(13)Tiga belas

20.3K 1K 23
                                    

Vanilla tersenyum senyum memasuki rumahnya,ia dan teman temannya baru jalan jalan merayakan hari ultahnya vanilla
Ketika masuk ke dalam rumahnya disana ia melihat ayahnya sedang menatapnya

Vanilla langsung memasang wajah datar,lalu melewati ayahnya

"Apa begitu yang di ajarkan gurumu di sekolah,atau kau memang tak tau sopan jika masuk rumah"ucap ayahnya berbalik menatap vani

"Anda dapat melihat saya??"ucap vanilla meremehkan

"Kau!!"ucap ayahnya menampar pipi kiri vanilla

Plak!
Vanilla menatap ayahnya kosong
"Lanjutkan ..."ucap vanilla

Sore itu vanilla kembali merasakan cambukan ayahnya,tamparan ayahnya,caci maki ayahnya

"Beginikah caramu mengucapkan selamat ulang tahun pada anakmu yang sudah mati ini"batin vanilla

Di bawah shower vanilla hanya terdiam,darah mengalir di lantai

Vanilla tersenyum pahit,aku butuh seseorang..

Tolong tarik aku dari kegelapan ini,aku lelah...

Aku ...aku butuh seseorang..

Vanilla berusaha menuju kebawah rumahnya ,dengan nafas terputus putus vanilla menatap ruang tamu yang kosong dan gelap

Vanilla menuju meja kecil tempat telepon,menekan beberapa angka lalu menelepon ayu

"Halo.."jawab di seberang sana

"A...aku.."ucap vanilla tersegal segal

"Halo...ini siapa??pliss deh jangan iseng"ucap ayu
"Ini...vani gue butuh...uhuk uhuk..."ucap vani sebelum kesadarannya hilang

Brruuk!

》》》》》》

Vanilla membuka matanya dia melihat teman temannya yang menatap cemas

"Vanillaaa akhirnya lo sadar"ucap anggi histeris

"Isshh anggi plisss ini rumah sakit ,jangan teriak "ucap juni kesal

"Gue kok disini??"ucap vanilla pelan hampir berbisik

"Gue yang bawa lo kesini,gue takut banget pas temuin lo di ruang tamu ,badan lo benar benar errggg "ucap ayu tak sanggup mengucapkan

"Gue gak tau kalau ayah lo bisa sekejam ini sama lo"ucap feny sedih
"Bagaimana bisa lo terima ini semua ''ucap yosephine

Vani hanya tersenyum kecut
''Gue udah biasa,ini gak seberapa dengan luka yang tak terlihat"ucap vani

"Vani..."ucap temannya tak sanggup menahan haru

》》》
Daniel pov

Brakkk!!!
"Apa apaan laporanmu ini,bagaimana bisa dia disiksa ,astagaaa errgggg"ucap daniel emosi sambil mencampakan laporan dari detektifnya yang mengawasi vanilla 1 bulan yang lalu

"Tenang lah daniel.."ucap alvin menenangkan bosnya itu

"Tenang??bagaimana bisa aku tenang ketika aku tak bisa menjaganya"teriak daniel kesal

"Jadi bagaimana??"tanya alvin

"Saat ini aku harus kembali"ucap daniel
"Tidak bisa,kau ada pertemuan dengan kolega penting malam ini"ucap alvin

Daniel menjambak rambutnya

"Sial!!aku tak peduli ...seharusnya 3 hari yang lalu aku sudah pulang,seharusnya kau membatalkan pertemuan sialan itu"ucap daniel murka

LOVE TO UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang