(10)Sepuluh

21.9K 876 25
                                    

"Sepertinya dia kurang tidur saja hingga mimisan"sayup sayup vanilla mendengar suara

"Syukur lah ,terima kasih dok" terdengar kembali di telinga vani

Vanilla mulai membuka matanya,bingung dengan ruangan serba putih dan tercium jelas bau obat obatan

"Rumah sakit"ucapnya bergetar

Daniel baru saja kembali kedalam ruangan vanilla setelah berbicara dengan dokter ,lalu melihat vanilla yang sudah sadar

"Kamu dah sadar"ucap daniel dingin
"Vani mau pulang"ucap vanilla berusaha membuka infusnya
Daniel yang melihatnya segera menahan tangan vanilla
"Aissh...berhenti membuat orang khawatir bodoh"ucap daniel mencoba bersabar

"Vani gak minta paman khawatirin aku kok"ucap vanilla menepis tangan daniel lalu turun dari kasur

Daniel hanya menatap tajam vanilla
"Kau memang tak menyuruhku untuk khawatir,kalau tak karna kau anak mbak mia yang mengharuskan aku mengkhawatirkan bocah yang membuang buang waktu ku aku juga malas terlibat denganmu"ucap daniel dan meninggalkan vanilla yang mematung

Tes...

Tes...

"Kenapa...ada apa kenapa dada ini berdenyut sakit ketika dia pergi"ucap vani dengan tatapan kosong

Cklek!

"Vanilla...lo baik baik aja kan"ucap ayu yang cemas dengan keadaan temannya itu

"Van...vani..."ucap juni menepuk bahu vanilla yang tampak menatap lantai

"Kakak ganteng itu mana??"ucap jessica mencari keberadaan daniel
"Vani...lo kenapa??apa ada yang sakit?"ucap hotmaria mencoba menyadarkan vanilla dengan melambai di wajah vani tapi tak satu pun ada sahutan

"Vanilla...."ucap ayu sambil membawa vani kedalam pelukannya

"Hueeeeeee...hiksss hiksss....otokeee otokeee..."tangis vanilla seketika pecah dalam pelukan ayu
Membuat teman temannya menatap bingung

"Cup ...cup...cerita sama gue,ada apa??"ucap ayu sambil menangkup pipi vanilla yang merah

"Ia van cerita sama kita,siapa tau kita bisa bantu"ucap anggi sambil merangkul vanilla

"Gue ingin pulang"ucap vani datar
"Ta...tapi lo kan belum sembuh "ucap juni
"Ia..ntar lo pingsan lagi kayak tadi"ucap feny yang di angguki semua orang

"Aku baik baik aja kok,aku harus pulang"ucap vanilla meninggalkan teman temannya

"Vanilla tunggu ...gue antarin lo kerumah dengan taksi,yang lain pulang duluan aja"ucap ayu sambil mengejar vani yang sudah berjalan duluan

"Gue juga ikut anterin vanilla,gue titip sepeda ya feny"ucap juni mengejar ayu

"Gue jug.."ucapan anggi di sela
"Udah deh,sekalian aja semua ikut anterin si vani ampek tuh taksi padat"ucap merna
"Lo apa apaan sih mer,kita kan khawatir"ucap jessica
"Gue juga khawatir tapi kebanyakan orang juga gak akan berguna,kita serahkan aja semua sama ayu dan juni"ucap merna

"Tapi..."ucap anggi cemas
"Udah lah anggi vani yang kita kenal gak selemah itu"ucap yosephine menenangkan temannya

"Baiklah mari kita pulang"ucap hotmaria
Mereka pun pulang kerumah masing masing

》》》
Setelah mengantar vanilla ayu dan juni pulang kerumah masing masing
"Ada apa dengan mu??"ucap ayahnya ketika melihat
Vanilla masuk kedalam rumah dengan baju berlumuran darah

"Apa peduli mu"ucap vani melihat ayahnya yang sepertinya pulang untuk mengambil berkas yang ketinggalan
"Dasar anak tak tau diri,aku bertanya padamu"ucap ayahnya dingin
"Hah...sejak kapan kau menyadiri keberadaan ku??aku hanya anak bayangan mu,yang tak penting dan selalu menyusahkan mu,berhenti berlagak khawatir "ucap vani sinis

LOVE TO UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang