Dinamika Cinta

102 8 0
                                    

Kamu tau apa yang lebih sakit daripada
Patah hati?
Dianggap sebelah mata, atau bahkan
Dianggap tidak ada oleh orang yang kamu sayangi.

-Nathaineil Rahardja-

Rasa kecewa terpancar dari mata Nathan. Bagaimana tidak? Coba kau bayangkan jika kau berada di posisinya. Mencintai wanita yang justru mencintai pria lain, dan parahnya lagi orang yang di cintai oleh wanita itu adalah seorang pengkhianat.

Kau tau rasanya di tikung teman? Pernah kau mengalaminya? Kalau kau pernah mengalaminya kau pasti paham apa yang dirasakan Nathan.

Cinta itu memang rumit, cinta itu bisa membuat orang bahagia dan terluka di waktu yang bersamaan. Orang yang kau anggap juga mencintaimu, juga menyanyangimu ternyata hanya menganggapmu sebelah mata. Sedih bukan?

"Kenapa harus Alan, Al? Kenapa harus dia yang lu pilih? Kenapa?" Rasa sakit untuk kedua kalinya dimana wanita yang kau cintai di ambil oleh sahabatmu sendiri, bukan. Lebih tepatnya mantan sahabat.

Nathan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, dia tidak sadar sejak skenario awal Sarah memperhatikannya dari bilik jendela. 

Kawan, sudah ku bilang kalau cinta itu rumit. Kita yang berpikir kalau dia benar-benar mencintai kita ternyata hanya memberikan kepalsuan semata. Jangan terjebak dalam permainan cinta, karena jika kau memberikan hatimu pada orang yang salah, kau akan merasakan patah hati hebat nantinya.

📌

Dengan derap langkah kaki santai, mengikuti alunan tempo musik Don't let me down Mama memasuki kamarku.

"Al?" aku yang sedang menatap langit-langit kamar, sontak melihat ke arah pintu terbuka.
"Kamu ada masalah apa sama Nathan?" mendengar hal itu tentu saja aku bingung, darimana Mama tau kalau aku sedang ada masalah dengan Nathan? Atau Mama menguping pembicaraan kami tadi?

"Mama, kok tau?" tanyaku dengan Alis berkerut. Mama menghembus nafas kasar, dan dia seakan-akan paham kalau anaknya sedang mengalami dilema cinta. "Mama denger pembicaraan kamu sama Nathan tadi."

Tunggu, kali ini aku yang bingung. Mama tidak menyukaiku dengan Alan, tetapi Mama tidak Marah saat aku bersama Nathan. Padahal, jika Mama mendengar skenario kami dari awal pasti dia tau cerita yang sebenarnya. Ada apa ini?

"Mama, aku mau nanya dong?" Mama memperhatikanku bagaikan aku sedang di introgasi olehnya. "Mama, mau—jodohin aku sama Nathan—ya?" Tanyaku gugup.

"Enggak, Mama nganggep Nathan itu kayak Anak Mama sendiri. Mama, lebih percaya dia sama kamu daripada sama temen kamu itu." sama aja kali Ma -‚-

Aku menghembus nafas kasar, dan menarik selimut. "Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama Mama." ujarnya. Sedangkan aku hanya menganggukkan kepala.

Mama menutup pintu, dan tanpa terasa airmata ini menetes karena perihnya hati. Kalau kau ada di dalam posisi Alya, siapa yang akan kau pilih? Alan atau Nathan?

Jika kau pernah berada di posisi Alya, kau pasti paham bagaimana rasa sakitnya, saat disuruh mengambil keputusan dimana resikonya sama sekali tidak dia inginkan. Antara sahabatmu, atau orang yang baru hadir di dalam hidupmu?

Cinta tidak pernah bisa memilih kepada siapa kita akan memberikan hati kita, karena cinta tidak pernah kau duga. Kepada siapa kau akan memberikan hatimu, hanya saja cinta kadang membuat kita memberikan hati pada orang yang salah.

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang