TIMELESS
.
.
Maafku untuk para reader
-Silahkan Membaca-
..
.
Seorang pria paruh baya menatap layar ponsel miliknya dengan gemetar. Matanya bergerak-gerak gelisah membaca satu persatu kalimat yang tertulis pada aplikasi pesan singkat pada ponselnya itu. Tangannya mulai terasa dingin dan berkeringat. Keraguan dan ketakutan bercampur jadi satu dalam benaknya, menimbang-nimbang keputusan apa yang harus diambilnya. Mengingat apapun keputusannya nanti jelas akan berpengaruh bagi keselamatan dirinya sendiri.
Terhitung sudah lewat seperempat jam sejak ia menerima pesan itu, namun pria itu masih belum mampu mengambil keputusan. Nyawanya sedang dipertaruhkan saat ini jika ia salah mengambil langkah. Sedari awal semuanya memang sudah menjadi salah. Salah sejak ia memilih mengabdikan dirinya pada sosok manusia culas tanpa belas kasih seperti Kwon Han Bin. Manusia serakah yang tak akan segan-segan menghabisi siapa saja yang menjegal langkahnya. Dua puluh tahun lebih sudah dihabiskannya untuk menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri semua kejahatan yang telah dilakukan Tuannya itu. Dan kini untuk kesekian kalinya, kembali ia terjebak dalam pusaran permainan berbahaya yang dilakukan Kwon Han Bin.
"Pikirkan kembali Sekretaris Yoo. Kau memilih diam dan membusuk dipenjara bersama Tuanmu, atau bekerja sama dengan kami? Ingat, kau juga terlibat dalam kecelakaan mobil lima belas tahun yang lalu."
Pria itu – Sekretaris Yoo, membaca kembali pesan singkat itu. Pesan bernadakan ancaman itu cukup membuatnya gentar. Namun keberadaan Kwon Han Bin yang saat ini bersamanya juga merupakan ancaman yang jauh lebih berbahaya. Tuannya itu bisa kapan saja menyingkirkannya semudah ia membunuh seekor nyamuk dan melenyapkannya tanpa jejak, jika ia ketahuan berkhianat. Tapi jika ia memilih tetap diam, maka ia sudah menyia-nyiakan kesempatan terkahirnya untuk lepas dari kungkungan monster berwujud Kwon Han Bin.
Sekretaris Yoo meremas dengan kuat helai-helai rambutnya. Memikirkan kembali keputusan apa yang harus diambilnya. Apapun yang diambilnya dua-duanya memiliki resiko yang tinggi. Mempertanggungg jawabkan perbuatannya dimasa lalu atau menunggu waktu sampai Kwon Han Bin melenyapkannya kapan saja. Menarik nafas panjang, pria empat puluh tahun itu memantapkan pilihannya.
"Busan, Villa musim panas di utara Pantai Songjong."
Dengan tangan bergetar Sekretaris Yoo mengetikkan balasan pesan itu. Dan didetik selanjutnya ia berharap jika ia tak salah mengambil keputusan.
.
.
.
Soonyoung berjalan cepat menyusuri terminal kedatangan Gimhae Domestic Airport, Busan. Dibelakangnya menyusul dengan langkah tergesa-gesa juga pasangan Mingyu dan Wonwoo. Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam penerbangan dari Seoul-Busan, ketiganya sampai ditempat yang diyakini dimana keberadaan Jihoon, berdasarkan informasi yang diberikan oleh orang-orang suruhan Soonyoung.
Tepat dibagian pintu keluar airport, menunggu dua orang pria berbadan tegap dengan setelan jas hitam-hitam beserta satu orang pria yang bertubuh lebih kecil. Ketiganya membungkuk dengan hormat begitu Soonyoung mendekat kearah mereka.
"Kerja bagus, Sekretaris Moon," tepuk Soonyoung pelan pada pria yang bertubuh lebih kecil.
Pria yang dipanggil Sekretaris Moon mengganggukkan kepalanya singkat dan merentangkan sebelah tangannya, memberi gesture mempersilahkan pada Soonyoung dan kedua orang yang dibelakang Tuannya untuk masuk kedalam mobil yang telah disiapkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless [FF Remake] - Meanie version
FanfictionRemake dari Timeless karya Baekbychuu di ffn Summary : Sembilan tahun lamanya Wonwoo menghilang meninggalkan keluarganya. Meninggalkan Mingyu bersama seorang anaknya dan seorang anak lagi yang tak ia ketahui eksistensinya. Ketika takdir membawa Wonw...