Feeling

164 30 12
                                    

Rasa itu aneh ya,
Aku bisa jatuh cinta dalam satu menit
Tapi belum tentu aku bisa melupakannya dalam
Satu menit.

-Alan Wijaya-

Aku merasa ada hal yang tidak beres. Mengapa mereka semua menatap sinis diriku? Apa kesalahan yang ku perbuat memangnya?.

Aku berjalan melewati koridor. Namun, aku bertemu dengan 2 orang anak perempuan.

"Eh, tunggu." kata salah seorang dari mereka.

Namun aku masih tetap berjalan, karena takut yang mereka panggil bukanlah aku.

"Eh, lu punya kupingkan!"

"Dara," kata teman yang di sampingnya.

Tidak, kali ini mereka pasti memanggilku. Aku menoleh ke belakang, dan benar mereka memanggilku.

Mereka menghampiriku, dan salah seorang dari mereka menatapku dengan tatapan menikam.

"Jadi, Lo yang namanya Alya." kata kak Dara.

Aku tau namanya Dara, karena temannya tadi memanggilnya dengan nama Dara.

"Iya," kataku.

"Oohh, jadi lu yang pengen ngerebut Alan dari Lintang." katanya dengan nada tinggi.

What? Ngerebut Alan? Kenal aja baru 2 hari, masa di bilang mau ngerebut.

Kali ini nggak bisa di biarin, sebelum image gua jatoh mending gua balas omongannya dengan kata-kata pedas.

"Maaf ya, kakak kelas yang terhormat. Kalo punya mulut itu tolong di jaga!"

"Eh! Lu songong banget ya jadi adek kelas!" kata kak Dara.

"Udahlah Dara, kita kan mau ke kantin." kata temannya.

"Enggak Lin, kurang ajar ini orang. Harus di kasih pelajaran!" kata kak Dara sambil menatapku dengan penuh amarah.

Oohh, jadi temannya ini yang namanya Lintang. Yang suka sama Alan, Pantesan dia diem aja.

"Sebenarnya yang kurang ajar dan nggak jelas itu kakak, maen asal tuduh orang aja. Gua aja baru sekolah disini itu 2 hari! Kenal Deket aja enggak, boro boro mau ngerebut. Heh.." kataku dengan senyum sungging.

"Dikira gua cewek apaan." kataku dengan nada sinis.

"Udahlah, Dara. Ayo kita ke kantin," kata Kak Lintang sambil menarik-narik tangan Kak Dara.

Mereka melangkahkan kaki untuk menuju ke kantin.

"Eh, tapi tunggu dulu." kataku menghentikan langkah kaki mereka.

Aku berjalan mendekati mereka.

"Kalo jadi cewek itu jangan murahan ya, nyadar tuh kelamin." kataku dengan sinis.

"Cewek kok ngejar-ngejar cowok, kayak cewek nggak laku aja," kataku dengan nada menghina.

"Kurang ajar lu!" kata kak Dara sambil melayangkan tangannya ke arahku.

Namun tiba-tiba Nathan menghadang tangan Kak Dara yang ingin menamparku.

"Jaga etika lu Dara!" kata Nathan geram.

"Nggak usah sok jadi pahlawan deh lu!" kata kak Dara sambil menarik tangannya yang di pegang oleh Nathan.

"Udah apa Dar, nggak ada gunanya kita ngomong kayak gini! Buang-buang tenaga, apalagi ngomong dengan orang yang ngebuat hubungan gua sama Alan itu hancur." kata Lintang sambil menatap Nathan geram.

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang