[5] Mandi Hujan

2.3K 120 4
                                    

Salsha tak perduli lagi dengan kejadian tadi. Yang penting ia sudah bahagia, hubungan nya kembali membaik sama Aldi. Sudah beberapa hari ini ribuan tetes air membasahi bumi, tapi Salsha senang, karena kali ini ia akan bermain di bawah air hujan bersama dua orang yang disayanginya.. Aldi dan Steffi dua orang itu adalah hal terpenting di dalam hidupnya.

Aldi datang ke rumah Salsha dalam keadaan basah kuyup, setelah membuka pintu Aldi langsung menarik Salsha agar ikut basah seperti dirinya. Mereka tertawa di balik ribuan tetes air itu, mereka bahagia. Steffi kini berada di balkon kamar Salsha, ia melihat tawa Salsha lagi dan senyuman pun terhias di wajahnya. Di balkon kamar Salsha, ia memvideokan kegiatan Aldi dan Salsha di bawah air hujan. Begitu senang nya Steffi melihat sahabat nya itu.

"Steffi ayo ke bawah, kita mandi hujan sini" ucap Salsha teriak karena ia yakin jika hanya memanggil biasa saja Steffi mungkin tak akan dengar.
"Iya iya gue turun" ucap Steffi lalu menyimpan Video tadi dan menyimpan hp nya dikasur kamar Salsha.

Kini mereka bertiga sudah basah, kak Talitha hanya tersenyum melihat adiknya bahagia bersama orang orang yang selalu bisa buat dia bahagia.

'Cekrek' 'cekrek' 'cekrek'

Beberapa gambar Aldi, Salsha dan Steffi bermain hujan ada di dalam kamera yang dikalungkan kak Talitha. Dari mulai gambar Aldi menggendong Salsha, memeluk Salsha, merangkul Salsha dan Steffi, dan yang lainnya sudah tersimpan di dalam kamera ini. Tidak lupa kak Talitha juga memvideokan mereka bertiga.

"Yaudah lo mandi langsung ya, lo juga Steff, biar pada ga sakit. Gue pulang ya" ucap Aldi kemudian dia berlalu, untunglah rumahnya hanya berbeda beberapa blok saja dari rumah Salsha.

"Entar habis mandi, kita keluar ya makan malam" ucap kak Talitha.
"Kerumah Steffi aja kak, mama juga kebetulan masak" ucap Steffi.
"Ga ngerepotin Steff" tanya Salsha.
"Ngerepotin Sal. Ya enggalah, kalau ngerepotin ga gue ajak" ucap Steffi
"Apa kata lo deh ya Steff" ucap Salsha pasrah.

"Tante, maaf ya kami ngerepotin, terus makanan tante jadi habis kami makan" ucap Salsha tak enak.
"Marahin aja mah, marahin" ucap Steffi bercanda.
"Kamu ini ada ada aja Steffi. Gapapa Salsha, tante senang malah kalian mampir kesini, jadi makanan ga kebuang lagi. Biasanya kan yang paling rakus Steffi" ucap mama Steffi bercanda.
"Tante makasih ya, maaf Talitha sama Salsha ngerepotin tante" ucap kak Talitha.
"Gapapa Talitha, kalian juga udah tante anggap anak sendiri." Ucap mama Steffi.

Mereka melanjutkan mengobrol dengan canda tawa.

"Yaudah mah, Steffi, Salsha sama kak Talitha pamit ya" ucap Steffi pamit pada mamanya. Kebetulan papanya sudah tidur.
"Hati hati ya sayang" ucap mama Steffi.
"Tante pamit ya" ucap Talitha berpamitan pada mama Steffi.
"Aku juga ya tante" ucap Salsha.
"Hati hati ya" ucap mama Steffi.

Bel Masuk

"Oke anak anak, hari ini kita ulangan" sang guru berucap setelah mereka selesai membaca doa.

Untunglah murid murid di kelas Salsha dan Steffi tidak ada yang membantah, dan termasuk murid murid yang cerdas.

"Yang sudah boleh dikumpulkan akan saya periksa langsung" ucap sang guru.

Mereka pun maju satu satu, tak ada yang belum siap. Bel istirahat akan bunyi setengah jam lagi, dan waktu itu dipakai sang guru untuk memeriksa langsung hasil ulang anak muridnya.

"Nilai tertinggi pertahanan ulangan dadakan tetap Salshabilla, Salsha bisa ambil hasil ulangan kamu" ucap sang guru. Dan setelah itu dibagikan pula kertas ulangan milik teman sekelasnya.

"Berapa Sal?" Tanya Steffi
"100, lo?" ucap Salsha
"93" ucap Steffi sedih. Ralat itu sedih yang dibuat buatnya
"Lebay lo ah, masih tinggi kali itu" ucap Salsha pada Steffi.

Bel Istirahat

"Makan apa steff?" Tanya Salsha saat mereka sudah tiba di kantin.
"Mi ayam sama teh es deh" ucap Steffi
"Yaudah lo cari tempat duduk biar gue yang pesan" ucap Salsha.

"Sal malam ini gue tidur rumah gue ya, soalnya papa gue harus ke luar kota" ucap Steffi saat mereka sedang makan.
"Berapa lama emang?" Tanya Salsha.
"3 hari, gapapa kan?" Tanya Steffi balik.
"Gapapa kali" ucap Salsha.

"Ka- Kak, Sal- Salsha, bang Aldi lagi dikeroyok teman sekelasnya di lapangan" teriak sang adik kelas yang awalnya terengah engah, langsung saja memberi tahu keadaan Aldi.
Salsha membulatkan matanya, begitu pun Steffi. Setelah mengucapkan terima kasih Salsha dan Steffi langsung menuju lapangan.

"BERHENTI!!!" teriak Salsha kuat, sudah menangis pula ia kini.
"BANCI!!" teriak Salsha sekali lagi.

Sudah tak tahu lagi seperti apa muka Aldi. Sudah banyak memar di wajahnya. Salsha tak kuat menahan tangis, ditambah lagi kini Aldi tidak sadarkan diri. Kebetulan anak PMR baru selesai rapat, didapati pula Aldi yang tak sadarkan diri. Mereka mengangkat tubuh Aldi tanpa brankar, karena kalau mengambil brankar terlebih dahulu akan lama.

Kelam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang