Part 2: When the memories always come

347 16 0
                                    

"Mba Shilla!!! Bantuin aku kerjain PR dong!!" Ucap seorang cewek yang tiba-tiba memasuki kamar ku.
Astaga! Aku sangat terkejut mendengar suara medok yang sedang berteriak itu.
Kulihat gadis yang memasuki kamar ku itu. Hmmm ternyata Shanin! Huh dasar! Eh? Kalian tahu siapa Shanin? Dia itu adiknya Kevin.

"Mba bantuin aku dong."
"Pelajaran apa sih emang?"
"Matematika mba."Katanya dengan suara medoknya. Kalau aku mendengarnya  memanggilku mba dulu aku selalu berkata,"Sejak kapan aku nikah sama mas mu?!"
Dan dia pun menjawab,"Suatu saat nanti mba. Hehe"
Tapi sekarang aku tidak berani berkata begitu. Aku takut menyinggung perasaannya.
"Yang mana sih??"
"Yang ini."Tunjuknya pada bukunya yang tebal itu. Oh ya! Jika kau bertanya, Shanin kelas berapa sih? Dia itu kelas 10 sekarang. Tapi sampai sekarang ia belum punya pacar. Dia masih ingin belajar katanya. Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Yaiyalah wong aku malas belajar. Haha! Sebenarnya tidak juga sih. Aku hanya lebih tertarik ke musik daripada pelajaran. Tetapi anehnya aku selalu mendapat ranking 1 di kelas dan juara umum di sekolah. Aneh ya? Bingitzzz!!! Oh ya, aku satu sekolah dengannya di SMA Karunia.

Aku pun mengajarinya malam itu. Setelah selesai ia pun keluar dari kamarku.
Kemudian mataku tertuju pada sebuah figura foto. Ya fotoku bersama Kevin tentunya. Kalau tidak salah waktu itu kami sedang berada di Cinema 21 selesai menonton The Hunger Games.
Aku ingat sekali masa itu. Setelah kami menonton, aku langsung menggerutu.
"Uhh vin. Josh gak cocok meranin Peeta. Yang jadi Cato tuh lebih cocok meranin Peeta soalnya dia cocok sama Jennifer Lawrence. Kalo gini mendingan aku doain supaya Katnis (Jennifer Lawrence) sama Gale deh."
"Ya trus, kamu mau protes sama produsernya??"Jawabnya dengan santai.
"Ahhh Kevin. Hibur kek apa kek. Ihh"Kataku.
"Iya iya. Udah lah emang setiap orang takdirnya beda-beda shillong. Mungkin aja di film berikutnya si Peeta nya meninggal trus Katnis sama Gale deh. Tapi gak tahu deh ya. Aku belum baca semua triloginya."

Kalau aku mengingatnya rasanya aku ingin menangis. Tanpa kusadari air mataku menetes.
Kemudian mataku tertuju kembali pada foto di mana aku dan Kevin sedang berfoto sewaktu valentine. Aku mendapatkan boneka teddy bear besar berwarna abu-abu dari Kevin. Boneka itu sekarang sudah tidak ada. Kau ingin tahu boneka itu kemana? Ha! Aku akan memberitahunya.

Waktu itu aku masih kelas 11. Aku sedang berjalan di koridor sekolah setelah aku mendapatkan boneka teddy bear abu-abu dari Kevin. Saat itu aku senang sekali. Tetapi tiba-tiba.....
"Boneka dari siapa tuh?"tanya seorang cewek berpipi chubby di belakangku.
Aku pun melihat cewek itu. Ternyata Pricilla. "Enggg dari Kevin pris.."
"Sini bonekanya. Boneka itu gak pantes buat elo. Elo itu cuma hidup numpang!!"Katanya sambil merampas boneka itu dariku. Yayaya aku memang menumpang. Hmmm aku jadi sedih mengingatnya. Dulu Pricilla adalah sahabatku tapi... semenjak ia tahu kalau Kevin suka sama aku ya you know what's the next. Dia benci sama aku, kontak ku di BBM di-delcont olehnya, akun twitterku di-block, dan bla bla bla. Drama banget kayanya! Tapi yasudahlah. Itu pilihannya. Aku nggak berhak mengatur dia harus tetap sahabatan sama aku meskipun aku selalu menganggap dia sahabat.
Hmm... bagaimana ya kabarnya sekarang? Apa pipinya sudah tirus? Apa pony nya masih selamat datang? Apa kulitnya masih putih? Atau apa hidungnya sudah pesek? Aku harap ya. Karena aku iri dengan hidung mancungnya.

Hey! Kenapa kita harus membahas tentang dia dan dia? Sudahlah. Aku malas membahas masa lalu.
Masa depan... Here I come!!!

*****

A/N

Holla!! Cuma mau ngingetin tinggalkan jejak ya and bacanya sambil buka multimedia ya. Xoxo

-TY

Si BambangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang