[23] WHATSS!! END

2.1K 112 18
                                    

Kini Naufal, Aldi dan Iqbaal tengah berkumpul di rumah Salsha. Mereka masih tak menyangka satu keluarga itu pergi satu - persatu ke sisi Tuhan. Dimulai dari Ayah Salsha, Bunda Salsha, Kakak Salsha, dan terakhir Salsha sendiri.

Mereka terduduk di kasur kamar Salsha. Terus saja ketiga pria ini menoleh kesana - kemari memperhatikan kamar Salsha dengan seksama.

"Ald, lo pacaran ya sama Manda" tanya Iqbaal tiba.

"Kok lo tahu" tanya Aldi tanpa menoleh sedikit pun ke arah Iqbaal.

"Kita putusin dia hari ini juga bareng - bareng" ucapan Iqbaal membuat Aldi akhirnya menoleh.

"Maksud lo" tanya Aldi bingung.

"Lo kan pacarnya Manda, dan gue juga status nya sama. Pacarnya Manda, kalau gitu hari ini kita putusin dia bareng - bareng" ucap Iqbaal lagi.

"Jadi dia pacar lo juga" tanya Aldi yang mulai emosi.

"Iya" hanya itu jawaban yang diberikan Iqbaal.

"Dia ada cerita tentang orang tuanya ga sama lo" tanya Iqbaal lagi.

"Ada!" Balas Aldi sambil berusaha meredam emosinya.

"Ga usah percaya, tu anak emang pinter banget cari muka" ucap Iqbaal lagi.

Aldi kembali menoleh ke arah Iqbaal, ia bingung dengan setiap kata yang Iqbaal katakan.

"Orang tuanya selamat, tapi emang ga ke Batam. Tapi ke Amerika. Dia emang tinggal cuma sama pembantunya. Dan asal lo tahu, dia punya kakak" ucap Iqbaal terus saja membuat Aldi semakin bingung.

"Sumpah bal, gue gangerti lo ngomong apa" ucap Aldi bingung dan berusaha meredam emosinya.

"Orang tuanya ga kecelakaan pesawat, orang tuanya ga pindah ke batam, tapi pindah ke Amerika. Dia ga mau ikut ortunya pindah karena dia punya kakak namanya Bella. Dan ortu Bella sama Manda itu nikah lagi, dan Caitlin itu adik mereka. Adik tiri" ucap Iqbaal santai.

"Jadi? Anjayy gue ganyangka. Sumpah tu emang tiga bersaudara pinter nyari muka ya" ucap Aldi emosi.

"Kita putus"  Aldi mengirim pesan itu pada Manda, 2 kata 9 huruf satu artian.

Hal yang samapun dilakukan Iqbaal pada Manda.

"Dunia serasa milik berdua" celetuk Naufal dan beranjak.

Iqbaal merogoh saku jaketnya, dikeluarkannya sesuatu. Ternyata itu adalah sebuah surat disela - sela jari Salsha kemarin.

"Eeh fal, sini dulu. Baca surat si Salsha dulu nih" ajak Iqbaal memanggil Naufal.

"Ogah, paling tu surat buat si Aldi" teriak Naufal karena ia sudah berada ditangga menuju lantai bawah.

Iqbaal mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah surat itu. Benar saja, surat itu memang untuk Aldi.

Teruntuk Aldi ♡

'Gue gatau sejak kapan gue punya perasaan sama lo. Yang terpenting saat gue liat lo dan gadis ditaman saat itu, gue ngerasain sakit Ald. Awalnya gue gapercaya sama perasaan gue untuk lo. Tapi semakin hari gue semakin yakin kalau gue emang sayang sama lo Ald. Disetiap buku yang gue baca adalah tentang persahabatan. Dan gue ngerasa semua cerita di buku yang gue baca itu benar, ga ada persahabatan diantara perempuan dan laki - laki tanpa salah satu memiliki perasaan. Makasih lo udah ngizinin gue buat ada dihidup lo, dan udah izinin lo jadi cinta terakhir gue'

Begitulah tulisan tangan Salsha untuk Aldi. Salsha membuat surat itu saat ia sadar dan diperiksa, ia meminta waktu sebentar pada semuanya agar ia bisa menuliskan surat itu.

Tesss..

Air mata Aldi jatuh mengenai surat itu. Aldi kecewa pada dirinya sendiri. Kenapa ia bisa memilih Manda daripada Salsha. Mengapa ia tidak meyakinkan hatinya saja yang saat ini benar - benar untuk Salsha.

Aldi menaruh kepalanya di bahu Iqbaal. Menumpahkan semua air mata kekecewaannya.

"Woii homo ya kalian" teriak seseorang yang berdiri di dekat pintu, siapa lagi kalau bukan Naufal.

"Naufal anjing, orang lagi sedih juga" ketus Aldi sambil menaikkan kepalanya lagi dari bahu Iqbaal.

→→→→→→

Film layar lebar perdana Salsha telah tayang dibioskop. Dengan semangat ketiga sekawan ini mengantri untuk membeli tiket film London Love Story 2.

Memang benar, semenjak kepergian Salsha, Aldi, Iqbaal dan Naufal lebih sering bersama.

Mereka duduk dibangku C-7, C-8, dan C-9 Studio 2.

Dengan serius mereka menonton Film itu, sampai tiba di adegan Salsha menangis saat Gilang meninggal (yang udah nonton pasti tahu)

Ketiga laki - laki ini turut menangis. Bukan karena Gilang meninggal di film ini, tapi karena Salsha. Mereka merasakan Salsha ada dengan hanya menonton film ini.

"Ih mas bertiga ini banci ya, cuma nonton film gini nangis. Setau saya cewe deh yang nangis kalau nonton film beginian" ucap seseorang di bangku B-8.

Mereka merasa mengenal dengan suara itu, bersamaan pula mereka menghadap seseorang yang ngomong demikian pada Aldi, Naufal dan Iqbaal.

Degg..

"Salsha" kompak mereka bertiga.

TAMAT

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

Yeayyy tamat.. gimana?? Feel nya dapat ga sih?? Pasti engga ya hehe.. gapapa deh, aku juga ga terlalu bisa buat cerita yang bisa bikin feel nya tu dapat banget..

HEHEHE INI AKHIRNYA GUYSS GIMANA SUKA?? VOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA YAA

Kelam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang