Chapter 1

317 24 2
                                    

.......


"Aku mencintaimu tapa alasan, aku mencintaimu karena Tuhan telah menetapkan hatiku padamu." "Hingga detik inipun aku masih-masih mencitaimu, tanpa kau sadari dan aku tidak ingin kau tahu betaba besar cintaku padamu"__ Kim Hanbin

"Sedangkal itukah cintamu padaku, hingga kau tinggalkan aku tanpa alasan__ Kim Jinhwan.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tetap menggemamu dan aku berharap kau tetap menjadikanku sebagai pelabuhan terakhirmu__ Ko Junho

Ketika Cinta itu tak lagi memiliki rasa bahagia, hanya pertengkaran dan pertengkaran yang terjadi di setiap alurnya, mungkin berpisah adalah cara yag tepat.

Ya, Kim Hanbin Paboo kenapa kau menjadi dingin seperti ini ? Apakah aku berbuat kesalahan padamu? Bicaralah, kau sungguh membuatku gila.. cecar Jinhwan kepada kekasihnya yang beberapa hari ini terlihat berbeda dan terus dingin padanya.

"mianhe " Hanbin sang kekasih pria mungil itu berucap dalam hatinya.

Tes, air mata suci sang namja mungil itu menetes dengan derasnya.

"Han.. kenapa seperti ini , apakah aku membuatmu marah dan kecewa.. ? tanya Jinhwan lemas dengan semakin deras buliran bening pelupuk matanya..

Hanbin hanya menunduk dan terus mengatakan didalam hatinya yang sebenarnya juga sakit "Mian, changi.. mianhe.. ", kemudian ia hanya melangkah pergi begitu saja tanpa berkata apapun.

" Binnni ya,, ! Kim Hanbin, Changi ya !! teriak jinhwan semakin histeris menggema di koridor kampus yg membuat teman-temanya Bobby, Donghyuk, Yuhyeong, Cahanwo dan June kaget.

"Hyung, gwenchana ? tanya Donghyuk panik..

"Hyung wee ? ... sela Yunhyeong

"apakah si brengsek itu menyakitimu lagi hyung ? tambah June dengan nada dongkol dan sedikit amarah.

Jinhawan terus menangis histeris, ia tak mejawab pertanyaan teman temanya..

 Disisi lain Hanbin menatap kekasihnya yang semakin lemah dengan tangisanya, dia memagang dadanya tanda merasakan lebih sakit. Ia tidak pernah bisa melihat kekasih hatinya orang yang paling dicintainya menangis. Jangankan menangis, hanya murung saja Hanbin sudah tidak tega. Dalam diam dibalik tembok itu, Hanbin juga menangis sesak terus berucap.

"mianhe, hyung mian.. ini yang terbaik, jika seperti ini aku tidak akan membuatmu semakin terluka hyung, ini akan cepat berakhir dan kau bisa memiliki kehidupan bahagiamu tanpa masalah kedepanya. Aku melakukan ini hanya untuk kebahagiaanmu hyung, aku mohon bahagialah walaupun kau harus membenciku untuk bahagiamu itu".

Hanbin melagkah gontai, amun ia pura-pura tegar dan tak sekalipun menengok Jinhwan yang tengah tertunduk dengan tangisan histerisnya.

.....

seminggu berlalu, Hanbin dan Jinhwan tak sekalipun saling meyapa satu sama lain. Bahkan Hanbi seolah-olah tak melihat Jinhwa walaupun kekasih, oh mantan kekasihnya itu lewat di depanya. Jinhwan yang berusaha tegar, namun kenyataanya nihil air mata terus saja lolos dari pelupuk matanya.

Semenjak kejadian itu, tidak hanya hubungan Hanbin dan Jinhwan yang retak namun juga hubunganya dengan sahabt-sahabanya. IKON lebih berpihak pada JInhwan karena yang mereka tahu Hanbin telah menyakiti Jinhwan, dan tentu saja itu tidak dapat dimaafkan.

Tes, air mata yang sudah 6 tahun ini tak pernah menetes beberapa hari ini selalu memenuhi pelupuk mata seorang Kim Hanbin. " Mianhe, jongmal Mianhe !", kata itu tak pernah berhenti dari hati seorang KIm Hanbin. pemuda bersurai hitam itu hanya menatap kosong atap gedung kampus, disiilah tempatnya membuang semua pikira. ya, pria itu hanya duduk sambil terus terisak, dia tak sadar seseorang telah memperhatikaya.

Bobby Pov

Aku pergi ke atap tempat dimana si brengsek Hanbin selalu merenung, namun apa yang ku dapati Hanbin dengan keadaan yang sangat kacau. Selama ini yang ku tahu ia tak pernah menangis namun kenapa hari ini aku melihatnya sangat hancur !

"apa yang sebenarnya terjadi, aku yakin ada yang Hanbin sembunyikan!" gumamku. "Aku sangat tahu bagaimana sahabatku itu sangat mencintai Kim Jinhwan, dan dia tidak pernah akan menyakiti hatinya!". Akupun bernia untuk mencari tahu alasan Hanbin melakukan semua ini.

Sepulang dari kampus aku menemui Dongdog kekasihku untuk menceritakan semua ini. "Changi, we ? Kenapa kau mengajakku bertemu, apakah kau merindukanku ?" tanya kekasih manisku itu degan manja. " Nde, aku sangat merindukanmu changiiiiii !" ucapku.

we ? Ada masalah kenapa keu melamun ?" tanya Donghyuk yang membuyarkan lamunanku.

"Hyuki, apakah kau tidak merasa aneh kenapa tiba-tiba saja Hanbin memutuskan Jinan hyung ?"
" Iya, aku merasakan Hanbin hyung sangat aneh changi, tapi aku sangat membencinya saat ini krena dia telah membuta jInan hyung menangis".

"Andwe Chnagi ya, jangan membencinya !"

"Kenapa aku tidak boleh membencinya, setelah apa yang dia lakukan. apa sekarang kau membelanya Kim Bobby? " Kekasihku terlihat begitu emosi, aku tahu dia kecewa pada Hanbin.

"Aniya, aku tidak membelanya changi. Jujur aku juga snagat kecewa padanya, tapi...!"

"Tapi apa hem, jangan bilang kau...?"

"Apa yang kau fikirkan hem, aku tidak mungkin menduakanmu changi !"

"lalu...?"

"tadi siang aku melihat Hanbin menangis, da inilah kali perama aku melihatnya seperti itu. dia terlihat begitu kesakitan, dan aku tahu pasti itu tenang Jinan Hyung".

"Jinja ? tanya kekasihku pelan.

"Nde ! dia menangis dan terus mengucapkan kata maaf, aku tahu ada yang dia sembunyikan dan aku tahu dia sangat mencintai Jinan Hyung." setelah 6 tahun bersama apakah masuk akal jika Hanbin memutuskan hubungan mereka yang selama ini terlihat harmonis?"

"Nde, changi aku juga merasa begitu. kita harus mencari tahu, kita harus diskusikan ini dengan IKON."

"Ani, jangan bilang pada siapapun kita hrus selidiki sendiri. Yongyong, JUne dan Chanwo tak bisa menjaga rahasia terhadap Jinhwan. kau tahu sendiri mereka begaimana bukan? , aku ingin menyelidiki ini tanpa Jinan hyung tau.

Kurasakan tangan kekasihku megeratkan pelukanya pada pinggangku, kemudian ia mencipum bibirku lembut. "Kau memang yang terbaik changi !" puji kekasihku itu yang jalas saja membuat gairahku bangkit. tapi aku menahanya karena kami masih puya misi penting untuk diselesaikan.

....

Satu minggu, dua minggu telah berlalu Hanbin dan Jinhwan semakin seperti orang asing. Bobby cs memandang iba pada Jinhwan yang terus saja menangis.

Diputuskan oleh Hanbin membuat dunia seorang kim Jinhwan hancur, namja yang telah mengisi hari-hrinya selama 6 tahun belakangan dengan penuh cinta telah membuatnya hancur dengan satu kata "PUTUS".

Namun disini tidak hanya Jinhwan yang terluka namun juga Namja yang memutuskanya. Bahkan dibandingkan dengan Jinhwan yang masih bisa terhibur teman-temanya, Hanbin tak punya sandaran. ia hanya bisa menangis dalam diam tanpa seoragpun yang tau, dari semua yang terluka Hanbinlah yang paling terluka.

well, apasih seberanya yang membuat Kim Hanbin meninggalkan Jinan ? penasaran ? tunggu ya di chapter selanjutnya !...



Sacrifiece of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang