(29)dua puluh sembilan

20.5K 645 3
                                    

Vanilla memasuki rumahnya,ingat vani sudah di rumah kedua orang tuanya

Vanilla melihat ibu tirinya menghampirinya

"Astaga kamu gimana bisa basah sih.."ucap ira memarahi vani

Vani tersenyum kecil ,melihat kelakuan ibunya yang marah marah sambil mengeringkan rambutnya

"Vani baik baik aja kok bu,tadi vani hanya main hujan bentar"ucap vani

ira melotot pada vani,membuat vani terkekeh
"Dasar anak nakal.."ucap ira sambil memukul lengan vanilla,lalu tersenyum

"Sudah sana ,mandi dulu,abis itu kamu minum obat dulu,jangan sampai kamu besok sakit"ucap ira dengan nada sedikit lembut

Vani mengangguk kecil lalu menyeret gaunnya menaiki tangga menuju kamarnya

"Astaga kaki anak itu kenapa bisa becek sekali..."pekik ira di bawah tangga
Vani hanya meringis mendengar pekikan ibunya lalu segera memasuki kamarnya

"Sedang apa kau di kamarku"ucap vani datar

"Kau sudah pulang"ucap seseorang tersenyum kecil pada vani

Vani membelakangi orang itu
"Bukakan gaun ku.."ucap vani

"Oke.."ucapnya lalu membantu vani melepaskan gaunya
Menyisakan vani dengan bagian dalamnya saja

"Aku ingin mandi,jangan merusak kamarku"ucap vani menatap julia yang hendak memegang miniatur di mejanya

Julia hanya menggerutu kecil

Vani segera membersihkan tubuhnya dengan air hangat ,setelah selesai ia menggunakan baju tidur terusan warna putih hingga menutupi kakinya

"Sebenarnya kau mau apa ke kamarku??"ucap vani  sambil bersedekap menatap adiknya

Julia menatap kakaknya lalu tampak berfikir sebentar
"Aku ingin mengatakan sesuatu,bisa kah kau mendekat"ucap julia tampak kikuk

Vani mengangkat kedua alisnya,kenapa kedua alisnya karna ia tak bisa seperti daniel,mengangkat satu alis saja,aahhh lupakan soal itu

Vani terdiam sebentar lalu mundur dua langkah,membuat julia yang sekarang menatap kakaknya itu bingung

"Jangan bilang kau memiliki perasan padaku,dan kau...uhhhh seperti di film film yes or no,mengatakan kau menyukai ku,tidak julia,kita saudara,walau kita bukan saudara kandung,itu sungguh tidak baik,kita berdua sama sama wanita"ucap vani sambil geleng geleng kepala

Julia menatap horor kakaknya itu
Mulutnya sudah terbuka lebar..

''Astaga dari mana kau dapat pemikiran seperti itu.."ucap julia menunjuk nunjuk kakaknya yang kelewat idiot itu

"Huhhh syukur lah..."ucap vani lega
Membuat julia hampir saja menendang vani

"Makanya jangan terlalu banyak membaca atau menonton yang tidak tidak,itu mencuci otakmu yang sudah bodoh berevolusi menjadi idiot"ucal julia

Vani menggurutu ,lalu duduk di kasur ,di samping adiknya

"Yayyaya terserahmu saja anak bawang,anak bontot,anak bau kencur..."
"Sssssssttttttttttttt aku kesini bukan untuk itu.."ucap julia menyela ucapan vani yang mengejeknya

"Ya sudah katakan cepat.."ucap vani
Julia membisikkan sesuatu..

Vanilla menatap horor adiknya
"Kau ingin...."julia segera membekap mulut vani yang hampir berteriak

"Jangan berisik,nanti ibu datang kesini.."ucap julia
Vani mengangguk lalu julia melepas bekapannya

Vani memukul lengan julia
"Aww kenapa kau memukul ku"ucap julia

LOVE TO UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang