TIMELESS
.
Ini cukup adil jika Ruru tau segalanya, Appa.
-Minwoo-.
.
.
Sepuluh menit sudah terlewati sejak Wonwoo menyelesaikan semua kisahnya tanpa ada satupun yang disembunyikan ataupun ditutup-tutupi. Sepuluh menit terlama dalam hidupnya yang dihabiskan untuk mendapatkan sebuah respon. Ia sudah menyelesaikan bagiannya, tak ada lagi yang tersisa. Lagipula apa yang bisa ia sembunyikan dibawah pandangan menusuk Mingyu yang tak sedikitpun berniat mengurangi kadar ketajamannya demi mendapatkan sebuah cerita versi asli tanpa tersentuh editan disana dan sini.
Ayolah, ini bukanlah sebuah roman picisan yang berlomba-lomba disajikan stasiun televisi swasta dalam drama rabu-kamis malam setiap minggunya. Sebuah drama dimana tokoh utama yang tersakiti akan berusaha menutupi kebenaran demi melindungi orang tercinta yang bahkan menghabiskan durasi berepisode-episode. Mingyu sama sekali tidak berniat menjadi pesakitan yang tidak mengetahui apa-apa dan ia juga tidak berencana menjadikan Wonwoo sebagai pemeran utama yang terus berusaha menutup mulutnya.
Jikapun harus ada peran yang ingin dimainkan Mingyu, saat ini ia akan lebih memilih menjadi antagonis demi membuka mulut Wonwoo yang sudah terlalu lama menyimpan kebenaran yang berdalihkan demi kebaikan bersama. Sebuah konsep tolol yang menurutnya hanya sebuah omong kosong belaka. Jika benar semua itu demi kebaikan, maka seharusnya kini mereka sudah hidup bahagia. Dan tak akan ada anak yang menjadi setengah gila, sementara anak yang lainnya hidup dengan menyimpan tanda tanya yang besar.
Akibat aksi heroik Wonwoo sembilan tahun yang lalu, sudah terlalu banyak drama yang tercipta dalam kehidupan mereka. Dan bagi Mingyu kini pria itu harus segera mengakhiri semua drama yang diciptakannya yang mungkin entah sampai kapan akan menemukan endingnya. Semua kerumitan yang sampai ditelinganya hari ini sudah bagai benang kusut yang entah bagaimana cara menemukan ujung pangkalnya.
Diantara keinginan untuk segera memutuskan ikatan tanpa cinta yang menghasilkan seorang anak yang terjalin antara Wonwoo dan seorang pria yang bernama Kwon Soonyoung, harga diri Kim Mingyu sebagai seorang pria dan sebagai seorang suami yang sudah sangat terhina akibat pengkhianatan yang tidak sengaja dilakukan pris yang masih berstatus sebagai suaminy, atau mungkin dalam bahasa Wonwoo adalah pengorbanan. Entahlah, kedua hal itu sama memuakkannya untuk dibahas. Pilihan untuk melenyapkan Kwon Soonyoung akan menjadi daftar teratas hal yang ingin dilakukannya jika saja dirinya bukanlah seseorang yang mengerti akan hukum dan ganjaran apa yang akan diterimanya jika ia nekat melakukan tindakan keji itu.
Dan menjadi seorang kriminal tak pernah tertulis dalam daftar resolusi yang ingin dicapainya. Tidak untuk seseorang yang secara tidak langsung telah menyelamatkan nyawa putra bungsunya. Setidaknya Mingyu tau bagaimana caranya berterima kasih.
Mengenai apa yang sudah terlanjur terjadi, Mingyu mungkin akan memaafkan Wonwoo. Namun semua itu butuh proses. Dan didalam proses itu ada sebuah tahap yang bernama hukuman yang harus dijalani Wonwoo. Apa yang sudah terjadi dalam kehidupan mereka bukanlah sesuatu hal yang sederhana yang akan selesai dengan sebuah omong kosong, aku mencintaimu dan aku memaafkanmu. Lalu semuanya terlupakan begitu saja? Sayangnya tidak ada hal yang seperti itu didunia nyata. Terdengar kejam, tapi seperti inilah kehidupan, jika kau bersalah maka kau akan mendapat hukuman.
Diantara sekian banyak daftar kesalahan yang dilakukan Wonwoo, keputusan untuk merahasiakan problema yang sedang terjadi dalam keluarganya adalah hal yang paling menggores ego Mingyu. Secara frontal Wonwoo sudah menunjukkan bahwa ia tidak mempercayai Mingyu. Bukankah landasan dari sebuah hubungan itu adalah sebuah kepercayaan? Lalu untuk apa mereka menikah dahulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless [FF Remake] - Meanie version
FanfictionRemake dari Timeless karya Baekbychuu di ffn Summary : Sembilan tahun lamanya Wonwoo menghilang meninggalkan keluarganya. Meninggalkan Mingyu bersama seorang anaknya dan seorang anak lagi yang tak ia ketahui eksistensinya. Ketika takdir membawa Wonw...