Kadang gua suka bingung sama diri gua sendiri
Mulut gua bilang enggak,
Airmata gua bilang berhenti,
Tapi hati gua bilang kejar.-Alya Putri Anjani-
Aku tengah menangis di dalam kamar. Kita semua tau bahwa orang tua kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, mereka melindungi, menjaga kita agar kita tetap aman. Namun, kadangkala hal itu lah yang membuat kita menjadi tertekan.
Kau, aku, atau siapapun itu pasti pernah menyukai seseorang. Terutama saat kita sedang berada di fase menuju kedewasaan, Remaja.
Bukan lah hal yang salah jika orang tua menghawatirkan anaknya, justru hal salah jika orang tua tidak mengawatirkan anaknya. Namun, bukankah orang tua kita juga pernah remaja? Bukankah orang tua kita juga pernah menyukai seseorang di masa remajanya? Wajar bukan jika aku mengagumi lawan jenisku, karena itu sudah menjadi ketentuan hati.
Sayangnya, tidak semua orang tua bijak dalam menghadapi permasalahan anaknya tentang dinamika cinta. Dan itu sudah menjadi hukum Alam.
"Bukan maksud Alya ngebantah perintah Mama, tapi ini masalah hati. Dan Alya gak bisa merintahin hati Alya untuk berhenti menyukai dia." lirih ku dalam keheningan malam.
Problematika cinta begitu rumit bukan? Kadang bahagia, kadang meneteskan airmata. Kadang merasa beruntung, kadang merasa paling bodoh.
Tapi, ini lah hidup. Tidak semua yang kita inginkan akan kita dapatkan, dan tidak semua yang kita takutkan akan menjadi kenyataan.
☕
Dengan malas aku menyeret kakiku pergi ke dapur. Tak sengaja aku melihat Pintu kamar Mama yang terbuka. Aku melihatnya tertidur di atas kasur.
Ingin rasanya aku menghampirinya, tapi hati ini memberontak karena kekesalannya. Untuk pertama kalinya Mama menamparku, untuk pertama kalinya aku merasakan bahwa dia tidak memahamiku.
Aku melanjutkan langkah kakiku ini hingga tiba di dapur. Aku melihat ada selembar kertas foto yang terbalik di bawah kakiku, aku mengambilnya dan melihat foto siapa yang ada didalamnya.
"Ini Mama sama siapa?" dari gambar foto tersebut menampilkan foto seorang gadis yang tengah memegang buku, dan gadis itu adalah Mama. Tapi, siapa pria yang ada disamping? Tampaknya Mama sangat bahagia.
"Mungkin ini foto Mama waktu masih kuliah," aku meletakkan kembali foto itu di tempatnya semula.
Namun, ada rasa curiga dalam hati. Rasanya aku pernah melihat pria yang ada di dalam foto. Tapi dimana?
"Bodo ah," aku pergi ke kamar untuk tidur. harusnya kami makan malam bersama. Namun, suasana yang sedang tidak mendukung untuk aku dan Mama makan bersama.
Aku memasang Alarm, kemudian bernanjak untuk tidur. Mataku berusaha terpejam, namun sulit. Pikiranku masih mengapung dalam otakku, dan menyebabkanku susah tidur.
Bukan keinginan kita untuk melawan perintah orang tua kita, bukan keinginan kita untuk membuat orang tua kita menjadi sedih. Namun, kadangkala ada hal-hal yang sulit mereka mengerti, atau lebih tepatnya tidak mau mengerti. Tapi, Ya sudahlah... Tidak ada gunanya aku mengupat dalam hati, karena sudah jelas semua kesalahan aku tertuju padaku.
Mataku mulai terpejam secara perlahan-lahan. Berusaha untuk menenangkan pikiran agar aku bis tidur. Dan caraku berhasil aku telah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss
Teen Fiction#Tim Author : Sherly Oktaviana Alya, gadis biasa-biasa saja yang hadir diantara Nathan dan Alan. Gadis broken home dan mempunyai penyakit parah yang bahkan bisa merenggut nyawanya. Mempunyai seorang kakak laki-laki yang tewas tertabrak mobil. Akan...