Part 6: My Power

233 22 0
                                    

Telepati?? Oh okey...

Kka bisakah kamu membangunkanmu hah?? Aku yakin pasti aku sedang bermimpi.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menjewer telingaku.

"Aww!!"pekikku.

Aku pun melihat orang yang sedang menjewerku.

"Asemto kamfreto vera verto!! Cakka sakit!!"

"You're not dreaming. Silly girl."Ucapnya sambil tersenyum kemudian mengacak rambutku.

"rrr berantakan Cakka!!"geramku padanya.

Aku mendengar suara tawa beberapa orang. Ku lihat tante Angel dan suaminya yang aku tak tahu namanya tapi sepertinya om Rio dan ada Om Alvin juga tante Via yang tertawa melihat tingkah kami.

"Masih kaya dulu. Gak pernah berubah."Kata Om Rio sambil melirikku.

What's the?? Oh okey abaikan. Tapi ngomong-ngomong ini jam berapa ya?

Aku melirik jam dinding yang ada di kamar yang aku tak tahu itu milik siapa.

Jam 3?? 3 sore atau 3 pagi??

3 pagi. Dia berbicara lagi padaku.

Tidak bisakah berbicara pakai mulut??. Tanyaku padanya.

Nanti mereka bingung kita sedang berbicara apa.

Ah ya! Benar juga.

"Ah ya! Sepertinya kamu harus tidur Shilla. Kamu tidur sini aja ya? Kamar tamu udah ditempati semua. Ada sih kamar yang lain tapi itu terlalu kecil. Cakka kamu temani Shilla ya."Ucap Om Rio.

Eh namanya emang om Rio ya??

Iya.

Aku meliriknya dengan jengkel.

But, wait a minute!

Ini sebenarnya kamar siapa? Kenapa juga Mr.Annoying ever ini harus menemaniku??

Ini kamarku, silly girl.

Aku tercekat. Tuhan dosaku apa sih?? Okey Shilla! Dosamu memang terlampau banyak. Tapi haruskah??

Aku bisa tidur di sofa. Katanya lagi.

Mereka pun keluar dari kamarku setelah mengucapkan selamat malam.

Sekarang tinggal aku dan Cakka yang berada di ruangan ini. Dia masih berada di tepi tempat tidurku sambil memandangiku.

"Okey... Sekarang kita mau ngapain??"

Dia menatapku dengan alis yang terangkat sebelah.

"Emang kamu maunya kita ngapain??"

Tanyanya.

Aku mengernyit bingung. Sorot matanya memancarkan kejahilan. Aku baru tersadar.

Aku pun melempar bantal yang ada di sebelahku.

"Ih dasar mesum!!!" Dia berhasil menangkap bantal yang kulempar.

Tawanya pun menggelegar. Sedangkan aku?? Aku hanya merengut kesal. Tidak habis pikir, dia bisa berpikir sampai ke situ.

"Oh okey. Jangan cemberut dong. Tidur aja yuk udah hampir subuh nih."

Aku inginnya begitu tapi aku tidak bisa tidur!!

"Main aja yuk!"Ajakku padanya.

"Main apa?"

"Ada ide??"

Dia tampak berpikir keras. Lucu juga wajahnya.

"Main barbie??"Tanyanya.

"Ciiee yang ngakunya cowok ternyata cewek. Cucok deh ye"ledekku padanya. Ia pun tertawa sambil mengacak rambutku.

"Dasar! Diajakin bercanda malah disindir."

"Bodo!"

"Udah ah kita tidur aja. Ngantuk tau!"

Yahh.. Yowes lah. Dia pun menuju sofa dan kemudian memejamkan matanya. Aku menghampirinya dan kemudian berlutut agar dapat mensejajarkan tubuhku dengan sofa.

"Kka, aku gak akan biarin kamu tidur nyenyak. Seenggaknya ngobrol kek atau apa gitu?"

Dia pun membuka matanya. "Don't you know what your power?"

Aku bingung. Bukan! Bukan karena tidak mengerti bahasa indonesianya apa tapi bingung maksud perkataannya apa.

Ck. Dasar Silly girl. Kekuatanmu itu adalah dapat bertelepati denganku sekarang.

Oh! So what??

Sebuah tangan pun mampir di jidatku. "Aww"pekikku.

"Just oh and so what huh??"

Aku mengernyitkan dahi. Jadi aku harus apa?? Koprol trus bilang WOW gitu?? Okey it's too Mainstream. Eyke kan anti Mainstream.

"Tau ah! Aku mau tidur."

"Cakka ayo dong!! Main apa kek gitu. I can't sleep anymore. Aku udah tidur berjam jam dan sekarang aku gak bisa tidur kka."

Aku merengek sambil mengguncangkan bahunya. Dia pun menahan kedua tanganku yang mengguncang bahunya dan kemudian ia membuka mata. Deg!! Aku baru sadar jarak kami sangat dekat!

"Why do you believe me Shill?? Bisa aja kan aku orang jahat yang ngakunya tau orang tua aslimu."

Aku menggedikkan bahu, "I don't know Kka. Like you ever said to me 'Aku cuma mengikuti kata hatiku.'"

Dia pun bangkit dari tempat tidurnya -sofa- tetapi tangannya masih mengunci tanganku. Sekarang gantian aku yang duduk di sofa.

Dia menunduk menatap mataku. Aku pun mengalihkan mataku yang ditatap olehnya. Tetapi tangannya yang tidak mengunci tanganku menarik daguku agar menatap matanya.

Dia semakin dekat denganku. "I don't know why but setiap aku deket kamu, tingkahku berubah. Believe or no banyak yang mengatakan aku orang yang sangat dingin Shilla. Tapi kenapa setiap kamu dekat denganku aku dapat memberikanmu senyuman hangat??"

Oh my.. Itu pertanyaan yang gak akan bisa ku jawab karena hanya dialah yang tau jawabannya. Tapi... Dingin??

Like seriously! It's not him. I know it.

"Ya itu bukan aku. Inilah aku yang sebenarnya."

Kemudian sebuah bibir menyapu lembut bibirku. Astaga!! Aku terlampau kaget tapi kemudian aku menutup mataku dan kemudian membalasnya. Sebelum berlanjut lebih dalam lagi aku langsung menariknya.

"I'm sorry."Kataku.

"Happy Birthday Shilla" Ucapnya kemudian tersenyum sambil mengecup dahiku.

*****

A/N

Holla!! My second day in National Exam nih. Hehe *masih sempet-sempetnya ngepos*

Vomments ditunggu ya!! I'm really appreciate it. Okiday c u papay!!

-TY

Si BambangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang