part 8

319 31 2
                                    


Saeron pov

Ia langsung melepaskan genggamanya dari tanganku, karena sekarang kami sudah berada didepan kelas, mungkin ia tidak mau aku terkena masalah lagi karena ulahnya.

Aku langsung memasuki kelas disusul oleh luhan dibelakangku.
"Saeron-ssi apa kau tau sesuatu? "Tanya irene tiba2."ada apa? "Tanyaku sedikit penasaran.
"Sebentar lagi asrama akan dibuka"pekiknya tanpa memperdulikan orang2 melihat kearahya aneh.

"Benarkah? Memang berapa hari lagi? "Tanyaku padanya.

"7 hari lagi"balasnya dengan raut wajah senang. "Pasti akan menyenangkan bukan? "Ujarku juga ikut senang.

"Pasti, dan aku berharap semoga kita satu kamar"balasnya lagi kegirangan.
"Kalau begitu bolehkah sekarang giliranku bertanya? "Tanyaku, tapi belum sempat irene menjawab aku langsung melontarkan pertanyaan padanya"kemana tzuyu? "Lanjutku.
Irene menoleh kekanan dan kekiri yang membuatku sedikit bingung dibuatnya, dan pandanganya terhenti disuatu arah dan tanganya menunjuk kearah tersebut menggunakan tangan kananya"itu dia"ujar irene padaku, aku pun melirik arah yang ia maksud, dan ternyata ia menunjuk seorang yeoja yang tak lain adalah tzuyu yang sudah berada diambang pintu kelas, ia langsung berjalan menuju bangkunya dengan wajah yang dihiasi senyum tipisnya.

"Tzuyu"sapaku.
"Ne"balasnya pelan.
Tzuyu meletakkan tas ranselnya diatas meja, dan membalikan posisi duduknya menghadap aku dan irene.

"Tzuyu apa kau tau-"omongan irene terputus karena tzuyu langsung menyambung kalimat irene yang terputus, "asrama akan dibuka"ujarnya.
Irene langsung memasang wajah kesal karena tzuyu tau arah pembicaraanya.

"Aku sudah tau tentang itu jadi makanya aku tau arah pembicaraanmu"ledek tzuyu pada irene yang semakin ngambek.

"Sudahlah jangan bertengkar lagi, oh ya, bagaimana jika kita keperpus atau kekantin"tawarku pada kedua sahabatnya itu.

"Kantinn"sorak irene dan tzuyu bersamaan.
"Baiklah ayo kita kekantin"ajakku.
Kami bertiga langsung menuju kantin untuk sarapan, lagi pula bel pelajaran berbunyi masih 45 menit lagi.
"Yee kita sudah sampai kekantin, mari kita masukk"pekik tzuyu seperti anak kecil yang mendapatkan permen kesukaanya.
Mereka langsung duduk ditempat biasa mereka duduki.
"Sekarang siapa yang akan memesan makanan"ujar tzuyu pada dua orang didepannya.
"Baiklah aku saja"tawarku dan segera aku beranjak dari tempat duduku menuju tempat pemesanan makanan.
-
-
-
Autor pov

"Baiklah aku saja"tawar saeron, dan segera ia beranjak dari tempat duduknya menuju tempat pemesanan makanan.
"Saeron jangan lama2 eoh"ujar irene sambil menunjukkan aegyonya.
"Nde"kataku lalu pergi meninggalkan mereka.

Saeron berjalan menuju tempat pemesanan yang tak terlalu jauh dari tempat duduknya. Tanpa sengaja saeron melihat segerombolan namja yang tak asing baginya, ya itu adalah segerombolan namja vampire yang sedang membicarakan sesuatu hal yang pasti tak diketahui oleh saeron, luhan tak sengaja bertemu mata pada saeron, saeron yang menyadari bahwa luhan melihatnya, langsung tersenyum kearah namja tersebut yang dibalas dengan senyuman yang tak kalah manisnya dengan senyuman yang saeron perlihatkan.
Dan yeoja tersebut langsung pergi menuju tempat makanan.
-
-
-
-
Skipp>>>>>

Kring... Kring..
Bel pulang berbunyi yang membuat semua murid berhamburan keluar kelas.

"Apakah kalian pulang naik bus lagi? "Tanya irene pada saeron dan tzuyu.
"Aku tidak naik bus lagi"jawab tzuyu cepat.
"Aku akan pulang seperti kemarin, naik bus"sambung saeron pada kedua sahabatnya itu.
"Kau sepertinya sangat suka pulang menggunakan bus"ujar tzuyu. "Tentu"balasnya santai.
Ketiga yeoja itu langsung menuju gerbang sekolah.
"Saeron apa kau tak mau pulang bersama kami"tanya irene memastikan saeron.
"Tidak usah, kalian pulang saja duluan, aku akan naik bus saja"balasnya dengan senyuman.
"Baiklah kalau begitu, tapi jika ada sesuatu pada mu, segera hubungi aku dan tzuyu, araseo! "Ujar irene mengingatkan.
"Araseo"balas saeron mantap.
"Sampai jumpa"ujar tzuyu dan irene sambil melambaikan tangan kepada saeron.
Saeron langsung menuju halte bus dengan santai, tanpa ia sadari sedari. tadi ada yang mengikutinya, saeron yang mengetahui ada yang mengikutinya langsung menoleh kebelakang dan tak mendapatkan ada yang mengikutinya, "apa itu orang yang kemarin berjubah hitam? "Gumamnya dalam hati.
Dan dengan cepat saeron membalikan badanya berniat untuk melanjutkan perjalananya agar cepat sampai kerumah, saat hendak membalikan badanya yeoja tersebut terkejut saat mendapati seorang namja sudah berdiri didepanya, wajah mereka sangat dekat hingga hidung mereka bersentuhan, mereka saling bertatapan dan saeron merasakan jantungnya berdetak sangat kencang saat mengetahui bahwa namja yang berdiri didepanya saat ini adalah luhan. Dengan cepat saeron memukul kepala namja yang berdiri didepanya dengan geram.
"Yakk, kau ini membuatku terkejut"marah saeron pada luhan.
"Kenapa kau memukulku? "Tanya luhan sambil memegangi kepalanya yang dipukul oleh saeron tadi.
"Ya karna kau membuatku terkejut"balas saeron sambil memanyunkan bibirnya kesal.
"Apa kau takut"ledek luhan yang membuat wajah saeron seketika merah seperti kepiting rebus, karena berusaha menahan malu.
"Aku hanya terkejut"pangkasnya cepat. "Baiklah kalau begitu mari kita pulang bersama, aku juga ingin merasakan pulang menggunakan bus bersamamu"ujar luhan. "Tapi bagaimana dengan saudaramu? Apa mereka tau jika kau bersamaku? "Tanya saeron pada namja yang ada disebelahnya itu.
"Tentu saja tidak"balasnya sambil memasukkan kedua tanganya didalam saku celananya.
"Kau tidak usah memikirkan itu"lanjutnya.
"Bagaimana aku tidak memikirkanya, jelas2 ini berkaitan denganmu"ujar saeron yang membuat namja disampingnya menoleh kearahnya. "Berkaitan denganku?,apa kau mengawatirkanku? "Tanya luhan dengan ekspresi menggodanya.
"Aku mengawatirkanmu karena kau adalah temanku"balasnya mengelak. "Oh, ku kira kau mengawatirkanku karena hal lain"ujar luhan yang membuat bola mata saeron membulat sempurna.
"Apa maksudmu hal lain? "Tanya saeron penasaran. "Tidak ada, yasudahlah kajja kita naik bus"potong luhan.
Mereka langsung naik bus yang akan mengantar mereka menuju rumah mereka.
-
-
-
-
-

Miracle From LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang