TIMELESS
.
.
Karena mencintaimu adalah bahagiaku
-Jeon Wonwoo-
..
Mingyu menatap putra bungsunya yang sedang terlelap disampingnya. Ia membelai rambut Ruru dengan sayang, Mingyu begitu terpaku memandang wajah damai Ruru hingga tanpa ia sadari setetes airmata telah jatuh dipipinya. Selalu seperti itu jika Mingyu menatap Ruru. Wajah Ruru begitu mirip dengan Wonwoo, hanya matanya sajalah yang meniru dirinya. Selebihnya Ruru mewarisi wajah manis dan mungil dari Appanya. Sembilan tahun lebih ia memendam kerinduan akan kehadiran Wonwoo yang kini rupanya hanya bisa ia lihat melalui wajah putra mereka. Wonwoo, pria manis yang dinikahinya lima belas tahun yang lalu kini entah berada dimana. Suami yang telah memberikannya dua orang putra yang tampan dan manis yang tak seharipun tak pernah ia lupakan sosoknya.
Keheningan malam selalu membuat Mingyu terbayang dan teringat pada Wonwoo. Malam selalu menjadi puncak kerinduan Mingyu yang tingginya mungkin telah menandingi puncak gunung tertinggi didunia sekalipun. Terbayang akan kisah cinta yang pernah mereka bagi bersama, kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang telah dihiasi oleh coleteh manja dari buah hati mereka. Namun kebahagiaan yang serasa sekejap mata itu berubah menjadi mimpi buruk saat Wonwoo pergi.
Mimpi buruk itu bermula saat sembilan tahun yang lalu Wonwoo menghilang dalam keadaan hamil besar. Mingyu sangat yakin tak ada pertengkaran diantara mereka. Semuanya baik-baik saja. Mingyu masih mengingat kali terakhir ia melihat wajah Wonwoo. Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, Wonwoo melepasnya berangkat bekerja dengan senyum manis yang tak pernah luntur dari bibirnya. Meski dengan langkah kepayahan, Wonwoo mengantarnya hingga depan pintu. Mingyu masih mengingat rasanya, saat terakhir ketika ia mengecup mesra dahi Wonwoo dan membelai lembut perut besar dimana saat itu Ruru masih berada. Hal yang tak ia ketahui bahwa itu akan menjadi kali terakhir Wonwoo mengantarnya pergi bekerja dan kali terakhir juga ia melihat Wonwoo.
.
Flashback On
.
Suasana mencekam begitu terasa di dalam ruang keluarga kediaman keluarga Jeon. Tak ada satupun dari kelima orang yang berada dalam ruangan itu membuka mulut mereka. Yang terdengar hanya desah nafas tertahan. Keheningan terpecah saat suara sosok yang paling tua angkat bicara.
"Dasar anak tidak berguna. Bisa-bisanya kau hamil anak laki - laki miskin itu," suara menggelegar dari sosok pria yang rambutnya telah memutih dengan sempurna terdengar hingga kepenjuru ruang keluarga kediaman keluarga Jeon.
Tanpa ragu ia mendorong seorang laki - laki muda yang sebelumnya bersimpuh dihadapannya, hingga menyebabkan sang laki - laki muda itu jatuh terduduk diatas lantai keramik yang terasa begitu dingin.
"Wonwoo−," pekik tertahan terdengar dari sosok wanita lain yang juga berada diruangan itu.
Wanita paruh baya itu baru saja akan menghampiri laki - laki muda yang masih duduk terdiam diatas lantai sampai tangannya ditahan oleh pria paruh baya disampingnya. Pria dengan perawakan tegas itu menggeleng lemah pada wanita yang juga adalah istrinya itu. Mengisyaratkan sang istri untuk mengurungkan niatnya mendekati laki - laki muda yang juga adalah anak laki - laki mereka.
"Tapi Yun−,"sela wanita cantik itu menatap suaminya dengan bingung.
"Tidak Gi, jangan memperkeruh suasana jika kau tak ingin menjadi sasaran Abeoji yang selanjutnya,"ucap pria paruh baya itu datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless [FF Remake] - Meanie version
FanfictionRemake dari Timeless karya Baekbychuu di ffn Summary : Sembilan tahun lamanya Wonwoo menghilang meninggalkan keluarganya. Meninggalkan Mingyu bersama seorang anaknya dan seorang anak lagi yang tak ia ketahui eksistensinya. Ketika takdir membawa Wonw...