#4

529 60 2
                                    

TIMELESS
.
.
Karena aku ingin bahagia, Appa
-Minwoo-
.
.

PS: Italic = flashback, enjoy all.

Flashback On

"Sudah lebih empat bulan kau tinggal disini. Bagaimana perasaanmu? Kau senang?" Mingyu mengeratkan genggaman tangannya pada jemari lentik Wonwoo.

Sebelah tangan Wonwoo yang bebas tampak mengelus lembut perutnya yang sudah tampak semakin membuncit. Pria cantik itu tampak memejamkan matanya sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Matanya memandang jauh pemandangan kebun teh yang terhampar dihadapannya. Angin sore yang bertiup sepoi-sepoi terasa begitu lembut membelai wajahnya.

"Sangat. Disini benar-benar menenangkan Gyu. Udara khas perkebunan disini sangat baik untuk orang hamil," pria itu membuka matanya dan memandang pria disampingnya.

"Pantas saja tiap liburan kau betah sekali pulang kerumahmu dan meninggalkanku liburan sendirian di Seoul. Ternyata disini sangat menyenangkan. Kau licik sekali Kim," dengusnya sambil menyikut pelan perut suaminya.

Tawa Mingyu terdengar dan turut membuat senyuman juga muncul dibibir tipis Wonwoo.

Mingyu membimbing Wonwoo untuk duduk dibangku kayu yang berada dibawah pohon tak jauh dari tempat mereka berdiri. Usia kandungan Wonwoo sudah memasuki bulan ketujuh. Perutnya benar-benar terlihat besar. Suaminya itu pasti tidak tahan berdiri lama-lama setelah berjalan kaki cukup jauh di sepanjang jalan perkebunan.

"Baguslah kalau kau merasa betah disini. Aku jadi merasa tenang. Aku sempat khawatir Tuan muda ini akan merengek karena tinggal dipedesaan,"

"YA, kau mau mati? Kau fikir aku ini laki - laki manja? Kau akan terkejut jika tau apa saja yang sudah kulakukan selama disini," Wonwoo memandang geram Mingyu dengan dagu yang terangkat tinggi.

"Arra. Aku sudah mendengar dari Eomma, kau sekarang sudah pintar menjahit eoh?" Mingyu mengusak lembut rambut Wonwoo.

Wonwoo tersenyum malu-malu dan menyandarkan kepalanya dibahu bidang Mingyu. Dengan otomatis Mingyu pun melingkarkan sebelah tangannya untuk memeluk bahu Wonwoo.

"Tapi aku belum bisa memasak," ucap Wonwoo lirih.

"Masih banyak waktu untuk belajar. Uri Wonu sudah berusaha dengan baik. Ahh, aku jadi semakin sayang padamu," Mingyu mengeratkan pelukannya dan mengecup singkat dahi sempit Wonwoo.

Keduanya tersenyum bahagia sambil memandang hamparan hijau yang memanjakan mata mereka.

"Aku senang akhirnya kau bisa menemaniku jalan-jalan sore seperti ini. Rasanya berbeda jika ditemani suami sendiri."

"Baiklah selama seminggu aku milikmu sayang."

"Kenapa hanya seminggu? Kampus libur selama dua bulan," Wonwoo mengadahkan wajahnya dan memandang Mingyu dengan wajah merengut.

"Kau semakin cerewet saja," decak Mingyu.

"Aku mendapatkan kerja part time baru selama liburan ini Won. Kau tau caffe di ujung jalan universitas?"

"Yang banyak dikunjungi gadis-gadis itu?" nada tidak suka terdengar dari suara Wonwoo.

"Aigoo, seseorang sedang cemburu."

"Jangan gatal dan ngerdus Gyu, ingat kau punya suami hamil yang kau tinggalkan dirumah orang tuamu."

"Tak akan pernah lupa sayang. Jadi tak apa kalau aku kembali ke Seoul lagi?" Mingyu menunduk melihat ekspresi yang ditampilkan wajah Wonwoo.

Timeless [FF Remake] - Meanie versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang