri Keyla dengan kondisi rambut dan raut wajah yang kusut. Seperti orang bangun tidur.
"Yap, lo gak pulang?"Keyla menatap Yogi dari atas hingga bawah. Pakaian lengkap kemarin.
"Ban motor gue kempes. Terpaksa tidur di Cafe. Untungnya gue selalu tinggalin baju ganti di Cafe"ujar Yogi sambil mengusap rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Keyla [Very Slow Update]
General FictionKeyla inginkan bukanlah semua yang orang miliki, melainkan sebagian yang orang itu miliki, mungkin hanya satu itu saja yaitu, Kebahagiaan Entah kapan semua yang dialaminya berujung ataukah tak berujung? COPYRIGHT 2017