Incheon airport
Seorang wanita dengan tidak sabar menunggu seseorang . "Keman dia, lama sekali !" Korea, akhirnya aku kembali lagi ke mari , mian lama tak mengunjungimu !" wanita itu menitihkan air matanya kembali.
Yobo !" seorang laik-laki menepuk pundaknya. Kamjagia !" yak, kau mengagetkanku saja yobo!"Dimana , apa dia belum datang ? " hemm, mungkin sedang macet !" tak lama kemudian seorang pria tampan dari kejauhan melambaikan tanganya kepada kedua orang tersebut. "Umma, Appa,,,, ! pria itu berlari dan memeluk sang wanita yang ia panggil umma.
Ya, kim kenapa kau lama sekali umma dan appa karatan menunggumu hem ? cerocos wanita itu. "Mian umma, jalanan pagi hari sangat macet, bagaimana perjalanan umma dan appa apakah melelahkan ? " "tentu saja kim, kaja kita segera pulang !"
...
sebuah mobil memasuki pekarangan rumah yang sudah hampir 4,5 tahun ini tak dikunjungi. Rumah itu masih terawat bersih dengan tanaman yang terus tumbuuh dengan subur. taka lama kemudian, dua orang maid dan seorang ahjusi berlari menghampiri ketiga orang tersebut. " Nyunya besar, Tuan besar , Tuan muda..." mereka menangis, melihat juragan mereka yang selama ini meninggalkan korea. Ya, itu adalah keluarga Kim Hanbin, Orang tua Hanbin memutuskan untuk kembali ke korea karena ada masalah penting yang terpaksa mereka selesaikan di Korea.
"Lee ahjumma, bagaimana kabar anda ?" Nyonya dara memeluk sang maid dengan perasaan penuh rindu. ' saya baik nyonya, anda sekeluarga bagaimana kabarnya?" " tentu saja baik , kalian masih sangat setia merawat rumah ini, terimakasih telah merawatnya !" ucap Nyiya Dara tulus.
memasuki ruangan dalam rumah keluarga Kim tersebut terlihat kembali sedih, bahkan air mata tak bisa mereka bendung. tentu saja, si mungil Hanbyul yang sangat mereka rindukan. Hanbin kemudian menepuk bahu sang umma, " umma, Byul sudah bahagia karena umma sudah bisa tersenyum kembali. jadi mulai sekarang tersenyumlah umma, jangan lagi menangis jika tak ingin byul menangis hemm!" " Kure, umma akan tersenyum untuk byul!" nyunya dara memeluk sang putra erat. kini Hanbinlah satu-satunya harta berharga bagi keluarga Kim, penyemangat keluarga.
ketiganya kemudian segera masuk kedalam rumah dan beristirahat, para maid tak memungkiri kegembiraan mereka. Tuan mereka telah kembali, walaupun entah sampai kapan. namun yang pasti mereka akan melayani dengan senang hati ketiga tuan mereka.
...
"hanbin ah, bagaimana acara pernikahan Bobby ? tanya Tuan Kim sambil menyantap masakan nikmat sang maid yang tentu saja telah ia rindukan. " Lancar Appa, Bobby hyung tampak semakin dewasa dan bahagia karena Dongi !" " sincha ?, apakah dia tak ingin mengunjungi kami, setelah menikah ? " sahut nyonya dara.
" Emm, aku akan menelfonya nanti agar datang kemari umma !" ucap hanbin sambil tersenyum. " tentu saja kau harus menelfonya, biar umma jewer telinganya karena lupa dengan umma!" ucap nyunya dara sambil tersenyum dan diikuti oleh anak bapak kim tersebut.
"Emm, hanbin ah, siang nanti ikutlah apa bertemu teman appa, kau bisa ?"
"Teman appa, tentu saja appa aku bisa. nanti setelah aku menemui bobby hyung kita bisa pergi appa!" kemudian ketiganya menyelesaikan acara mekan pagi mereka dan menyibukan diri masing-masing.
...
Pagi itu Hanbin akan memulai harinya untuk mengunjungi panti asuhan, ya itu telah menjadi kebiasaan Hanbin setelah kepergian Byul. Disaat ia merindukan adiknya, ia akan mengunjungi panti asuhan mengingat sang adaik sangat menyukai banyak teman. Namun ketika ia akan memasuki mobilnya sebuah dering telfon mengagetkanya.
"Yoboseo ?" Hanbin mendengar suara yang tak asing ditelinganya diseberang telfon.
{...} usai menerima panggilan telfon Hanbin segera memacu kendaraanya meninggalkan kediamanya. hingga tibalah ia di Maidlihgt resto. ya, ia memang janjian dengan wanita yang menelfonya tadi di restoran ini. Mata hanbin terus mencari hingga mendapati sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menunggu was-was orang sambil memainkan phoneselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifiece of Love
RomanceAku mencintaimu tapa alasan, aku mencintaimu karena Tuhan telah menetapkan hatiku padamu." "Hingga detik inipun aku masih-masih mencitaimu, tanpa kau sadari dan aku tidak ingin kau tahu betaba besar cintaku padamu"__ Kim Hanbin "Sedangkal itukah ci...