Chapter III

188 19 0
                                    


Hanbin masih terus setia dan bahagia bersama Jin Hwan hari-hari mereka lewati dengan indah dan penuh dengan kasih sayang. Namun hal tersebut berubah menjadi histeris ketika Kim Siwan yang tidak perah main-main dengan ancamanya melakukan tindakan keji yaitu, .menyuruh orang-orangnya untuk membunuh satu-satunya adik Hanbin Kim Han Byul. Ya Gadis mungil berusia 6 tahun itu telah tiada akibat disiksa dan  di tikam pisau tajam suruhan ayah Jin Hwan.

Kematian Byul membuat Keluarga Hanbin sangat murka, Marah, Hanbin mendatangi Ki Siwan.

" Ahjusi, kenapa kau lakukan itu ? kau membunuh adikku satu-satunya !" tangis Hanbin pecah, ia tidak menyangka orag tua kekasihnya tega sedemikian itu kepadanya.

"Aku sudah bilang padamu, jauhi anakku tapi kau justru terus menempel padanya.. aku bukan orang yang suka main-main anak muda, jika aku sudah mengatakanya pasti akau akan melakukanya walaupun harus mengotori tanganku, jauhi Jin Hwan maka keluargamu aman".

Hanbin tak kuasa menahan tangisnya, ia tak menyangka jika keegoisanya tetap bertahan disamping Jinhwan hanya mengantarkan luka untuk kelaurganya. Kini sang adik tercintanya telah tiada, akibat tindakan keji orang di hadapanya. Ingin rasanya Hanbin menghabisi orang itu, namun mengingat pesan sang ayah dan tentu saja orang keji didepanya adalah ayah dari kecintaanya, membuat Hanbin mengurungkan niatnya. Dengan gontai Hanbin meninggalkan ruangan. Airmatanya tak pernah berhenti.

.......

Kepergian Hanbyul membuat keluarga Han Bin dirundung duka mendalam, apalagi setelah mereka tahu bahwa yang membunuh Han Byul adalah orang tua Kim Jin Hwan kekasih Han Bin. Omma Han Bin San Dara merasa marah, ia tak mau jika Hanbin berhubungan lagi dengan Jin Hwan.

" jauhi anak pembunuh itu, jika kau benar-benar menyayangi adikmu, omma tak akan mengulangi kata-kata omma ini, jauhi dia, lupakan dia agar adikmu bisa tenang !" ucap Nyonya Dara melemah.

Han Bin tak membantah, ia menatap umma apanya yang yang nampak tengah menahan luka dalam suasanya yang masih  berkabung. Kim Seunghoon meringkuk dikamar tidur putri tercintanya, ia menanguis terus menyalahkan dirinya karen tidakk bisa menjaga anaknya. Miris, itulah yang sedang Hanbin rasakan, ia mencintai Jin Hwan namun ia lebih mencintai keluarganya.

Flasback Off.

Sikap han Bin semakin dingin, namun pagi itu Hanbin memberanikan dirinya untuk menemui Jinhwan. Jujur Jinhwan setengah mati bahagia mengetahui bahwa kekasihnya ingin menemuinya, namun apa yang dibayangkan Jinhwan tersebut tidaklah sesuai dengan kenyataan. Hari itu, benar-benar hubungan Kim Hanbin dan Kim Jinhwan telah berakhir, benarbenar berakhir.

" Jin Hwan shi, kita akhiri saja hubungan ini.. kau, temukan kebahagianmu tanpaku" ucap Hanbin tegar.

"Apa, dengan mudahnya kau mengatakn itu 6 tahun kita bersama dan kau memutuskan hubungan kita begitu saja tanpa aku tahu sebabnya, kau egois Kim kau benar-benar egoisi".

"mianhe" ucap Hanbin lirih, namun masih bisa di dengar Jinhwan

" Arasoe, kita akhiri hubungan ini tapi setidaknya beri tahu aku apa lasanya Kau Mau putus denganku ?" teriak Jinhwan frustasi..

"Tidak ada alasan, aku hanya sudah lelah !"

Lelah ? jadi selama ini akau membuatmu lelah Kim ? JInhwan masih tak henti menangis, ia mencengkram kerah hanbin, namun sang namja tinggi itu hanya diam tak mau neatap mata Jinhwan.

"Kau Jahat !" Jinhwan masih memegang kerah Hanbin, ia menangis menatap wajah sang kekasih dengan raut kecewa.

Hanbin melepaskan tangan Jinhwan dan berlalu meninggalkan namja mungil itu menangis terisak. Batinya miris namun ia tak punya cara lain, ia mencintai Jinhwan tapi keadaan lah yang membuatnya harus melindungi cintanya kepada sanga adik dan keluarganya, apalagi bayang-bayang pembunuhan yang dilakukan oleh ayah Jinhwan terus terngiang dikepala hanbin.

Sacrifiece of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang