[13] Pulang Mendadak

1.6K 112 4
                                    

Salsha terlihat serius dengan teks-teks yang akan dibacanya. Setelah membaca ia langsung take lagi. Sutradara dan para kru sangat menyukai akting Salsha yang bagus. Mereka tidak perlu mengulang berkali kali, karena Salsha langsung paham dengan apa yang dibacanya dan dilakukannya dengan bagus.

"Shooting untuk hari ini cukup, besok kita akan lanjutkan lagi" ucap sang sutradara.
"Siap" kata mereka yang ada disana semua.

Salsha kini tengah diantar kan oleh lawan mainnya di FTV yang di perankannya, yaitu 'Boutier Maxime' menuju hotel yang sudah beberapa hari ini menjadi tempat tinggalnya.

"Sal, lo kenapa kesini sendirian" tanya Boutier memecah keheningan.
"Ga ada yang bisa nemenin gue" jawab Salsha.
"Loh kok gitu" tanya Boutier lagi.
"Sebelum nya maaf kalau gue jadi curhat sama lo. Gue sebenarnya 2 bersaudara, punya ayah dan bunda. Tapi itu dulu. Sebelum semuanya terjadi. Sebelum ayah meninggal karena kecelakaan, sebelum bunda meninggal karena ditabrak dan itu pembunuhan berencana, sebelum kakak gue meninggal karena penyakitnya. Dan gue didunia ini cuma punya sahabat sahabat yang selalu sayang sama gue" cerita Salsha dan mata nya sudah berkaca - kaca.
"Lo serius? Maaf gue udah bikin lo keingat keluarga lo lagi" ucap Boutier merasa bersalah.
"Gapapa, lo kan cuma nanya" jawab Salsha.
"Thxx. Btw udah sampai, goodnight" ucap Boutier.
"Oh ok, makasih ya" ucap Salsha dan berlalu.

"Gue miss banget sama kalian berdua" 21.09 pesan Salsha, dan dikirimnya di group WA berisikan dia, Aldi, dan Steffi.
"Gue apalagi, kapan pulang lo" 20.10 WIB, tanya Aldi membalas pesan Salsha.
"Seminggu lagi" 21.12 jawab Salsha membalas pesan Aldi.
"Lama banget sal" 20.14 jawab Steffi kemudian.
"Gimana lagi Steff, emang gitu jadwalnya" 21. 17 jawab Salsha.
"Yaudah, gapapa. Lo istirahat jangan kecapean" 20.18 jawab Steffi lagi.

→→→→→→

Hari ini sudah menjadi hari ke 8 untuk Salsha shooting FTV yang diperankannya.

"Salsha ayo take" teriak seseorang dari arah sana.
"Ok" teriak Salsha balik, lalu menuju ke arah orang yang meneriakkannya.

"Ok semua. Kita break dulu" ucap salah satu dari kru.

"Akhirnya break juga" ucap Salsha dalam hati.

Baru saja Salsha terduduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan, dering telpon berbunyi di hp Salsha.

"Hallo" ucap Salsha mengawali pembicaraan.
"........." ucap seseorang dari sebrang sana.
"Malam ini gue langsung terbang" ucap Salsha membalas perkataan orang tersebut. Dan telpon itu dimatikannya sepihak.

"Pak saya mohon, bapak harus izinin saya buat balik ke Jakarta lagi" ucap Salsha memohon.
"Tapi jadwal Shooting kamu masih ada seminggu lagi" ucap orang tersebut.
"Tapi ini penting pak. Saya mohon" ucap Salsha, dan kini air matanya sudah keluar begitu saja.
"Yaudah pak, izinin aja. Lagian kan take bagian Salsha tinggal sedikit lagi" ucap seseorang tiba tiba. Yaitu Boutier.
"Yaudah siang ini langsung kita selesaikan take bagian kamu, dan kamu boleh kembali ke Jakarta" ucap orang itu membenari.

Salsha tidak jadi istirahat dan melanjutkan proses shooting nya yang memang tinggal sedikit lagi. Dan kebetulan take Salsha yang tinggal sedikit ini bersama Boutier, namun untunglah Boutier berbaik hati dan mau juga menyelesaikan take Salsha yang tinggal sedikit yang bersama dirinya. Tak perlu waktu lama untuk itu, Salsha langsung pamit pada para kru dan yang lainnya.

Salsha membereskan baju - bajunya dan diantarkan oleh mobil yang disediakan hotel, untuk mengantar dirinya ke bandara.

Salsha begitu tak tenang diatas pesawat sore ini. Perkataan orang ditelpon tadi membuatnya menangis lagi. Entah apa yang dipikirkannya. Salsha terus menangis sambil melihat ke arah jendela dan menatap indahnya langit dari atas. Pikiran Salsha begitu kacau, dia sedang berbahagia dan juga bersedih. Salsha mencoba tidur agar pikirannya sedikit tenang. Dan lima menit kemudian, semuanya terasa gelap.

Salsha kini sudah tiba lagi di Jakarta. Diambilnya koper - kopernya. Namun untuk mengambil koper itu ia harus memakan waktu hingga 20 menit, dan ini tentu membuatnya semakin jengkel. Dan mood nya benar benar rusak sekarang.

Setelah kopernya sudah berada pada genggamannya, Salsha menyeret koper itu dan berjalan menuju luar bandara. Dia melirik arah kiri dan kanan mencari taksi. Cukup lama pula ia harus menunggu taksi. Sudah 10 menit dia berdiri menunggu taksi dan belum juga dia masuk ke dalam salah satu dari taksi yang lewat. Ia tadi berangkat dari Bali pukul 16.35, dan dia sudah tiba disini pukul 18.35 WIB, dan waktunya termakan untuk mengambil koper dan menunggu taksi. Pukul 19.08 WIB Salsha baru menaiki taksi dan menuju suatu tempat.

Berlarian kini Salsha sambil menyeret koper itu, di sebuah koridor yang sudah terlihat sepi. Dan ini adalah koridor sebuah rumah sakit. Ya ini adalah tujuan Salsha untuk mempercepat kepulangannya dari Bali.

Tempat ini adalah tempat terkutuk bagi Salsha, karena semua kebahagiaannya hilang disini. Dan kali ini apa ia harus merasakannya setelah ia baru saja mencapai kebahagiaannya?

Kelam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang