Teka-teki

248 43 31
                                    

"Lin," kataku.

"Hmm..."

"Tadi matematika ulangan?" tanyaku pada alin yang sedang membaca komik.

Sedangkan dia hanya mengangguk.

"Tadi, lu dihukum sama Alan ya. Makanya lu gak ikut ulangan matematika?" tanyanya padaku tanpa menoleh ke arahku.

aku mengangguk.

"Oh iya Lin, materinya apa aja?" tanyaku pada Alin yang masih terfokus dengan komiknya.

"Pelajari aja yang udah di ajarin," katanya padaku dan kemudian dia beranjak dari tempat duduknya, dan pergi ke tempat duduk Alan.

Aku memperhatikan Alin dan Alan. Sepertinya mereka sedang ada masalah kataku dalam hati.
Apa mungkin ini ada kaitannya dengan Alin yang menangis kemarin. Lamunanku buyar saat Bu Sita datang, Bu Sita adalah guru IPA Fisika.

Alin kembali ke tempat duduknya dengan berlari kecil, dan menatapku.

"Mudah-mudahan sekarang nggak ulangan," katanya padaku dengan gelisah.

Aku paham betul, biasanya orang yang takut jika akan ulangan, malamnya dia pasti belum belajar.

"Pasti, lu belum belajar ya," kataku dengan tertawa.

"Hehe...iya," katanya cengengesan.

"Maaf anak-anak, kita tidak bisa ulangan. Karena jam kedua nanti ibu akan ada rapat," kata Bu Sita.

"Iya Bu, saya maafin," kata Alin lega dengan suara pelan.

karena aku tau dia pasti sangat senang, apalagi pelajaran Fisika itu lumayan susah. Bisa-bisa remedial kalo nggak belajar.

"Tapi ibu akan memberikan tugas kelompok untuk praktek kalian," jelas Bu sita.

What? praktek!? aku saja baru dua hari di sekolah ini, dan tidak banyak yang ku kenal.

Bagaimana jika teman kelompok yang ku dapat nanti tidak seperti yang ku inginkan? ah aku benci hal ini kataku dalam hati.

Baru kek masuk udah praktek bae... -_-

Bu Sita membagikan kelompok. Aku sekelompok dengan Raisa, Alan, dan Axel. Fix, yang aku kenal hanya Alan, ah baguslah setidaknya ada yang aku kenal kataku dalam hati.

Kemudian Bu Sita menyuruh kami untuk duduk per kelompok, dan menentukan nama kelompok serta menuliskan nama anggota di kertas selembar. Setelah itu menyerahkannya pada Bu Sita.

Nama kelompok ku adalah Ampere. Karena Bu sita menyuruh kami untuk membuat rangkaian listrik, sebenarnya ini adalah materi SMP namun lebih diperdalam.

Pelajaran Bu Sita ada setiap hari Rabu, dan otomatis rangkaian akan dikumpulkan Rabu depan bersamaan dengan presentasinya. Aku dengan kelompok ku membicarakan hari apa kita akan membuat rangkaian dan di rumah siapa.

"So, kita akan buat rangkainnya kapan?" tanya Axel.

"Kalo sekarang gimana?" kata Raisa.

"Kalo sekarang gua gak bisa," kataku.

"Kenapa?" tanya Alan.

"Ada urusan" jelasku.

"Yaudah. Besok pulang sekolah, di rumah gua," kata Alan, dan kami pun setuju.

Bu Sita keluar. Dan itu artinya kita freeclass satu jam, baguslah kataku dalam hati.

Aku kembali ke tempat duduk, dan menggambar bunga Edelweiss. Bunga kesukaanku.

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang