Extra Part

2.2K 104 6
                                    

Btw karena ada yang bilang gantung lah, ini lah itulah.. nih aku kasih ya hehe.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Dengan serius mereka menonton Film itu, sampai tiba di adegan Salsha menangis saat Gilang meninggal (yang udah nonton pasti tahu)

Ketiga laki - laki ini turut menangis. Bukan karena Gilang meninggal di film ini, tapi karena Salsha. Mereka merasakan Salsha ada dengan hanya menonton film ini.

"Ih mas bertiga ini banci ya, cuma nonton film gini nangis. Setau saya cewe deh yang nangis kalau nonton film beginian" ucap seseorang di bangku B-8.

Mereka merasa mengenal dengan suara itu, bersamaan pula mereka menghadap seseorang yang ngomong demikian pada Aldi, Naufal dan Iqbaal.

Degg..

"Salsha" kompak mereka bertiga.

"Kalian kenal sama gue" tanya Salsha bingung.

"Gimana ga kenal, lo itu salah satu bagian dari hidup gue" ucap Aldi.

"Lo sahabatnya orang yang gue cinta" Iqbaal turut menimpali.

"Dan lo sepupu artis gue" tanya Naufal.

Salsha semakin bingung, kini mereka berada di sebuah tempat makan. Aldi, Naufal, dan Iqbaal kaget saat melihat Salsha ada dihadapan mereka. Seperti sebuah, mimpi.

Disaat film habis, Salsha langsung berlalu, tentunya mereka tak mau kehilangan jejak Salsha, akhirnya mereka juga ikut berlalu.

Mereka ngejar Salsha dan nanya apa dia Salsha, tapi respond Salsha begitu, justru mereka bertiga kaget dan semakin yakin kalau dihadapan mereka adalah Salsha.

"Tapi gue ga kenal kalian"

"Bahkan kita berempat baru ketemu tadi"

Perkataan Salsha membuat ketiga orang ini terpaku, bukan karena kecantikannya tapi karena kemiripan nya dengan Salsha.

"Lo galiat siapa yang jadi samira di film tadi? Itu lo sal" ucap aldi.

"Mukanya mirip sih, tapi aku bukan samira yang ada di film itu" jawab nya mulai jenuh dengan pertanyaan ketiga pria ini.

"Nama panjang lo siapa?" Tanya Iqbaal.

"Salshabilla Ananda"

Jawaban gadis itu membuat mereka bertiga kecewa. Pupus sudah harapan mereka yang bertingkah konyol bahwa Salsha hidup lagi.

Akhirnya ketiga pria ini hendak beranjak pergi namun ditahan sama Salsha.

"Tunggu dulu" ucap Salsha menghentikan langkah Iqbaal, aldi, dan Naufal.

"Ada apa" tanya mereka bertiga hampir bersamaan.

"Duduk lagi sini" ucap Salsha, dan ketiga pria itu menturuti.

"Apa yang buat kalian sebegitu kagetnya lihat gue?" Tanya Salsha serius.

"Karena lo mirip dengan gadis gue, sahabat Iqbaal dan sepupu Naufal, dia meninggal konyol gara - gara terlalu lama dibawah air hujan" aldi yang menjawab pertanyaan itu.

"Sebegitu miripnya gue dengan dia?" Tanya Salsha lagi.

"Mirip! Bahkan sangat mirip" tegas Naufal.

"Tapi apanya yang mirip" Salsha terus bertanya.

"Mata, wajah, hidung, mulut, bahkan nama kalian sama, hanya beda nama belakangnya" ucap aldi, sambil sesekali membayangkan Salsha, gadisnya.

"Rambut lo juga, tapi rambut lo kelihatan ombre banget kalau sepupu gue engga" ucap Naufal yang turut menimpali perkataan aldi.

"Siapa nama lengkap Salsha yang kalian maksud" tanya gadis yang bersama ketiga pria ini.

"Salsha, Salshabilla Adriani lebih tepatnya" ucapan Aldi membuat gadis itu melotot kearah mereka bertiga.

"Lo kena—" ucapan Iqbaal terpotong, karena gadis itu langsung berteriak dan menggebrak meja.

BRAKK

"ASTAGHFIRULLAH" teriak gadis itu.

"Kenapa sih elah" tanya Naufal yang kaget akibat perbuatan gadis ini.

"DIA ADIK GUE WOII!!! RALAT ADIK KEMBAR" ucap gadis itu dengan nafas terengah - engah.

Tentulah ketiga pria ini melongo tak percaya, Salsha punya kembaran? Dan kembarannya namanya Salsha juga.

Flashback on

"Gue punya kakak, namanya Talitha dia itu anak pertama di keluarga gue. Kita bertiga beda 5 tahun, sedangkan gue sama Salsha, beda 5 menit. Saat melahirkan, bunda ngelahirin anak kembar, sedangkan ayah saat itu ga suka punya anak kembar karena trauma, gue tau dari nenek gue sih. Akhirnya ibunya bunda bawa salah satu dari kita ke Bandung, dan ternyata yang dibawa gue. Gue hidup sama nenek gue disana, semakin gue beranjak dewasa, akhirnya nenek gue kasih tahu kalau gue kembar, kak Talitha saat itu pindah ke Bandung dengan alasan ga mau pilih kasih. Adiknya kembar, dia sudah bersama Salsha, dan sekarang ia juga ingin bersama Salsha yang berbeda. Waktu itu gue sempat denger kak Talitha bicara sama orang di telpon, terus kak Talitha panik banget dan sorenya gue lihat dia udah ga ada dirumah. Nenek gue bilang dia ke Jakarta. Dan sekarang gue ada di Jakarta karena mau nyusul keluarga gue, karena nenek gue udah meninggal" penjelasan gadis itu membuat ketiga pria ini terenyuh.

"Tapi ada yang harus lo ketahui Sha" ucap Aldi.

"Bokap lo udah meninggal setahun yang lalu, bunda meninggal tujuh bulan yang lalu, kak talitha meninggal 2 bulan yang lalu dan Salsha meninggal 3 hari yang lalu" ucapan yang keluar dari mulut Aldi membuat gadis ini menangis.

→→→→→

Kini mereka berada di sebuah pemakaman. Salsha yang minta diantarkan kesini. Dan ketiga pria itu hanya menturuti.

Makam ayah berada di sebelah bunda, dan makam Salsha berada di sebelah kak Talitha di hadapan makam ayah dan bunda.

Salsha berdiri di antara makam ayah dan bunda, serta makam kakak dan adiknya.

"Bahkan Salsha belum pernah ngerasain pelukan bunda, pelukan ayah, dan pelukan lo kembaran gue. Tapi kenapa udah ninggalin gue sebelum gue dapat kasih sayang dari kalian" Salsha menangis sambil mengucapkan itu. Aldi, Iqbaal dan Naufal memandang iba ke arah Salsha.

Mereka melangkahkan kaki menuju Salsha dan menepuk bahu Salsha pelan memberi kekuatan dan nasihat agar sabar.

Setelah pulang dari makam, keadaan berubah.

Salsha memang tinggal dirumah keluarganya yang bersampingan dengan rumah Naufal. Orang tua Naufal awalnya kaget, akhirnya dengan pelan tapi pasti, Naufal nyeritain itu semua ke orang tuanya. Tak hanya itu, seorang Salshabilla Ananda menjadi terkenal karena wajah yang mirip dengan Salshabilla Adriani, yang tak lain tak bukan adalah adik kandungnya sendiri.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Yeayyy selesai. GAJE KAN YAA??! GAPAPALAH

Gimana? Pasti ga ngefeel ya??

Vote and comment jangan lupa yaaa... thxxx yang udah mau luangin waktunya buat baca cerita wattpad karya aku.

Sampai #298 dalam fanfiction, makasih banyakk..

Kelam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang