[22] Selamat Jalan

1.7K 105 4
                                    

Iqbaal berjalan cepat menuju ruangan Salsha tadi. Saat tiba di kamar Salsha, ia tak mendapati Salsha berada di ranjang. Akhirnya ia bertanya pada suster yang lewat.

"Sus, pasien atas nama Salshabilla Adriani kemana?" Tanya Iqbaal cemas.

"Tadi sepertinya dibawa ke ruang UGD kembali mas" jawab suster itu ramah.

"Makasih sus" tanpa menunggu jawaban suster itu Iqbaal langsung menuju ruang UGD.

Sudah sejam lamanya Iqbaal menunggu dokter keluar dari ruang UGD dan menunggu Aldi. Tapi Aldi tak kunjung datang. Ia memeriksa lagi SMS yang dikirimnya pada Aldi, tak ada balasan disana.

Iqbaal mencoba menghubungi nomor itu lagi namun tetap tidak diangkat. Iqbaal menyerah untuk menghubungi Aldi lagi, yang ia tunggu kini hanyalah dokter yang akan keluar dari ruangan tersebut.

Hp Iqbaal bergetar, tertera disitu nama Naufal. Iqbaal menggeser layar hijau, lalu terhubung lah sambungan telpon antara Iqbaal dan Naufal.

"Hoii baal, lo dimana" tanya Naufal.

"Rumah sakit" jawab Iqbaal.

"Siapa baal yang sakit" tanya Naufal.

"Teman gue, si Salsha" jawab Iqbaal lagi.

"Rumah sakit mana lo" tanya Naufal yang kemudian turut cemas.

"Pondok Indah" jawab Iqbaal lagi.

"Btw ke—"

Tutt.. tutt..

Sambungan diputus Naufal begitu saja, Iqbaal hanya bisa berdecak kesal.

Decitan pintu ruang UGD terbuka, Iqbaal langsung memandang ke arah pintu itu, seorang perawat keluar dengan wajah yang sulit diartikan.

Iqbaal beranjak dari kursi dan menghampiri suster itu. Masih berada di depan pintu ruang UGD, suster itu menundukkan kepalanya. Iqbaal melirik ke dalam ruangan, dilihatnya monitor yang menunjukkan garis lurus. Iqbaal terbelalak kaget. Iqbaal masuk ke dalam UGD, didapatinya Salsha yang sudah menutup matanya sempurna. Badan yang begitu dingin serta wajah memucat. Ada sepucuk surat di sela - sela jari Salsha. Iqbaal mengambil surat itu sambil terus menatap Salsha.

Naufal memasuki UGD dengan mata yang telah memerah menahan tangis. Diluar ia bertemu beberapa perawat lalu bertanya atas nama Salshabilla Adriani. Saat dikatakan bahwa Salsha berada di ruang UGD, dengan langkah cepat Naufal melangkahkan kakinya. Namun di dekat pintu UGD, Naufal bertemu beberapa perawat yang memberitahukan bahwa Salsha menghembuskan nafas terakhirnya. Penjelasan itu langsung menghantam tubuh Naufal begitu saja.

Tidak, Naufal tidak terima jika Salsha dinyatakan meninggal. Ia terus saja berusaha untuk membuat Salsha kembali namun hasilnya nihil.

Iqbaal mencoba kembali menelpon Aldi, dan akhirnya diangkat. Namun Aldi tak mengucap sepatah katapun.

"Makasih lo udah ga percaya sama gue Ald, yang terpenting gue cuma mau kasih tahu. Kalau Salsha udah ga ada" setelah mengucapkan itu Iqbaal mematikan sambungan telpon secara sepihak.

Disisi lain, Aldi begitu sakit. Penjelasan apa ini yang diterimanya. Bagaimana bisa ia menerima kenyataan sepahit ini. Aldi mengambil kunci mobilnya, lalu menuju rumah sakit Pondok Indah, sesuai dengan yang dikirim Iqbaal tadi.

Decitan pintu ruang UGD kembali berbunyi, bertanda bahwa ada seseorang yang masuk. Orang itu adalah Aldi. Aldi masuk dengan kedua telapak tangan yang dikepalnya.

Aldi marah saat para perawat itu akan melepas infus, dan juga alat - alat yang berada di tubuh Salsha.

"Jangan dilepaskan" ucap Aldi dingin.

"Maaf mas tidak bisa, ini memang sudah harus dilepaskan" ucap perawat itu sopan.

"Gue bilang engga ya engga" ucap Aldi dingin.

Aldi melangkah ke arah Salsha, membuat para perawat itu sedikit mundur.

"Sal bangun pliss, gue mohon. Lo gamungkin tinggalin gue kan sal" ucap Aldi, air matanya pun mulai turun.

"Salsha lo harus bangun sal" ucap Aldi lagi sambil mengguncang tubuh Salsha.

Tapi harapan cuma harapan, Salsha tidak bangun. Akhirnya Aldi merelakan untuk semua alat ditubuh Salsha untuk dilepas, meskipun mereka yang disana berberat hati.

Aldi memasukkan foto Salsha bersama dirinya ketika masih kecil ke akun sosmednya.

"Selamat Jalan sahabat gue tersayang, terasik, teralay, terlebay. Gue pasti bakal rindu banget sama lo. Gue yakin lo udah bahagia kan Sal, ga ada lagi yang lo sedihin disini. Lo bakal ketemu sama orang - orang yang lebih dulu ninggalin lo. Semoga kita berjumpa lagi" begitulah caption yang ditulis Aldi di akun instagramnya. Tak lupa di tagnya instagram Salsha.

Berita kepergian Salsha begitu cepat tersebar, karena salah satu fansnya iseng - iseng membuka akun siapa saja yang ngetag Salsha. Namun justru ia kaget saat akun instagram Aldi ngetag Salsha dengan caption yang menyimpulkan bahwa Salsha sudah tiada.

Beberapa infotainment pun turut hadir menugucapkan bela sungkawa.

"Selamat siang pemirsa, kali ini kita ada kabar duka dari salah satu artis tanah air. Salshabilla Adriani, pemeran film London Love Story 2 menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Pondok Indah. Diduga perginya Salsha, karena terlalu lama dibawah air hujan, seperti yang dikatakan salah satu kerabat Salsha saat ditemui dikawasan rumah sakit Pondok Indah. Semoga Salsha bisa diterima disisinya ya.. amiin" hampir semua channel televisi menayangkan berita kepergian Salsha.

"Gue ganyangka, cuma karena dibawah air hujan Salsha bisa meninggal" ucap Iqbaal. Ada sedikit kecemasan juga ternyata.

"Bukan ganyangka, tapi emang takdir Tuhan begitu" balas Naufal masih dengan kesedihannya.

Aldi sedari tadi hanya diam saja. Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya. Mungkin Aldi masih tidak terima jika gadisnya itu terlalu cepat meninggalkan dia.

Mama dan papa Naufal sudah pulang terlebih dahulu. Jadi hanya tertinggal Aldi, Iqbaal dan Naufal di makam Salsha.

Kelam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang